- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok vs DPR: Soal Sumber Waras, Tuding DPR Sudah Dibeli[/


TS
budimansia
Ahok vs DPR: Soal Sumber Waras, Tuding DPR Sudah Dibeli[/
Ahok Sewot soal Sumber Waras, Tuding DPR Sudah Dibeli
16 MAR 2016 12:54

AHOK
Rimanews - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan seharusnya Komisi III DPR RI memanggil terlebih dahulu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal dugaan korupsi Sumber Waras sebelum memanggil dirinya.
Sebab, pada perkara ini hasil audit berasal dari BPK lalu ditindaklanjuti oleh KPK. Bila dalam perjalanannya KPK dinilai lamban, kata Ahok, artinya tidak ada urusan dengan dirinya.
"Pernah di DPR RI loh saya. Seharusnya dia manggil KPK dong, manggil BPK. Bilang eh kalian berdua yang bener saja nih, kok kami ketemu dua bukti untuk pidana kenapa kalian bilang belum ketemu. Kalian ini bodoh atau sudah dibeli Ahok, kata Ratna Sarumpaet gitu kan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Pernyataan Ahok tersebut dilontarkan sekaligus untuk menanggapi kabar Komisi III DPR telah menemukan dua alat bukti keterlibatan dirinya pada kasus yang telah merugikan daerah hingga Rp191 miliar.
Dia mengatakan, akan percuma juga bila Komisi III memaksa dirinya untuk membeberkan bagaimana proses dan kronologi pembelian lahan RS. Sumber Waras yang juga telah dimasukan ke dalam hasil audit investigasi BPK.
Sebab, ada aturan yang menyebutkan dirinya tidak bisa membeberkan bagaimana proses pembelian lahan tersebut, termasuk materi pemeriksaan dirinya di BPK beberapa bulan lalu.
"Kan itu gak boleh dibuka, kalau yang terhormat, yang berkuasa Komisi II minta buka, ayo buka, enggak usah ditutup. Ayo tunjukin, kalau ketemu, pecat semua KPK, pecat semua BPK, itu baru bener," terang dia.
http://nasional.rimanews.com/hukum/r...R-Sudah-Dibeli
Ladeni Tantangan Ahok, DPR Panggil KPK dan BPK
16 MAR 2016 17:06

RS Daerah Sumber Waras ...
.Rimanews - Komisi III DPR RI memastikan akan memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus korupsi di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, termasuk BPK dan KPK. Sikap ini diambil untuk menjawab tantangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta Komisi III memanggil BPK dan KPK.
"ya pasti. Ini kan mekanismenya dengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya laporan masyarakat yang disampaikan pada kami. Sekuat apa bukti-bukti investigasinya itu," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
"ya pasti. Ini kan mekanismenya dengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya laporan masyarakat yang disampaikan pada kami. Sekuat apa bukti-bukti investigasinya itu," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Tak hanya itu, ada kemungkinan jika diperlukan untuk mendapat keterangan soal kasus korupis RS Waras, Komisi III juga akan memanggil kepala dinas yang berwenang memberikan DOP (Dana Operasional).
"Kedua, kami panggil pihak-pihak yang terkait misalnya kepala dinas yang berwenang berikan DOP, kepala anggaran yang berwenang berikan persetujuan pembayaran tanah, baru kemudian termasuk Pak Ahok untuk jelaskan," tutur politikus yang karib disapa Bamsoet.
Menurut Bamsoet, setelah semua pihak itu memberikan keterangan, baru Komisi III memanggil pihak KPK guna mempertanyakan alasan kasus korupsi RS Waras belum dilanjutkan.
"Atau bisa saja sampaikan bahwa memang kpk belum berjalan karena datanya sumir. Kita si adil aja. KPK pasti kita panggil. Kalau ternyata hasilnya sumir kami bisa memahami enggak masukan kasus ini ke penyelidikan," tandas politikus Golkar itu
http://nasional.rimanews.com/politik...il-KPK-dan-BPK
Ketua Komisi III DPR RI Pastikan Panggil Ahok
Rabu, 16 Maret 2016 , 19:13:00
JAKARTA -Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasti dihadirkan ke Senayan. Ahok akan dimintai klarifikasi atas temuan hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat.
"Oh iya, pastilah Pak Ahok akan dipanggil ke DPR. Ini kan mekanismenya DPR mendengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK terlebih dahulu untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya dan mempertanyakan sekuat apa bukti-bukti investigasi BPK itu," kata Bambang, Rabu (16/3).
Setelah itu, Komisi III DPR akan memanggil pihak-pihak yang terkait. Di antaranya adalah kepala dinas terkait dan kepala anggaran yang berwenang memberikan persetujuan pembayaran tanah.
"Baru kemudian termasuk Pak Ahok untuk menjelaskannya. Dan terakhir panggil KPK untuk menanyakan, kenapa belum jalan kasusnya," ujar pria yang karib disapa Bamsoet itu.
http://www.jpnn.com/read/2016/03/16/...-Panggil-Ahok-
Ahok Ngamuk-ngamuk, BPK Cuek Serahkan Semuanya ke KPK
24 NOV 2015 17:13
Rimanews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI enggan menanggapi aksi meledak-ledak Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menuding BPK dengan sengaja menjebak dan berupaya melakukan penjegalan terhadap jabatannya sebagai Gubernur.
"Kita bekerja secara profesional, bekerja sesuai dengan standar pemeriksaan standar dari yang kita miliki," kata Juru Bicara BPK, Yudi Ramdhan saat dihubungi, Selasa (24/11/2015).
Menurut Yudi, sejauh ini BPK telah bekerja secara profesional dalam menindaklanjuti adanya tudingan penyalahgunaan wewenang Ahok sebagai Gubernur dalam melakukan pembelian lahan RS. Sumber Waras.
Pada kasus itu, lanjut Yudi, BPK akan terus menyelesaikan audit investigasinya dan setelah selesai hasilnya keluar akan diberikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ditindaklanjuti. "Kita fokus kepada penuntasan kepada pemeriksaan ini selesai abis itu kita serahkan kepada KPK," tandas dia.
Sebelumnya, Ahok mengaku menahan emosi selama hampir sembilan jam pada pemeriksaan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Senin (23/11/2015) kemarin. Sebab, Ahok sapaan karibnya menuding, ada niat buruk dari BPK untuk melakukan penjegalan terhadap dirinya dengan telah tendensius menyeret dirinya pada kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras.
"Sumber Waras susah cari kelemahannya, dia tahu Ahok kan orangnya emosional, kalo digituin pasti ngamuk-ngamuk, pasti di dalem marah-marah, langsung dinilai tidak koorperatif, nanti keluar kata-kata toilet, dia gak tau aku sudah belajar sekarang. orang mikir saya bisa dijebak, yaudah Gue kunci aja aja toiletnya, gue masuk aja toiletnya aja gue buang," tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Bukti adanya upaya penjegalan tersebut, kata Ahok, bermula saat tidak diberi izinnya tim foto dan video dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI untuk melakukan peliputan pemeriksaan. "Jadi mereka ya kalo saya lihat itu tendensiusnya memang pengen saya tidak jadi gubernur, kalau saya menuduh," tandas Gubernur.
http://nasional.rimanews.com/politik...emuanya-ke-KPK
-----------------------------------
AHOK eloe coba lawan?
16 MAR 2016 12:54

AHOK
Rimanews - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyarankan seharusnya Komisi III DPR RI memanggil terlebih dahulu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal dugaan korupsi Sumber Waras sebelum memanggil dirinya.
Sebab, pada perkara ini hasil audit berasal dari BPK lalu ditindaklanjuti oleh KPK. Bila dalam perjalanannya KPK dinilai lamban, kata Ahok, artinya tidak ada urusan dengan dirinya.
"Pernah di DPR RI loh saya. Seharusnya dia manggil KPK dong, manggil BPK. Bilang eh kalian berdua yang bener saja nih, kok kami ketemu dua bukti untuk pidana kenapa kalian bilang belum ketemu. Kalian ini bodoh atau sudah dibeli Ahok, kata Ratna Sarumpaet gitu kan," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Pernyataan Ahok tersebut dilontarkan sekaligus untuk menanggapi kabar Komisi III DPR telah menemukan dua alat bukti keterlibatan dirinya pada kasus yang telah merugikan daerah hingga Rp191 miliar.
Dia mengatakan, akan percuma juga bila Komisi III memaksa dirinya untuk membeberkan bagaimana proses dan kronologi pembelian lahan RS. Sumber Waras yang juga telah dimasukan ke dalam hasil audit investigasi BPK.
Sebab, ada aturan yang menyebutkan dirinya tidak bisa membeberkan bagaimana proses pembelian lahan tersebut, termasuk materi pemeriksaan dirinya di BPK beberapa bulan lalu.
"Kan itu gak boleh dibuka, kalau yang terhormat, yang berkuasa Komisi II minta buka, ayo buka, enggak usah ditutup. Ayo tunjukin, kalau ketemu, pecat semua KPK, pecat semua BPK, itu baru bener," terang dia.
http://nasional.rimanews.com/hukum/r...R-Sudah-Dibeli
Ladeni Tantangan Ahok, DPR Panggil KPK dan BPK
16 MAR 2016 17:06

RS Daerah Sumber Waras ...
.Rimanews - Komisi III DPR RI memastikan akan memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus korupsi di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras, termasuk BPK dan KPK. Sikap ini diambil untuk menjawab tantangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta Komisi III memanggil BPK dan KPK.
"ya pasti. Ini kan mekanismenya dengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya laporan masyarakat yang disampaikan pada kami. Sekuat apa bukti-bukti investigasinya itu," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
"ya pasti. Ini kan mekanismenya dengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya laporan masyarakat yang disampaikan pada kami. Sekuat apa bukti-bukti investigasinya itu," kata Ketua Komisi III Bambang Soesatyo, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Tak hanya itu, ada kemungkinan jika diperlukan untuk mendapat keterangan soal kasus korupis RS Waras, Komisi III juga akan memanggil kepala dinas yang berwenang memberikan DOP (Dana Operasional).
"Kedua, kami panggil pihak-pihak yang terkait misalnya kepala dinas yang berwenang berikan DOP, kepala anggaran yang berwenang berikan persetujuan pembayaran tanah, baru kemudian termasuk Pak Ahok untuk jelaskan," tutur politikus yang karib disapa Bamsoet.
Menurut Bamsoet, setelah semua pihak itu memberikan keterangan, baru Komisi III memanggil pihak KPK guna mempertanyakan alasan kasus korupsi RS Waras belum dilanjutkan.
"Atau bisa saja sampaikan bahwa memang kpk belum berjalan karena datanya sumir. Kita si adil aja. KPK pasti kita panggil. Kalau ternyata hasilnya sumir kami bisa memahami enggak masukan kasus ini ke penyelidikan," tandas politikus Golkar itu
http://nasional.rimanews.com/politik...il-KPK-dan-BPK
Ketua Komisi III DPR RI Pastikan Panggil Ahok
Rabu, 16 Maret 2016 , 19:13:00
JAKARTA -Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasti dihadirkan ke Senayan. Ahok akan dimintai klarifikasi atas temuan hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat.
"Oh iya, pastilah Pak Ahok akan dipanggil ke DPR. Ini kan mekanismenya DPR mendengar laporan masyarakat. Jadi langkah berikutnya panggil BPK terlebih dahulu untuk menjelaskan temuan hasil investigasinya dan mempertanyakan sekuat apa bukti-bukti investigasi BPK itu," kata Bambang, Rabu (16/3).
Setelah itu, Komisi III DPR akan memanggil pihak-pihak yang terkait. Di antaranya adalah kepala dinas terkait dan kepala anggaran yang berwenang memberikan persetujuan pembayaran tanah.
"Baru kemudian termasuk Pak Ahok untuk menjelaskannya. Dan terakhir panggil KPK untuk menanyakan, kenapa belum jalan kasusnya," ujar pria yang karib disapa Bamsoet itu.
http://www.jpnn.com/read/2016/03/16/...-Panggil-Ahok-
Ahok Ngamuk-ngamuk, BPK Cuek Serahkan Semuanya ke KPK
24 NOV 2015 17:13
Rimanews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI enggan menanggapi aksi meledak-ledak Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menuding BPK dengan sengaja menjebak dan berupaya melakukan penjegalan terhadap jabatannya sebagai Gubernur.
"Kita bekerja secara profesional, bekerja sesuai dengan standar pemeriksaan standar dari yang kita miliki," kata Juru Bicara BPK, Yudi Ramdhan saat dihubungi, Selasa (24/11/2015).
Menurut Yudi, sejauh ini BPK telah bekerja secara profesional dalam menindaklanjuti adanya tudingan penyalahgunaan wewenang Ahok sebagai Gubernur dalam melakukan pembelian lahan RS. Sumber Waras.
Pada kasus itu, lanjut Yudi, BPK akan terus menyelesaikan audit investigasinya dan setelah selesai hasilnya keluar akan diberikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ditindaklanjuti. "Kita fokus kepada penuntasan kepada pemeriksaan ini selesai abis itu kita serahkan kepada KPK," tandas dia.
Sebelumnya, Ahok mengaku menahan emosi selama hampir sembilan jam pada pemeriksaan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Senin (23/11/2015) kemarin. Sebab, Ahok sapaan karibnya menuding, ada niat buruk dari BPK untuk melakukan penjegalan terhadap dirinya dengan telah tendensius menyeret dirinya pada kasus pembelian lahan RS. Sumber Waras.
"Sumber Waras susah cari kelemahannya, dia tahu Ahok kan orangnya emosional, kalo digituin pasti ngamuk-ngamuk, pasti di dalem marah-marah, langsung dinilai tidak koorperatif, nanti keluar kata-kata toilet, dia gak tau aku sudah belajar sekarang. orang mikir saya bisa dijebak, yaudah Gue kunci aja aja toiletnya, gue masuk aja toiletnya aja gue buang," tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Bukti adanya upaya penjegalan tersebut, kata Ahok, bermula saat tidak diberi izinnya tim foto dan video dari Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI untuk melakukan peliputan pemeriksaan. "Jadi mereka ya kalo saya lihat itu tendensiusnya memang pengen saya tidak jadi gubernur, kalau saya menuduh," tandas Gubernur.
http://nasional.rimanews.com/politik...emuanya-ke-KPK
-----------------------------------
AHOK eloe coba lawan?
0
2.5K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan