- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ridwan Kamil dipolisikan sopir angkot


TS
pukibebulu
Ridwan Kamil dipolisikan sopir angkot



Quote:
Original Posted By pukibebulu

Merdeka.com- Sopir angkot di Bandung, Taufik Hidayat mengaku ditampar dan dipukul oleh Wali Kota Ridwan Kamil. Dia lantas melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Mapolda Jabar, Sabtu (19/3). Kasus ini berawal saat Taufik menaikkan penumpang, Jumat (18/3).
Saat sedang menaikkan penumpang di alun-alun Bandung, tiba-tiba korban didatangi Ridwan Kamil dengan menggunakan sepeda listrik, lalu bertanya 'urang mana maneh' (kamu orang mana).
Tidak lama kemudian Ridwan Kamil diduga menampar pipi korban sebanyak tiga kali dan dua kali memukul perut.
"Menurut pengakuan pelapor, Taufik Hidayat katanya ditampar dan diduga ada pukulan. Melaporkan dia (Ridwan Kamil), iya saya membenarkan.
(Masalahnya) katanya naikkan penumpang. (Namun pelapor) mengakui melanggar aturan," kata kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (20/3).
Poisi masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah si sopir legal maupun ilegal.
"Ini baru pelaporan, sopir masih diperiksa. Belum sampai ke sana, gelap atau terang. Masih dalam pemeriksaan ya," terangnya.
Terpisah, kuasa hukum Taufik, I Made Agus Redi Yudana menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00-11.30 WIB. Saat itu kliennya sedang melakukan aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang di selter bus depan Alun-Alun kota Bandung.
Beberapa saat kemudian, datanglah orang yang diduga pengawal pribadi Ridwan Kamil meminta kunci serta surat-surat seperti SIM dan STNK. Tak lama kemudian datanglah Ridwan Kamil dengan menaiki sepeda untuk mengadang kliennya tersebut.
"Saat itu ia (Taufik) sedang naik-turunin penumpang di selter bis di depan alun-alun Bandung. Tiba-tiba datanglah orang diduga pengawal pribadinya wali kota, minta kunci terus meminta surat-surat SIM dan STNK. Enggak lama kemudian datanglah seseorang naik sepeda (Ridwan Kamil) menghalangi mobil itu (klien) setelah menghalangi itu, klien saya langsung ditegor," tutur Agus.
Melihat hal itu, Ridwan Kamil menegur Taufik atas kesalahannya. Taufik pun meminta maaf serta mengakui kesalahannya yang menggunakan kendaraan berpelat hitam untuk angkot, namun permintaan maaf tersebut justru memicu amarah Ridwan Kamil.
"Ridwan Kamil langsung menegor klien saya 'Mane teh bandel, dibilangin berkali-kali masih wae narik, (kamu tu bandel, dibilangin berkali-kali masih aja narik omprengan gini'. Tapi klien saya jawab 'iya pak maaf pak salah'," lanjut Agus.
Setelah menerima permintaan maaf dari Taufik, kata Agus, Ridwan Kamil justru menampar pipi kliennya sebanyak tiga kali dan memukul perut Taufik sebanyak dua kali. "Kemudian langsung ditempeleng tiga kali, (kanan-kiri-kanan) dan memukul perut sebanyak dua kali, padahal klien saya sudah minta maaf," ujarnya.
Ridwan Kamil dalam akun pribadi twitter, membantah telah memukul Taufik. Ridwan Kamil bahkan menyebut sopir angkot yang memaksakan penumpang naik bak preman.
"Tidak ada pemukulan. Ini ada preman maksa warga masuk mobilnya, kepergok Wali kota, mau kabur, saya dadah-dadah saja gitu?" ujar Ridwan Kamil dalam akun resminya @ridwankamil, Minggu (20/3).
Dia lantas menegaskan bahwa Taufik bukan sopir angkot, melainkan anggota komplotan pelanggar hukum rutin. "Dia mau kabur seperti biasa, maka saya cegah. Komplotan ini sudah saya ingatkan dengan lisan belasan kali.
Sudah dirazia berkali-kali karena ada oknum aparat jadi beking. Sekarang play victim," ujar Ridwan Kamil.
"Mobil pelat hitam, yang ilegal angkut penumpang sesuka di mana saja. Sudah bertahun-tahun melakukan ini," terangnya.
Terkait tudingan preman yang dilontarkan Ridwan Kamil, Agus membantahnya. Menurut Agus, Taufik sebelumnya bekerja sebagai sopir pribadi.
"Pak Taufik ini bukan preman dia sebelumnya sopir pribadi. Pak Taufik baru narik (omprengan) sebulan, kalau preman (Taufik) maksa-maksa masuk penumpang harusnya yang komplain warga dong? Bukannya pak Ridwan Kamil yang komplain," tutur Agus.
Hingga saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan saksi-saki dan bukti-bukti untuk pengungkapan kasus tersebut, termasuk cuitan-cuitan Ridwan Kamil yang telah di posting di akunnya beberapa waktu lalu.
"Ini kami lagi capture terus saya kumpulin (cuitan Ridwan Kamil). Saksi-saksinya ada sekitar 5-6 orang karena di tempat umum," pungkas Agus.

Merdeka.com- Sopir angkot di Bandung, Taufik Hidayat mengaku ditampar dan dipukul oleh Wali Kota Ridwan Kamil. Dia lantas melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Mapolda Jabar, Sabtu (19/3). Kasus ini berawal saat Taufik menaikkan penumpang, Jumat (18/3).
Saat sedang menaikkan penumpang di alun-alun Bandung, tiba-tiba korban didatangi Ridwan Kamil dengan menggunakan sepeda listrik, lalu bertanya 'urang mana maneh' (kamu orang mana).
Tidak lama kemudian Ridwan Kamil diduga menampar pipi korban sebanyak tiga kali dan dua kali memukul perut.
"Menurut pengakuan pelapor, Taufik Hidayat katanya ditampar dan diduga ada pukulan. Melaporkan dia (Ridwan Kamil), iya saya membenarkan.
(Masalahnya) katanya naikkan penumpang. (Namun pelapor) mengakui melanggar aturan," kata kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (20/3).
Poisi masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah si sopir legal maupun ilegal.
"Ini baru pelaporan, sopir masih diperiksa. Belum sampai ke sana, gelap atau terang. Masih dalam pemeriksaan ya," terangnya.
Terpisah, kuasa hukum Taufik, I Made Agus Redi Yudana menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00-11.30 WIB. Saat itu kliennya sedang melakukan aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang di selter bus depan Alun-Alun kota Bandung.
Beberapa saat kemudian, datanglah orang yang diduga pengawal pribadi Ridwan Kamil meminta kunci serta surat-surat seperti SIM dan STNK. Tak lama kemudian datanglah Ridwan Kamil dengan menaiki sepeda untuk mengadang kliennya tersebut.
"Saat itu ia (Taufik) sedang naik-turunin penumpang di selter bis di depan alun-alun Bandung. Tiba-tiba datanglah orang diduga pengawal pribadinya wali kota, minta kunci terus meminta surat-surat SIM dan STNK. Enggak lama kemudian datanglah seseorang naik sepeda (Ridwan Kamil) menghalangi mobil itu (klien) setelah menghalangi itu, klien saya langsung ditegor," tutur Agus.
Melihat hal itu, Ridwan Kamil menegur Taufik atas kesalahannya. Taufik pun meminta maaf serta mengakui kesalahannya yang menggunakan kendaraan berpelat hitam untuk angkot, namun permintaan maaf tersebut justru memicu amarah Ridwan Kamil.
"Ridwan Kamil langsung menegor klien saya 'Mane teh bandel, dibilangin berkali-kali masih wae narik, (kamu tu bandel, dibilangin berkali-kali masih aja narik omprengan gini'. Tapi klien saya jawab 'iya pak maaf pak salah'," lanjut Agus.
Setelah menerima permintaan maaf dari Taufik, kata Agus, Ridwan Kamil justru menampar pipi kliennya sebanyak tiga kali dan memukul perut Taufik sebanyak dua kali. "Kemudian langsung ditempeleng tiga kali, (kanan-kiri-kanan) dan memukul perut sebanyak dua kali, padahal klien saya sudah minta maaf," ujarnya.
Ridwan Kamil dalam akun pribadi twitter, membantah telah memukul Taufik. Ridwan Kamil bahkan menyebut sopir angkot yang memaksakan penumpang naik bak preman.
"Tidak ada pemukulan. Ini ada preman maksa warga masuk mobilnya, kepergok Wali kota, mau kabur, saya dadah-dadah saja gitu?" ujar Ridwan Kamil dalam akun resminya @ridwankamil, Minggu (20/3).
Dia lantas menegaskan bahwa Taufik bukan sopir angkot, melainkan anggota komplotan pelanggar hukum rutin. "Dia mau kabur seperti biasa, maka saya cegah. Komplotan ini sudah saya ingatkan dengan lisan belasan kali.
Sudah dirazia berkali-kali karena ada oknum aparat jadi beking. Sekarang play victim," ujar Ridwan Kamil.
"Mobil pelat hitam, yang ilegal angkut penumpang sesuka di mana saja. Sudah bertahun-tahun melakukan ini," terangnya.
Terkait tudingan preman yang dilontarkan Ridwan Kamil, Agus membantahnya. Menurut Agus, Taufik sebelumnya bekerja sebagai sopir pribadi.
"Pak Taufik ini bukan preman dia sebelumnya sopir pribadi. Pak Taufik baru narik (omprengan) sebulan, kalau preman (Taufik) maksa-maksa masuk penumpang harusnya yang komplain warga dong? Bukannya pak Ridwan Kamil yang komplain," tutur Agus.
Hingga saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan saksi-saki dan bukti-bukti untuk pengungkapan kasus tersebut, termasuk cuitan-cuitan Ridwan Kamil yang telah di posting di akunnya beberapa waktu lalu.
"Ini kami lagi capture terus saya kumpulin (cuitan Ridwan Kamil). Saksi-saksinya ada sekitar 5-6 orang karena di tempat umum," pungkas Agus.
Sumber : MERDEKA.COM
sangat di sesalkan

Diubah oleh pukibebulu 21-03-2016 07:52
0
813
Kutip
4
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan