- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ribuan Ulat Gagak Serang Tulungagung
TS
pukibebulu
Ribuan Ulat Gagak Serang Tulungagung


Quote:
Original Posted By pukibebulu

TULUNGAGUNG- Sejumlah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan meningkatnya serangan ulat gagak yang menyebar di kebun-kebun, selokan, jalanan hingga masuk ke permukiman penduduk.
"Tiap hari jumlahnya semakin bertambah, saya tidak tahu mengapa itu bisa terjadi," tutur Miswan, warga Dusun Glodokan, Desa Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (13/3/2016).
Kendati tidak menimbulkan gatal, kehadiran ribuan ulat seukuran jari kelingking orang dewasa dan berwarna hitam kombinasi kuning tersebut dianggap mengganggu. Pasalnya, ulat itu menempel dan memakan habis daun tanaman di kebun warga.
Selain itu, kata Suwarno, ulat gagak merambat di sepanjang selokan, jalan hingga rumah-rumah penduduk, menimbulkan ketidaknyamanan warga.
"Jumlahnya selalu meningkat setiap kali usai turun hujan. Ulat-ulat ini biasanya muncul dari arah selokan dan merambat di jalan-jalan sehingga bikin kami 'gilo' (jijik)," kata Miswan.
Miatul, warga lain menuturkan, keberadaan ulat muncul sejak awal musim hujan. Namun, kata dia, kali ini jumlahnya lebih banyak dan bentuknya lebih besar dibanding sebelumnya.
"Sepertinya ini lebih banyak. Saat pagi hari, akan terlihat lebih jelas sebab udara yang sejuk membuat ulat keluar dari selokan," ujarnya.
Miatul mengatakan, sekira pukul 11.00 WIB ulat-ulat itu berangsur ulat pergi dari rumah warga dan kembali lagi sekira pukul 17.00 WIB. Saat masuk ke dalam rumah, kata dia, warga biasanya berusaha mengusir hama itu dengan cara menyapu atau membunuh langsung. Namun tindakan itu rupanya memicu bau tidak sedap.
"Dampak yang paling dirasakan warga adalah jijik dan bau. Sebab banyaknya ulat di jalan sering terlintas kendaraan dan membuat bau yang tidak sedap," katanya mengeluhkan. (ful)

TULUNGAGUNG- Sejumlah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan meningkatnya serangan ulat gagak yang menyebar di kebun-kebun, selokan, jalanan hingga masuk ke permukiman penduduk.
"Tiap hari jumlahnya semakin bertambah, saya tidak tahu mengapa itu bisa terjadi," tutur Miswan, warga Dusun Glodokan, Desa Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (13/3/2016).
Kendati tidak menimbulkan gatal, kehadiran ribuan ulat seukuran jari kelingking orang dewasa dan berwarna hitam kombinasi kuning tersebut dianggap mengganggu. Pasalnya, ulat itu menempel dan memakan habis daun tanaman di kebun warga.
Selain itu, kata Suwarno, ulat gagak merambat di sepanjang selokan, jalan hingga rumah-rumah penduduk, menimbulkan ketidaknyamanan warga.
"Jumlahnya selalu meningkat setiap kali usai turun hujan. Ulat-ulat ini biasanya muncul dari arah selokan dan merambat di jalan-jalan sehingga bikin kami 'gilo' (jijik)," kata Miswan.
Miatul, warga lain menuturkan, keberadaan ulat muncul sejak awal musim hujan. Namun, kata dia, kali ini jumlahnya lebih banyak dan bentuknya lebih besar dibanding sebelumnya.
"Sepertinya ini lebih banyak. Saat pagi hari, akan terlihat lebih jelas sebab udara yang sejuk membuat ulat keluar dari selokan," ujarnya.
Miatul mengatakan, sekira pukul 11.00 WIB ulat-ulat itu berangsur ulat pergi dari rumah warga dan kembali lagi sekira pukul 17.00 WIB. Saat masuk ke dalam rumah, kata dia, warga biasanya berusaha mengusir hama itu dengan cara menyapu atau membunuh langsung. Namun tindakan itu rupanya memicu bau tidak sedap.
"Dampak yang paling dirasakan warga adalah jijik dan bau. Sebab banyaknya ulat di jalan sering terlintas kendaraan dan membuat bau yang tidak sedap," katanya mengeluhkan. (ful)
Sumber : OKEZONE.COM
jijik gelik0
5.1K
Kutip
25
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan