Kaskus

News

m.a.w.a.r.Avatar border
TS
m.a.w.a.r.
Banjir di Kabupaten Bandung Terparah dalam 10 Tahun Terakhir
Banjir di Kabupaten Bandung Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Ia mengatakan, beberapa lokasi yang sebelumnya tidak terkena banjir sekarang ikut dilanda bah.

"Selama 20 tahun terakhir, Kantor Kecamatan Dayeuhkolot tidak pernah kena banjir, tetapi sekarang ketinggian air di sana mencapai 35 cm," ujar Dadang.

Menurut dia, banjir di tiga kecamatan tersebut mulai terjadi saat wilayah Bandung diguyur hujan sejak Sabtu (12/3/2016) lalu.

"Kemarin itu, hujan cukup deras. Air mulai naik dan masuk ke permukiman warga itu, Sabtu kemarin, sekitar pukul 05.00 sore," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti masjid, rumah susun, dan kantor partai politik.

sumber:http://regional.kompas.com/read/2016/03/13/14044831/Banjir.di.Kabupaten.Bandung.Terparah.dalam.10.Tahun.Terakhir

Banjir di Kabupaten Bandung, 2 Tewas dan Ribuan Orang Mengungsi

Banjir di Kabupaten Bandung Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

BANDUNG, KOMPAS.com - Setidaknya dua orang tewas dan 24.000 jiwa terdampak meluapnya Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Meluapnya sungai terbesar di Jawa Barat itu akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (8/3/2016) hingga Minggu dini hari (13/3/2016), dengan puncaknya pada Sabtu (12/3) pukul 16.00-19.30 WIB.

"Sehingga menyebabkan banjir yang cukup luas dan merendam 15 daerah di Kabupaten Bandung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/3/2016).

Daerah terdampak banjir, meliputi Kecamatan Cicalengka, Rancaekek, Cileunyi, Solokan Jeruk, Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Pameungpeuk, Banjaran, Arjasri, Cangkuang, Katapang, dan Kutawaringin.

Sutopo menyebutkan berdasarkan data sementara hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Bandung, sebanyak 5.900 kepala keluarga (24.000 jiwa) terdampak banjir dan lebih dari 3.000 jiwa mengungsi.

"Tinggi banjir sekitar 80-300 centimeter. Daerah di sekitar bantaran sungai Citarum dan cekungan tinggi banjir mencapai tiga meter," katanya.

Akibatnya, lanjut dia, dua orang meninggal dunia dan tiga orang hilang.

Korban meninggal adalah Risa (13 tahun) akibat tersengat listrik saat banjir, dengan alamat Kampung Ciburuy Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot dan Ela (40 tahun) warga Kampung Sawahluhur, RW 10 Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk akibat terseret arus.

"Tiga orang yang hilang adalah suami Ibu Ela dan kedua anak perempuan dari Ibu Ela. Saat banjir mengungsi ke bangunan di tepi sungai yang kemudian roboh," katanya.

Sutopo mengatakan saat ini tim BPBD dan Basarnas masih melakukan pencarian.

Dia menyebutkan, hujan deras pada Sabtu (12/3/2016), juga menyebabkan longsor di Kampung Lemburkebon RT 3 RW 7 Desa Padasuka Kec Kutawaringin Kabupaten Bandung.

Satu rumah rusak berat tertimbun longsor. "Tidak ada korban jiwa. Penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri meskipun rumah tertimbun material longsor seluruhnya," katanya.

Ia mengatakan saat ini mereka mengungsi ke kerabat terdekat.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Bandung, BPBD Provinsi Jawa Barat, TRC BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, SKPD, beberapa komunitas penggiat kebencanaan seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Tabara, Unit Cegah Siaga, relawan, dan masyarakat bahu-membahu melakukan penanganan darurat.

"Upaya BPBD saat ini masih melakukan evakuasi dan penyelamatan korban. Pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi seperti Kantor Kelurahan Baleendah, Gedung Inkanas, GOR SKB, Gedung Juang, Gedung PDIP, Kantor Kecamatan Dayeuhkolotkolot, Kantor Camat Baleendah, masjid Al Sofia dan sara prasana umum lainnya di tiga kecamatan," katanya.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD dan memberikan bantuan untuk penanganan darurat banjir.

Bupati Bandung juga sedang menyiapkan status darurat banjir.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, air bersih, pakaian, obat-obatanan dan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat," kata Sutopo.

Daerah di sekitar hulu Sungai Citarum yang meliputi Majalaya, Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan lainnya yang saat ini terendam banjir adalah daerah rawan banjir.

"Kondisi topografinya merupakan cekungan seperti mangkok, namun wilayah ini telah berkembang menjadi permukiman dan kawasan industri yang padat penduduknya," katanya.

Sungai Citarum, lanjut dia, juga mengalami sedimentasi dan penyempitan sehingga mudah meluap, serta diperparah dengan rusaknya daerah aliran sungai di bagian hulu sehingga banjir tahunan selalu berulang.

"Berbagai upaya pengendalian banjir telah dilakukan, baik upaya struktural dan non-struktural. Namun upaya ini kalah cepat dibandingkan dengan faktor-faktor penyebab banjir sehingga banjir belum dapat dituntaskan," katanya.

sumber:http://regional.kompas.com/read/2016/03/13/11303881/Banjir.di.Kabupaten.Bandung.2.Tewas.dan.Ribuan.Orang.Mengungsi?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=Kaitrd

Masjid Berbiaya Rp 1 Triliun di Bandung Mulai Dibangun Tahun Ini

Banjir di Kabupaten Bandung Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

BANDUNG, KOMPAS.com - Pembangunan sebuah masjid megah senilai Rp 1 triliun di Gedebage, Bandung memasuki proses tender detail engineering design (DED). Jika proses itu selesai, pada Maret mendatang proyek itu memasuki proses tender pembangunan.

"Pembangunan dimulai 2016 ini, rencananya selesai 2017. Kalau molor, awal 2018 sudah bisa digunakan," kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Bandung, Minggu (28/2/2016).

Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, mengatakan, masjid tersebut akan berdiri megah dengan menampilkan teknologi tinggi. Arsitekturnya dikerjakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dengan konsep keindahan budaya Jawa Barat.

Banjir di Kabupaten Bandung Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

"Hadir di pinggir danau. Luasnya 20-25 hektare, pelataran masjidnya 2,5 hektare. Masjidnya sendiri 1 hektare," imbuhnya.

Di sekeliling masjid akan berdiri hotel syariah, restoran, pusat pembinaaan umat, serta museum keislamaan. Museum bisa berupa museum asmaul husna, museum sejarah nabi.

"Arsiteknya Pak Ridwan Kamil, gratisan karena ia tidak mau dibayar. Dananya murni dari APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 1 triliun," kata Aher.

Dana Rp 1 triliun tersebut untuk pembangunan kawasan keseluruhan. Untuk masjidnya sendiri sekitar Rp 500 miliar, sisanya untuk kebutuhan lain termasuk pembebasan lahan.

"Pembebasan lahannya mahal. Satu meter (lahan harganya) jutaan," tutur Aher.

Dana untuk pembangunan masjid itu, kata Aher, sudah ada. Jika di tengah jalan, Pemerintah Pusat ingin membantu, pihaknya akan menerima dengan senang hati.

Selain masjid itu, Pemprov Jawa Barat juga akan mendirikan 20 masjid agung di 20 titik. Salah satunya di Ranca Buaya Garut. Di sana akan dibangun masjid indah di pinggir pantai.

"Jadi kalau mau lihat pantai sehabis sholat, di Ranca Buaya tempatnya," kata Aher.

sumber:http://regional.kompas.com/read/2016/02/28/16010561/Masjid.Berbiaya.Rp.1.Triliun.di.Bandung.Mulai.Dibangun.Tahun.Ini


Quote:


Diubah oleh m.a.w.a.r. 15-03-2016 21:37
0
2K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan