SpawnTheAnthonyAvatar border
TS
SpawnTheAnthony 
Memburu Gerhana Matahari Total di Bukit Tangkiling, Palangka Raya


Sebagaimana kita ketahui bersama, tanggal 9 Maret 2016 (yang juga bertepatan dengan Hari Raya Nyepi) kemarin merupakan hari di mana terjadinya sebuah fenomena alam, yakni pertunjukan kosmik Gerhana Matahari Total (GMT). Lebih spesialnya, kali ini GMT hanya terjadi di negara Indonesia saja. Ada beberapa wilayah yang dilalui. Mulai dari dari pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sampai dengan Maluku Utara. Dan Palangka Raya, menjadi salah satu daerah yang beruntung dilewati oleh jalur GMT. Oleh karena itulah saya sendiri tentunya sangat antusias menyambut kehadiran GMT ini.

Bersama rombongan, yang isinya beberapa murid sekolah SMP dan SMA, serta kawan-kawan dari Ngamen (Nganu Manajemen) termasuk Regional Leader Kaskus Regional Kalimantan Tengah (TuaGila), kami melaksanakan pengamatan GMT di Bukit Tangkiling (sekitar 45-60 menit dari Palangka Raya). Berangkat dari Palangka Raya menuju Tangkiling pada hari Selasa (8 Maret 2016), pukul 16.00 WIB tepat. Sesampainya di sana, kami pun menginap di sebuah pendopo yang telah disiapkan. Sembari menunggu esok, kami pun melakukan beberapa games dan juga sharing astronomi.

Tepat pukul 03.00 WIB pagi, kami telah bangun dan bersiap-siap untuk mendaki Bukit Tangkiling. Sesuai rencana, kami memang akan menyaksikan GMT di puncak Bukit Tangkiling. Dengan alasan supaya terlihat lebih jelas. Sekitar pukul 03.30 WIB, hujan turun. Relatif ringan. Namun berangin deras. Dan pukul 04.30 WIB, hujan telah reda. Saya dan rombongan pun akhirnya memulai pendakian Bukit Tangkiling yang lumayan terjal dengan sudut kemiringan kurang lebih 60 derajat. Di tengah pendakian, gerimis yang cukup deras datang menghampiri. Namun tidak menyurutkan langkah kami untuk terus naik ke atas. Dengan estimasi waktu sekitar 30 menit, kami pun telah sampai di puncak bukit.

Alam sepertinya belum mendukung niat kami untuk menyaksikan GMT ini. Gerimis ringan dan deras terus datang bergantian. Ditambah lagi dengan awan tebal di atas yang senantiasa betah menutupi Sang Surya. Berikut foto yang saya ambil dari atas Bukit Tangkiling 1 jam sebelum terjadinya GMT:
Spoiler for :

Walaupun cuaca tidak mendukung, semua yang telah hadir di atas Bukit Tangkiling tetap setia dan semangat menantikan detik-detik terjadinya GMT. Tidak hanya warga lokal, di atas bukit juga banyak dihadiri oleh warga asing. Berikut penampakannya:
Spoiler for :

Dan tepat pada pukul 07.28 WIB, GMT pun terjadi. Cuaca yang semula terang perlahan berubah menjadi gelap. Suhu pun turun. Ditambah dengan angin yang bertiup kencang. Inilah yang disebut dengan angin gerhana dikarenakan adanya perubahan suhu yang signifikan. Selama 2 menit terjadinya GMT orang-orang yang ada di atas Bukit Tangkiling berteriak dan berseru-seru saking kagumnya dengan fenomena alam yang bisa dijumpai di daerah yang sama sekitar 350 tahun lagi. Berikut foto yang saya ambil saat GMT:
Spoiler for :

Tiga puluh menit selepas GMT, kami pun memutuskan untuk turun bukit. Dan tepat pada pukul 10.00 WIB, saya dan rombongan pulang kembali menuju Palangka Raya. Walaupun sedikit kecewa karena tidak bisa menyaksikan GMT, yakni saat Matahari tertutup penuh oleh Bulan, juga tidak bisa menikmati Korona Matahari yang super indah itu, setidaknya kami pernah merasakan bagaimana situasi keadaan di sekeliling kita saat terjadinya GMT. Suatu peristiwa yang mungkin akan kita alami sekali dalam hidup kita.

Oh, iya. Temannya teman saya saat GMT kemarin berhasil mendapatkan spot (titik) GMT yang menurut saya cukup bagus. Orang tersebut mengambil gambar di bawah Jembatan Kahayan Palangka Raya. Berikut hasil fotonya:
Spoiler for :

Bagaimana? Lumayan jelas, bukan?

Sekadar informasi, Gerhana Matahari Total akan terjadi lagi di Indonesia pada tahun 2023 di Papua. Jadi bagi yang masih penasaran ingin menyaksikan GMT, segera menabung mulai sekarang. Dan tentunya jaga kesehatan agar umur panjang.

UPDATE(Senin, 21 Maret 2016)
Mohon maaf, saya tidak punya cukup waktu untuk membalas beberapa pertanyaan agan-agan di sini. Silakan kirim email ke spawn_sinaga@yahoo.co.id aja ya, gan. Sebisa mungkin akan saya balas. Atau bisa juga mention akun Twitter saya: @spawnist

Terima kasih.

Quote:

Sesuai yang saya lihat langsung kemarin, di sekitar Bukit Tangkiling saat cuaca mulai gelap banyak burung-burung yang terbang kian ke mari tak jelas. Entah apakah ini akibat pengaruh GMT atau tidak.

Quote:

Seperti itulah pengakuan temannya teman saya itu gan. Namanya Topan. Sesuai keterangan ybs dia mengambil di bawah jembatan.
Btw, jangan salah loh gan. Kemarin itu lumayan banyak orang-orang Palangka Raya yang berhasil mendapatkan spot untuk melihat GMT. Salah satunya adalah teman saya yang bernama Chicco (dia pengelola Rumah Tjilik Riwut Resto & Gallery, yg juga merupakan cucu dari pak Cilik Riwut). Ini hasil jepretannya yang dia ambil dari atas kantor DPRD Provinsi Kalteng Jl. S. Parman:

Spoiler for :


Menurut beberapa orang dan juga teman, kemarin di kawasan bandara Cilik Riwut spot GMT nya bagus.
Beda halnya dengan Lapangan Sanaman Mantikei dan Bundaran Besar, di dua tempat tsb susah mengamati GMT.
Semoga mencerahkan. Trims atas komennya emoticon-Smilie

Quote:

Betul sekali. Matahari selain ketutupan awan juga ketutupan oleh asap dari pabrik. Kalo gak salah nama pabriknya PT. Pusri.
Sayang sekali pemerintah setempat tidak melakukan konsolidasi dengan pihak perusahaan terkait menonton GMT di jembatan Ampera.

Quote:

Amiiinnnn. Betul sekali, gan. Ini pengalaman yang mungkin hanya sekali bisa kita nikmati dalam hidup. Langka.
Yuk, nabung dan jaga kesehatan gan. Tahun 2023 GMT akan melintasi wilayah Papua.
Diubah oleh SpawnTheAnthony 15-03-2016 08:48
Putra-Dayak
nona212
nona212 dan Putra-Dayak memberi reputasi
2
27.5K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan