- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sopir Taksi Demo, Inilah Fakta Antara Taksi Online VS Taksi Regular, Cek Gan!
TS
An9kerboy.
Sopir Taksi Demo, Inilah Fakta Antara Taksi Online VS Taksi Regular, Cek Gan!
Mumpung masih anget neh gan, pasalnya kemarin jagad raya Jakarta dihebohkan dengan adanya ribuan sopir taksi yang menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah menutup penyedia jasa Taksi online yang mungkin agan sendiri pernah atau kerap menggunakan jasa tersebut .
Kemajuan teknologi dan makin gregetnya gadget yang semua agan pada punya tentu membuat beberapa bidang bisnis-pun bakal melirik untuk beralih ke bisnis berbasis teknologi tersebut. Salah satunya layanan taksi online seperti Uber dan GrabCar yang mengoperasikan kendaraan melalui aplikasi. Mungkin kemarin tepatnya tanggal 14 maret 2016 agan mendengar dari cerita tetangga sekitar, baca thread di Kaskus, atau bisa jadi agan ngelihat langsung dari tayangan acara TV yang mengabarkan tentang ribuan sopir taksi membanjiri kantor Balaikota DKI Jakarta dengan menggelar unjuk rasa menuntut agar pemerintah segera menutup jasa penyedia taksi online.
Taksi Online VS Taksi Regular
Bagi agan yang yang sering kali menggunakan taksi sebagai mode alat transportasi, pastinya agan udah pada tau dong dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh penyedia taksi baik yang berbasis aplikasi ataupun yang masih regular. Nah, melalui kesempatan kali ini ane bakalan sodorin sederet fakta terkait adanya taksi aplikasi dan taksi regular. Cek aja langsung detilnya di mari gan!
1. Tidak Legal VS Legal
Satu lagi hal yang mencengangkan nih gan, setelah beberapa waktu bisnis ini berkembang pesat di Indonesia, Ternyata taksi online berbasis aplikasi ini nggak punya ijin. Sedangkan untuk taksi regular yang sering agan pakai ini mereka mengantongi ijin berbadan usaha, Gan! bahkan dari yang ane baca di mari, bahwa taksi online ini bakalan terancam diblokir.
2. Tak Bayar KIR VS Bayar KIR
Mungkin istilah KIR ini sering agan denger yak, sebuah prosedur yang wajib dijalani dengan melakukan pengujian pada kendaraan bermotor, dan agan sendiri bisa ngelihat kalo mobil yang digunakan Taksi online ini berplat hitam. Nah, berdasarkan sumber yang ane baca bahwa Taksi online berbasis aplikasi ini tidak memiliki KIR, sementara untuk Taksi regular yang beroperasi ini sudah jelas-jelas mempunyai KIR dan layak beroperasi. (Sumber : Beritasatu.com)
3. Bisa Atur Tarif Sendiri VS Tarif Diatur Pemerintahl
Meskipun tak bisa dipungkiri terkadang urusan harga jadi pertimbangan dalam menggunakan alat transportasi, dan inilah fakta berikutnya yang ane baca bahwa Taksi Online ini bisa menentukan tarif sendiri seperti per km, peak hour, bahkan terkadang bikin promo. Berbeda dengan taksi regular yang patuh terhadap aturan main dan penetapan tarif dari pemerintah. Dan kalau ane baca di beberapa sumber, dibeberapa negara seperti Jepang, Perancis, meksiko, korea selatan taksi online semacam ini pada diblokir karena ngga sehat dalam persaingan.
Nggak fair juga sih buat para penumpang gan, Contoh gampangnya kalau lagi antri naik transjakarta, suka liat antrian busway di jembatan penumpang bejibun, masa iyak kalo transjakarta naikin harga seenaknya karena permintaan yang lagi tinggi?
Setau ane sih semua urusan harga yang menyangkut hajat hidup orang banyak diatur pemerintah, seperti harga beras, harga cabe, bahkan sampai harga tarif angkutan umum. Karena pada dasarnya aturan dibuat untuk melindungi semua pihak, ya nggak sih gan?
4. Faktor Perlindungan Keselamatan Nggak Kalah Penting, Gan!l
Hal berikutnya ini juga wajib disimak nih gan, hal yang membedakan taksi online dan taksi regular. Tentang plus minus penggunaan keduanya. Kalau misal pakai taksi ada pemerintah yang melindungi dia dari wanprestasi, pakai taksi online berbasis aplikasi kalau terjadi kegagalan keselamatan itu menjadi tanggung jawab masing-masing. (sumber: detik.com)
5. Tarif Murah VS Selalu Tidak Murahl
Biasanya agan sering menemui atau mungkin sering nyoba Taksi Online yang sering memberikan promo super gencar untuk menarik perhatian penumpang kayak Peak Hour yang kadang agak mahal, promo harga lebih murah karena nggak dikenai pajak, tapi berbeda cerita dengan pengusaha angkutan umum seperti Taksi yang dikenakan pajak antara 25-28 persen setiap tahun .
(sumber : mediaindonesia.com)
Nah, itulah dia sederet hal yang berhubungan dengan yang namanya Taksi Online VS Taksi regular yang akhirnya menjadikan kantor Balaikota DKI Jakarta tempat digelarnya unjuk rasa ribuan Sopir Taksi. Dan Sebenaranya ane juga tau klo ada taksi biasa yang juga menyediakan taksi booking lewat aplikasi, cuma mesti ane akui emang nggak secanggih perusahaan aplikasi teknologi. Ya simpel aj asih gan, karena mereka bukan perusahaan teknologi tapi mereka perusahaan penyedia transportasi.
Semoga masalah ini agar cepat selesai, segala sesuatunya bisa sama-sama enak, dan bisa ada solusi yang terbaik untuk semua pihak.
Kalau Menurut Agan Sendiri Gimana, Gan?
Boleh dong kalau ada hal yang mau agan tambahin, Komeng aja di thread ini karena komeng terindah bakal nangkring di Pekiwan.
tien212700 memberi reputasi
1
152.5K
1K
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan