Kepolisian Resor Pemalang, Jawa Tengah, menarik ratusan buku panduan anak sekolah taman kanak-kanak (TK). Lantarannya, buku-buku tersebut mengadung ajaran radikal.
“Penarikan buku tersebut dilakukan guna mengantisipasi masuknya ajaran radikalisme sejak dini kepada anak anak sekolah yang masih di bawah umur,” kata Kasat Intelkam Polres Pemalang, AKP Mashuri, Senin (14/03/2016).
Mashuri menjelaskan, selain ke sekolah, petugas juga melakukan pengecekan ke sejumlah toko buku. Ia meminta pemilik toko buku menyerahkan semua buku yang dicurigai mengandung paham radikal tersebut.
Awalnya, polisi mendapat laporan orangtua murid yang merasa resah dengan adanya buku panduan yang dinilai banyak mengandung unsur radikalisme. Jajaran Intelkam langsung mengecek di sekolah dan toko buku di Pemalang.
Setelah dilakukan pengecekan, dalam buku yang berjudul “Anak Islam Suka Membaca” petugas menemukan sejumlah kata yang dinilai tidak pantas untuk diketahui oleh anak anak.
Di antaranya, “Gegana Ada di Mana mana” terdapat pada buku jilid 3 halaman 9, kemudian kata-kata “bahaya sabotase” buku jilid 3 halaman 30, selain itu “bazoka dibawa lari” buku jilid 3 halaman 50, dan kalimat “hati-hati zona bahaya” buku jilid 3 halaman 50.
“Ada juga kata-kata ‘syahid di medan jihad’ buku jilid 5 halaman 17 serta “selesai raih bantai kiai” pada buku jilid 5 halaman 27,” ungkapnya.
Dari hasil informasi yang digali oleh pihak kepolisian buku tersebut sudah beradar sejak akhir tahun 2014 dan sudah digunakan oleh sejumlah sekolah TK di Kabupaten Pemalang.
Namun demikian, baru kali ini diketahui bahwa isi buku terbitan Pustaka Amanah ini mengandung paham radikal. Petugas menyita sebanyak 223 buah buku dari sejumlah toko.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat guna mempermudah dalam penarikan buku-buku tersebut,” pungkasnya.
http://jateng.metrotvnews.com/read/2016/03/14/498413/ratusan-buku-tk-berisi-paham-radikal-beredar-di-pemalan