Ukhuwah Islamiyah : Panggilan Takwa Atau Lagu Pengantar Tidur
TS
syurom2292
Ukhuwah Islamiyah : Panggilan Takwa Atau Lagu Pengantar Tidur
Sumber : Iskandar Al-Warisy, Buletin Ulul Albab No.01/Th.III/Maret 1992
Melihat dunia dakwah islamiyah saat ini, sungguh suatu hal yang menggembirakan. Umat islam diseluruh dunia yang terdiri dari berbagai golongan terpanggil untuk meneriakkan ukhuwah islamiyah. Di indonesia kita bisa menyaksikan bagaimana nahdlatul ulama membangun ukhuwah islamiyah dengan umat islam diluar golongannya. Nahdlatul ulama senantiasa mengajak ulama-ulama diluar NU untuk memberikan pengkajian pada warganya, bahkan KH Yusuf Hasyim dari pesantren tebu ireng jombang yang pernah duduk dalam lembaga legislatif menganjurkan kepada warga NU memiliki dua kartu keanggotaan, sehingga panggilan ukhuwah islamiyah dikubu NU sangat besar kumandangnya.
Sedangkan warga muhammadiyah dan organisasi islam lainnya juga mengumandangkan dakwahnya dan memanggil kaum muslimin untuk mengikat tali persaudaraan dengan kuat. Hal ini barang kali mereka melihat suatu kenyataan bahwa musuh-musuh islam malah semakin kuat, sebaliknya umat islam yang terdiri dari berbagai golongan justru semakin lemah, yang hanya ada dan besar dalam namanya saja, tetapi isinya sangat rapuh, ibarat sebuah rumah sakit, umat islam hanya memiliki bangunan besar tetapi penghuninya sakit semua. Untuk memperbaiki keadaan seperti ini, maka jalan keluarnya adalah kesatuan islam. Umat islam harus bersatu apabila menghendaki kehidupan.
Di tengah menggelegarnya terompet kesatuan umat islam, timbul pertanyaan besar dihadapan kami karena sesungguhnya persatuan itu memerlukan persyaratan. Kesatuan yang hanya dalam slogan, akan berisi kepura-puraan, tidak ada kesiapan dan pengorbanan untuk bersatu hanya akan melahirkan permasalahan yang lebih gawat, seperti yang telah disampaikan oleh pejabat senior, "Kita menginginkan kerukunan operasional bukan kerukunan verbal apalagi kerukunan semu hanya akan menumbuhkan kerawanan-kerawanan".
Spoiler for "Macam Bentuk Kesatuan":
Macam Bentuk Kesatuan Menurut Purwadarminta arti kesatuan adalah keesaan, sifat unggul. Dalam dunia fisika, kesatuan itu ada tiga macam meliputi : KESATUAN DZAT, KESATUAN GERAK, DAN KESATUAN ARAH.
Pada suatu kesatuan ada yang hanya memiliki satu sifat, misalnya kesatuan dzatnya atau kesatuan geraknya saja, ada yang memiliki dua sifat atau tiga sifat misalnya adanya kesatuan gerak atau kesatuan dzat dan kesatuan arah atau kesatuan gerak dan kesatuan arah.
Memang secara ideal, suatu kesatuan memiliki sifat tiga yaitu terdiri dari kesatuan dzat, gerak, dan arah. Tiga sifat tersebut apabila dianalogikan pada dunia sosial, sama dengan kesatuan akidah, kesatuan program, kesatuan orientasi (tujuan). Kesatuan aqidah merupakan kepercayaan atau pandangan seseorang terhadap eksistensi kehidupan. Kesatuan program merupakan kesatuan/kesamaan dalam melangkah, meliputi etika gerak, strategi, dan amal-amal sosial, kesatuan gerak ini melahirkan ikatan dan kesatuan hati, kesatuan perasaan. Sedangkan kesatuan orientasi merupakan kesamaan titik tujuan yang ditimbulkan dari pemahaman akidah, kesatuan ini dapat menumbuhkan kekuatan karena dimanapun berjalan beriringan, dengan demikian kesatuan ideal yang mampu memberikan kekuatan ialah pola pikir, kesatuan hati, dan kesatuan perjalanan.
Kesatuan diatas digambarkan oleh Allah dalam Al Quran seperti tertulis dibawah ini :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS Ali 'Imran 3:103)
Berpeganglah pada Tali Allah merupakan perintah untuk menyatukan landasan pola pikir dalam memandang sesuatu, karena pada hakikatnya segala sesuatu itu bisa dilihat dari beberapa sisi keilmuan dan kebudayaan, sebagai contoh tiap-tiap kebudayaan, sebagai contoh tiap-tiap manusia atau bangsa senantiasa tidak sama sekali memahami realitas ketuhanan , kemanusiaan, dan kemasyarakatan.
Disini Allah memerintahkan untuk memahami realita ketuhanan, kemanusiaan, dan masyarakat dengan tali Allah maksudnya Informasi yang memiliki mata rantai dengan Allah (wahyu) lalu Allah menekankan kembali supaya manusia yang beriman untuk tidak terpecah belah menetapkan landasan pola pikir dalam memandang sesuatu akan sulit mengembangkan kadar kualitas kesatuan bagi orang-orang yang beriman.
Spoiler for "Macam Bentuk Kesatuan":
Kesatuan Program/Gerak
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi[624]. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS Al Anfaal 8:72)
Orang-orang yang memperoleh ampunan dan rezeki disisi Allah adalah orang yang mengimani Allah sebagau satu-satunya Ilah dan mempercayai Allah sebagai Rabb dan walinya, kemudian mereka beramal bergerak membangun program yang pada ayat tersebut dikatakan berhijrah, berjihad dengan harta dan jiwanya pada Allah, serta menolong orang-orang yang beriman yang terkena musibah karena menegakkan jalan Allah bagi mereka yang beriman yang terkena musibah karena menegakkan jalan Allah bagi mereka yang beriman saja tanpa gerak dan berhijrah tidak ada kewajiban atasmu untuk melindunginya, karena mereka berbeda dalam gerak irama perjuangan dalam melaksanakan hijrah, kedua kelompok ini tidak mungkin bersatu dalam gerak, meskipun mereka memiliki kesatuan dalam akidah, kesatuan akidah saja belum cukup untuk membangun kekuatan umat Islam.
Spoiler for "Macam Bentuk Kesatuan":
Kesatuan Arah/Orientasi
Spoiler for "Macam Bentuk Kesatuan":
1. Orientasi Akhirat
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.(QS Al Baqarah 2:207)
Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja (QS Ash Shaaffaat 37:60-61)
Spoiler for "Macam Bentuk Kesatuan":
2. Orientasi Dunia
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.(QS An Nuur 24:55)
Demikian itulah konsep ukhuwah dan kesatuan didalam ajaran islam, apakah seruan dan pelaksanaan ukhuwah islamiyah yang didengungkan umat islam diseluruh dunia dan di Indonesia khususnya sudah sampai kepada tingkat kesatuan yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya?
Apabila belum sampai ke tingkat tersebut, sesungguhnya terompet ukhuwah islamiyah yang dikumandangkan itu, merupakan lagu pengantar tidur dimalam yang dingin.