Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjadi bahan ejekan sejumlah pakar menyusul pemberitaan yang menyatakan bahwa lesbian, gay, biseksual dan transjender (LGBT) bisa disembuhkan melalui terapi dengan cara memasukkan korban LGBT ke dalam air panas 85 derajat celcius yang dicampur dengan rempah-rempah.

“Ini akan jadi bahan tertawaan sejagat. Bisa2 jadi trending topic! Usulan konyol yg menggelikan sekaligus tidak manusiawi,” tulis Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola di akun Facebooknya, Minggu (13/03/2016).

Selain Tamrin, Feminis dan aktivis HAM Lies Mustafsirah juga mengungkapkan kegelian dengan nada serupa.

“Bangun tidur baca laporan wartawan.LGBT bisa sembuh dengan direbus rempah suhu 80. Tentu saja, wong pasti tewas kok. Proyek sih proyek, Bu, tapi sudah deh stop bikin malu,” ucap perempuan yang terkenal dengan nama Lies Marcoes ini, di akun Facebook miliknya.

Sebelumnya, sebuah media online memberitakan bahwa Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan merehabilitasi kaum LGBT. Hal itu dilakukan setelah berkomunikasi dengan Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Leadership Center.

“Lewat ESQ tersebut, ternyata laki-laki sudah mau menikah dengan perempuan. Dan itu salah satu opsi redesain rehabilitasi sosial apakah LGBT ataukah nafsah. Kita sedang melakukan hitung-hitungan dengan Pak Ary Ginanjar. Dalam artian begini, kita bisa menyiapkan berapa kapasitasnya di mana,” papar Khofifah sebagaimana dilaporkan media tersebut beberapa waktu lalu.

Namun, setelah menjadi sasaran perundungan atau bullying, kemarin (13/03/2016) ada ralat dan permintaan maaf dari media tersebut bahwa Mensos tidak mengatakan seperti yang diberitakan.

Dalam kutipan langsung Menteri Sosial di atas, ada kesalahan yakni pada kata NAFSAH yang sebenarnya diucapkan Menteri Sosial adalah NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif). Jadi, menurut media tersebut, yang bisa disembuhkan dengan cara direndam di air panas adalah korban narkoba atau Napza.


Sumber