Siswi SMP Indehoy Kepergok 2 Pemuda, Eh… Minta Dilayani Juga
TS
pukibebulu
Siswi SMP Indehoy Kepergok 2 Pemuda, Eh… Minta Dilayani Juga
Quote:
Original Posted By pukibebulu
POJOKSATU.id, DUMAI– NV (15), siswi SMP kepergok indehoi (berhubungan badan) dengan kekasihnya, LD (15) di dekat pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Purnama. Saat sedang asyik-asyiknya memadu kasih, tiba-tiba kedua siswa SMP di Kota Dumai itu didatangi dua pemuda, Sl (35) dan Rh (31).
Tergiur melihat kemolekan tubuh siswi SMP yang sudah tidak pakai celana, dua pemuda itu pun meminta jatah. Tak hanya itu, kedua pemuda tersebut juga memeras korban dengan meminta sejumlah uangan.
Awalnya, S1 dan Rh menganati gerak-gerik pasangan siswa SMP dari kejauhan. Setelah pasangan ABG itu sudah membuka celana dan berhubungan badan, Sl dan Rh langsung mendekatinya. Saat dipergoki, kedua ABG itu sudah tidak mengenakan celana.
Mendapati sepasang kekasih sedang berhubungan badan, muncul niat jahat Sl. Dia menakut-nakuti pasangan siswa SMP tersebut. Sl mengancam akan membawa mereka ke rumah RT dan melaporkan kepada orangtua mereka.
“Saya takut-takuti. Mereka meminta jangan dilaporkan. Kemudian si cowok memberikan hapenya sebagai tanda damai. Saya minta uang juga, tapi mereka tidak ada uang,” terang Sl, seperti dikutif Riau Pos (grup pojoksatu.id), Selasa (15/3).
Melihat korban ketakutan dan tidak memakai celana muncul niat Sl untuk mencicipi tubuh korban Nv. “Saya minta dia melayani saya, baru bisa lepas,” tambah Sl.
Ternyata korban menyanggupi permintaan Sl karena dalam tekanan. Namun korban meminta agar hanya Sl yang mencicipi tubuhnya, sedangkan Rh tidak.
Usai melampiaskan hawa nafsu bejatnya kepada korban, Sl kembali ke tempat awal, tempat pacar korban berada.
“Saya tetap minta mereka bayar uang, mereka janji akan memberinya esok harinya,” tuturnya.
Kasatreskrim Polres Dumai AKP Herfio Zaki mengatakan, kedua pelaku ditangkap atas dugaan pencabulan dan tindak pemerasan. Saat ini, kedua pelaku masih diperiksa secara intensif oleh unit Perlindangan Perempuan dan anak (PPA).
“Satu pelaku Sl, melakukan pencabulan dan pemerasan, satu lagi Rh pemerasan dan pertolongan jahat,” terang Herfio.
Herfio mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa pelaku juga merekam dan memfoto tubuh korban dalam keadaan tanpa busana. Itu dilakukan untuk mengancam korban.
“Kami menangkap pelaku berdasarkan laporan korban keseokan harinya. Korban diketahui pada malam itu tidak pulang, sehingga dicari orangtuanya. Setelah bertemu dengan orangtuanya korban mengaku jika malam itu ia dicabuli pelaku,” tandas Herfio. (hsb/one/pojoksatu)