Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

IndomieGratisAvatar border
TS
IndomieGratis
Widji Thukul Tewas di Timor Leste? Ahli Merakit Bom?
Anak Widji Thukul Gebrak Pintu Usir Wartawan

Fakta baru soal penyair sekaligus aktivis Widji Widodo dikuak Timor Leste. Oleh negara pecahan Indonesia itu, Widji disebut sebagai pemasok dan perakit bom untuk tentara Timor Leste. Kabar tersebut menyebar melalui nukilan unggahan dari akun media pertemanan terseleksi, Path. Akun Ndoro Kakungmenyebut, Timor Leste memberikan penghargaan untuk aktivis yang dikenal dengan nama Widji Thukul itu.



Thukul dianggap pahlawan karena telah memasok bom ke tentara Timor Leste. Sayangnya, Thukul tewas dalam serangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI/Polri). Penghargaan tertinggi itu diberikan Xanana Gusmao pada putri Thukul, Fitri Nganti Wani. Penyerahan penghargaan disiarkan melalui televisi TVTL.

Kalau informasi itu benar, jelas bakal menguak fakta sejarah baru. Sebab, selama ini publik Indonesia menganggap Thukul hilang lantaran diculik setelah Reformasi 1998. Hingga kini dia belum diketahui rimbanya. Untuk memastikan itu, Metrotvnews.com menyambangi kediaman Fitri Nganti Wani di Kampung Jagalan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 18 Maret 2016.

Namun, sesampainya di sana, hanya Sipon, istri Thukul, yang menemui. "Fitri sedang tidur. Saya tidak berani membangunkan," kata perempuan bernama asli Dyah Sujirah itu. Sipon membenarkan kalau putri pertamanya itu baru pulang dari Timor Leste. Dia bilang, Fitri datang ke sana untuk menerima penghargaan. "(Fitri) baru datang tadi pagi," kata Sipon dalam bahasa Jawa. Namun, Sipon mengaku tidak tahu jenis penghargaan untuk suaminya itu. Dia minta agar nanti saja menunggu Fitri bangun dari tidur.

Belum lagi kalimat Sipon usai, Fitri keluar dari kamarnya. Dia tampak histeris sembari menggebrak-gebrak meja dan pintu. "Pergi. Berita tidak benar kok dipercaya. Pergi semua kalian. Pergi," kata Fitri mengusir beberapa jurnalis yang bertandang ke rumahnya. Meski menganggap itu berita bohong, jejak Fitri di Timor Leste terekam dalam laman Facebook. Melalui akun Fitri Anjani, perempuan kelahiran 16 Mei 1989 itu, membagi perasaannya setelah tiba di Dili, Timor Leste, pada 15 Maret 2016.



Begitu tulis Fitri. Bahkan, selang sehari kemudian, Fitri mengunggah foto bersama mantan Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. Namun, entah apa yang lantas membuat Fitri tampak koyak. Sekira sembilan jam lalu, dia mengunggah status bernada kekecewaan. Dalam rangkaian kalimatnya, dia bilang, "Kebenaran itu bikin mual beneran ya," tulis dia diakhiri dengan emoticon menangis. "Masih blm bs tidur.. Trnyata memang ada banyak hal yg tidak sy tau dan justru membuat anxiety sy bertambah setelah sy tahu, lalu jd nyesell kenapa harus tahu. Kebenaran itu bikin mual beneran ya. Hikss (cry emoticon)." Tetapi, unggahan itu tampaknya telah dihapus. Untungnya, Metrotvnews.com sempat menukil unggahan itu dari laman Facebook sebelum dihapus.



Beberapa menit lalu, Fitri kembali mengunggah status yang tampaknya ditujukan pada jurnalis yang baru saja menyambangi kediamannya. "Yg gk bener dibilang bener. Yg bener gk dipublikasikan. Oke fine. Emang Psikopat kalian semua." http://jateng.metrotvnews.com/read/2...-usir-wartawan




Timor Leste: Penghargaan untuk Wiji Thukul bukan atas nama pemerintah

Menteri Komunikasi Timor Leste, Nelyo Isaac, mengklarifikasi mengenai pemberian penghargaan bagi aktivis Indonesia, Wiji Thukul. Isaac mengatakan penghargaan yang diberikan kepada Wiji bukan atas nama pemerintah, melainkan dari salah satu organisasi perlawanan Timor Leste yang berada di Pulau Jawa ketika itu, Brigade Negara.

"Wiji Thukul merupakan salah satu warga Indonesia dan salah satu aktivis yang saat itu ikut memperjuangkan nasib rakyat Timor Leste untuk merdeka. Atas jasanya itulah, Brigade Negara memberikan penghargaan tersebut,"tulis Isaac melalui pesan pendek yang diterima Rappler pada Jumat, 18 Maret.

Yang menyerahkan penghargaan pada Rabu, 16 Maret, itu adalah mantan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan diterima oleh putri Wiji, Fitri Nganthi Wani. Selain bagi Wiji Thukul, penghargaan serupa, Isaac melanjutkan juga diberikan kepada beberapa mantan aktivis Indonesia seperti Budiman Sujatmiko, Dita Indah Sari, dan Daniel Kusuma. Acara tersebut juga diliput secara langsung oleh televisi lokal setempat, Televisi Timor Leste.

Sebelumnya beredar pesan di media sosial yang menyatakan bahwa Fitri tampil di stasiun TV Timor Leste menerima penghargaan mewakili ayahnya, penyair dan aktivis buruh yang dinyatakan hilang sejak 1998. Dalam pesan di media sosial yang ditulis oleh Ndoro Kakung itu, disebut Xanana berbicara dan menyebut Wiji adalah orang yang memasok dan merakit bom yang dipakai tentara Timor Leste untuk melawan ABRI.

"Sayang, Thukul terbunuh di perbatasan oleh anggota ABRI. Dibom," tulis Ndoro Kakung pada Kamis malam, 17 Maret.

Benarkah apa yang diunggah Ndoro Kakung di situs Path itu? Adik Wiji, Wahyu Susilo yang dihubungi Rappler melalui pesan pendek, membantah isi tulisan di media sosial tersebut.

"Sertifikat penghargaan kepada teman-teman Partai Rakyat Demokratik dan 400 anggota brigada negra dalam seminar mengenai tuntutan rakyat Timor Leste tentang perbatasan laut dengan Australia. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan bom," ujar Wahyu.

Lalu, bagaimana tanggapan Ndoro Kakung? Pria yang bekerja sebagai jurnalis itu justru terkejut apa yang ditulis di media sosialnya bisa beredar luas.

"Saya tidak ingin mengomentari apa pun. Tidak juga ingin merevisi atau menambahkan status Path saya. Saya tidak akan mengatakan saya memperoleh informasi untuk ditulis menjadi status dari mana," kata pria yang memiliki nama asli Wicaksono itu ketika dihubungi Rappler melalui telepon pada Jumat, 18 Maret.

Keberadaan Wiji hingga saat ini masih menjadi misteri. Ia terakhir terlihat di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Menurut laporan tim ad hoc Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat Penghilangan Orang Secara Paksa (PPOSP) periode 1997-1998, Tim Mawar adalah yang paling bertanggungjawab atas peristiwa penculikan Wiji beserta puluhan aktivis lainnya. Tim Mawar merupakan sebuah tim yang dibentuk di bawah Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berdasar perintah langsung dan tertulis dari Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Prabowo Subianto.http://www.rappler.com/indonesia/126...ul-timor-leste




Putri Wiji Thukul Marah: Bapaku Bukan Pembuat Bom, Itu Fitnah!

Putri 'aktivis 98' yang hingga saat ini dinyatakan hilang, Wiji Thukul, Fitri Nganti Wani marah-marah saat sejumlah wartawan datang ke kediaman keluarga Wiji Thukul di Jebres, Solo, Jumat (18/3/2016). Wani berteriak dan mengajak ibunya atau istri Wiji Thukul, Dyah Sujirah atau yang akrab disapa Mbak Pon masuk ke dalam rumah.

Sebelumnya Mbak Pon sempat berbincang dengan para wartawan di luar rumahnya.
"Tidak ada wawancara. Bapakku bukan tukang buat bom. Itu semua fitnah,"teriak Wani sembari meluapkan amarahnya bahkan hingga memukul pintu.

Sebelumnya, di sosial media sempat beredar Wani datang ke Timor Leste dan bertemu Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao yang juga disiarkan langsung oleh TVTL.
Disebutkan oleh akun @NdoroKakung di media sosial (medsos) path bahwa kedatangan Wani untuk menerima penghargaan dari Xanana lantaran Wiji Thukul berjasa dapat membuat bom bagi negara bekas provinsi Indonesia ini. http://jateng.tribunnews.com/2016/03...-bom-itu-fitna




Bantah Ndoro Kakung, Xanana Gusmao tak pernah sebut Thukul rakit bom

ACBN, organisasi masyarakat sipil di Timor Leste, akhirnya angkat bicara terkait pernyataan Pemimpin Redaksi beritagar.id, Wicaksono alias Ndoro Kakung, yang menyebut Wiji Thukul dulu merakit dan memasok bom untuk para pejuang pro-kemerdekaan Timor Timur. Lewat akun Path-nya, Ndoro menyebut pernyataan itu keluar dari mulut Xanana Gusmao, mantan Presiden Timor Leste yang kini menjadi ketua ACBN, saat memberi penghargaan kepada putri Thukul, Fitri Nganthi Wani, di Dili Rabu 16 Maret lalu.

Namun, Xanana melalui ketua panitia acara pemberian penghargaan, Nuno Corvelo Laloran, membantah keras pernyataan Ndoro Kakung tersebut. "Berita tersebut adalah tidak benar. Tidak pernah ada pernyataan tersebut dari Xanana Gusmao,"kata Nuno lewat keterangan pers, Jumat (18/3). Thukul adalah satu dari 13 orang yang masih hilang dalam pergolakan di Indonesia pada 1998/1999.

Nuno juga membantah pernyataan Ndoro Kakung bahwa Wani menerima uang dari ACBN. "Tidak benar pernyataan ndorokakung 'Wani, anaknya juga diberi uang dalam acara'. Faktanya Xanana Gusmao memberi imbauan kepada pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste melalui Kementerian Solidaritas Sosial agar dapat memberi bantuan kemanusiaan kepada aktivis yang dulu pernah bersolidaritas dan sedang mengalami kesulitan," ujar Nuno.http://www.merdeka.com/peristiwa/ban...rakit-bom.html

Berikut keterangan pers lengkap dari ACBN:
Spoiler for pernyataan resmi:



KompasTV telewicara dengan Menteri Pertahanan Timor Leste, Cirilo Cristovao
klarifikasi tentang bom di menit 3:30



apakah NdoroKakung berbohong? emoticon-Malu (S)
apakah Timor Leste yg berbohong?
apakah ABRI yg masih membungkus rapat demi sapta marga dan ketentraman sosial?
atau malah dari pihak keluarga Thukul & teman seperjuangannya yg bohong?

tapi yg jelas, kalau Thukul & PRD nya dapat penghargaan
Habibie harusnya dapat patung atau monumen di Timor Leste emoticon-Malu (S)
Diubah oleh IndomieGratis 19-03-2016 05:38
0
15.1K
108
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan