- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok balas komentar djarot soal tuduhan lahan pemrov dki dipakai teman ahok


TS
transferleak
Ahok balas komentar djarot soal tuduhan lahan pemrov dki dipakai teman ahok
ISLAMNKRI.COM– Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membalas komentar Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat soal kantor Teman Ahok yang berdiri di lahan milik Pemprov DKI.
Sebelumnya, menurut Djarot, aset Pemprov DKI tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik praktis apapun alasannya.
“Dia tuh enggak ngerti. Wagub itu ngomongnya tuh kadang-kadang…,” ujar Ahok, sapaan Basuki, sambil menggelengkan kepala tanpa menyelesaikan ucapannya di Istora Senayan, Minggu (20/3/2016).
Ahok menjelaskan bahwa kantor Teman Ahok berdiri di atas lahan DKI yang sudah dikelola oleh PT Sarana Jaya. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik BUMD DKI.
Ahok mengatakan, perusahaan itu yang kemudian menyewakan rumah kepada Hasan Nasbi dari Cyrus Network untuk kantornya dan kantor Teman Ahok.
Ahok pun menganalogikan kejadian ini dengan Ancol. Ahok mengatakan, lahan di Ancol merupakan lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Namun, lahan tersebut sudah dikelola BUMD PT Pembangunan Jaya Ancol.
“Kantor Teman Ahok itu bukan lahan DKI, itu dikerjasamakan oleh PT Sarana Jaya,” kata Ahok usai menghadiri acara Nasdem di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
PT Sarana Jaya, imbuh Ahok, adalah milik BUMD DKI, yang bekerjasama dengan swasta. Kerjasama itu diizinkan untuk menyewakan properti ke perseorangan.
“Jadi itu harta yang sudah dikeluarkan untuk kerjasama. Jadi Teman Ahok bukan pakai aset DKI langsung. Salah. Sama seperti Ancol, kamu boleh sewa Ancol nggak? Boleh nggak kamu? Kalau saya bikin acara di Ancol boleh nggak? Boleh. Kalau gitu Ancolnya punya DKI? Enggak dong, kan punya PT Pembangunan Jaya Ancol,” jelas Ahok.
Dihubungi terpisah, Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi menjelaskan bahwa dirinyalah yang menyediakan markas Teman Ahok itu. Markas itu terletak di Graha Pejaten IV Nomor 3, Jakarta Selatan, alias mepet dengan rumah Hasan Nasbi.
“Ya betul (perumahan Graha Pejaten memang milik Pemda DKI). Tapi kan Pemda kasih pengelolaannya ke pihak swasta. Kami semua yang sewa di sana bayar ke perusahaan pengelola,” tutur Hasan kepada detikcom, Minggu (20/3/2016).
Hasan sudah lama menempati rumah di Graha Pejaten sebagai hunian, sejak 2011 saat DKI dipimpin Gubernur Fauzi Bowo. Saat itu, perumahan Graha Pejaten banyak diisi perkantoran
http://www.islamnkri.com/berita-nasi...an-pemda/22312
Sebelumnya, menurut Djarot, aset Pemprov DKI tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik praktis apapun alasannya.
“Dia tuh enggak ngerti. Wagub itu ngomongnya tuh kadang-kadang…,” ujar Ahok, sapaan Basuki, sambil menggelengkan kepala tanpa menyelesaikan ucapannya di Istora Senayan, Minggu (20/3/2016).
Ahok menjelaskan bahwa kantor Teman Ahok berdiri di atas lahan DKI yang sudah dikelola oleh PT Sarana Jaya. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik BUMD DKI.
Ahok mengatakan, perusahaan itu yang kemudian menyewakan rumah kepada Hasan Nasbi dari Cyrus Network untuk kantornya dan kantor Teman Ahok.
Ahok pun menganalogikan kejadian ini dengan Ancol. Ahok mengatakan, lahan di Ancol merupakan lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Namun, lahan tersebut sudah dikelola BUMD PT Pembangunan Jaya Ancol.
“Kantor Teman Ahok itu bukan lahan DKI, itu dikerjasamakan oleh PT Sarana Jaya,” kata Ahok usai menghadiri acara Nasdem di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
PT Sarana Jaya, imbuh Ahok, adalah milik BUMD DKI, yang bekerjasama dengan swasta. Kerjasama itu diizinkan untuk menyewakan properti ke perseorangan.
“Jadi itu harta yang sudah dikeluarkan untuk kerjasama. Jadi Teman Ahok bukan pakai aset DKI langsung. Salah. Sama seperti Ancol, kamu boleh sewa Ancol nggak? Boleh nggak kamu? Kalau saya bikin acara di Ancol boleh nggak? Boleh. Kalau gitu Ancolnya punya DKI? Enggak dong, kan punya PT Pembangunan Jaya Ancol,” jelas Ahok.
Dihubungi terpisah, Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network Hasan Nasbi menjelaskan bahwa dirinyalah yang menyediakan markas Teman Ahok itu. Markas itu terletak di Graha Pejaten IV Nomor 3, Jakarta Selatan, alias mepet dengan rumah Hasan Nasbi.
“Ya betul (perumahan Graha Pejaten memang milik Pemda DKI). Tapi kan Pemda kasih pengelolaannya ke pihak swasta. Kami semua yang sewa di sana bayar ke perusahaan pengelola,” tutur Hasan kepada detikcom, Minggu (20/3/2016).
Hasan sudah lama menempati rumah di Graha Pejaten sebagai hunian, sejak 2011 saat DKI dipimpin Gubernur Fauzi Bowo. Saat itu, perumahan Graha Pejaten banyak diisi perkantoran
http://www.islamnkri.com/berita-nasi...an-pemda/22312
0
5.6K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan