- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gagal Memualafkan Keluarga Pemuda Ini Jadi Stress Dan Masuk Rumah Sakit Jiwa


TS
riolam
Gagal Memualafkan Keluarga Pemuda Ini Jadi Stress Dan Masuk Rumah Sakit Jiwa
Quote:
JAKARTA, Infaq Dakwah Center (IDC) – Sudah dua bulan lebih, Abdurrahman Liunima (28) tertahan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Soeharto Heerdjan Grogol, Jakarta Barat. Meski sudah sembuh dari gangguan jiwa, muallaf asal Timor Tengah NTT ini tidak diperbolehkan pulang karena tidak sanggup membayar biaya rumah sakit. Muallaf yang mengikrarkan dua kalimat syahadat pada tahun 2002 ini adalah pemuda yang shalih, rajin menuntut ilmu dan beribadah. Beberapa tahun setelah masuk Islam, ia mendapat beasiswa dari lembaga Islam hingga tamat S-1 Fakultas Ushuluddin jurusan Perbandingan Agama di universitas swasta Jakarta. Musibah gangguan jiwa ia alami pada medio Oktober 2015 lalu, karena tidak kuat menahan konflik dengan orang tua dan keluarganya yang kini beda iman. Tak henti-hentinya ia mendakwahi orang tuanya untuk masuk Islam. Tapi hidayah Allah belum diterima, malah memunculkan banyak tentangan keluarga. Akhirnya muallaf inipun stress berat karena terlalu memikirkan orang tuanya yang belum hidup seakidah dengannya. Ketika sedang parah, ia tak bisa mengenali kawan-kawannya sama sekali. Selama sakit, ia ditemani sahabat karibnya, Abdul Aziz, mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang juga berasal dari NTT. Sebagai perantau dengan ekonomi pas-pasan, Abdul Aziz hanya bisa membawa dan mendampingi selama pengobatan di rumah sakit. Soal biaya perawatan dan pengobatan, tentu ia ini angkat tangan. “Dia selalu keras mempertahankan agamanya, makanya dia jadi seperti ini,” ungkap Abdul Aziz kepada Relawan IDC. Semestinya, muallaf ini sudah diperbolehkan pulang seminggu setelah dirawat karena dinyatakan sembuh. Tapi karena kendala biaya, ia pun tertahan di rumah sakit sebulan lebih, dan biaya pun terus membengkak. Semakin lama tertahan di rumah sakit, maka tagihan semakin bertambah banyak. Saat berita ini ditulis, biaya sudah melebihi angka 14 juta rupiah. MISIONARIS SIAP MEMBANTU ASAL MASUK KRISTEN LAGI Di saat menemui jalan buntu biaya pengobatan, muallaf ini mendapat tawaran bantuan dari orang tuanya. Meski beda akidah, ia mau menutup seluruh biaya rumah sakit, tapi dengan syarat yang berat dan sungguh mustahil. Dana akan dikucurkan oleh lembaga misionaris Kristen, dengan satu syarat Abdurrahman harus meninggalkan Islam, kembali ke agama Kristen. Karena menyangkut persoalan asasi yaitu akidah, bantuan bersyarat murtad dari misionaris pun ditolak mentah-mentah. Bagi Abdurrahman, iman tauhid adalah harga mati. Ia ingin istiqamah memeluk Islam hingga akhir hayat. Untuk menutupi biaya pengobatan sahabatnya, Abdul Aziz pun berikhtiar kepada Infaq Dakwah Center (IDC). Ia berharap agar kaum Muslimin membantu meringankan biaya rumah sakit yang semakin membengkak. Ia khawatir dengan kesehatan sahabatnya, karena terlalu lama di rumah sakit jiwa bisa stress lagi kondisinya. "Harapan kami, IDC bisa membantu secepatnya supaya teman kami bisa keluar. Kalau kami di sini terus, kami rasanya seperti bunuh diri. Karena memang kami tidak mampu untuk bayar," tuturnya sedih sambil menahan air mata.
http://www.infaqdakwahcenter.com/m/n...iah-ayo-bantu/
http://www.infaqdakwahcenter.com/m/n...iah-ayo-bantu/

0
11.9K
Kutip
108
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan