- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tanggapan Polda Metro, Kodam Jaya, dan KPK terhadap Tudingan Ratna Sarumpaet


TS
pandabeerrr
Tanggapan Polda Metro, Kodam Jaya, dan KPK terhadap Tudingan Ratna Sarumpaet
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai tudingan Ratna Sarumpaet, seorang pekerja seni, yang menyatakan ketiga lembaga itu telah "dibeli" Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mendukung kebijakannya sama sekali tidak berdasar.
Ratna menyampaikan tudingannya itu di Jakarta, Jumat (11/3/2016), dalam sebuah diskusi. Tudingan disampaikan terkait langkah Ahok yang melibatkan TNI dan polisi dalam menggusur bangunan di Kalijodo serta terkait pengusutan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh KPK, yang di mata Ratna, tidak menampakkan perkembangan. (Baca:
Ratna Sarumpaet: Ahok Sudah Beli Tentara, Kepolisian, dan KPK)
Bagian Humas KPK Priharsa Nugraha mengatakan, pihaknya tidak mau menanggapi tudingan Ratna.
"Enggak perlu ditanggapilah, silakan dibuktikan saja. Ini ranah penegakan hukum dan proses hukum sedang berjalan," kata Priharsa kepada Kompas.com, Sabtu (12/3/2016).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal juga menepis tuduhan Ratna. Tuduhan Ratna, menurut dia, tidak berdasar.
"Saya enggak tanggapi, ngapain tanggapi. Masa ngomong gitu," ujar Iqbal.
Polisi, kata Iqbal, hadir di tengah kegiatan pemerintah daerah, misalnya dalam kegiatan penertiban untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Memberikan rasa aman dan ketertiban. Kalau ada penertiban, kami harus hadir, baik diminta atau tidak diminta karena bisa terjadi kerawanan. Nanti kalau ada yang neko-neko siapa yang bertanggung jawab?" kata Iqbal.
Pihak Kodam Jaya juga membantah tuduhan Ratna. Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Heri Prakosa malah balik bertanya tentang tuduhan Ratna itu.
"Belinya berapa? Tanya dong beli berapa. Saya saja enggak tahu, ngapain komentari Bu Ratna," ujar Heri.
"Tentara itu kan alat negara, mana mungkin tentara itu dibeli perorangan, oleh partai politik, oleh kelompok tertentu, ya enggaklah," kata Heri.
Heri mengatakan, jika Kodam Jaya membantu Pemprov DKI Jakarta, itu sudah diatur dalam Undang-Undang tentang TNI. "Kalaupun tentara itu membantu tugas pemerintah daerah, ada di Undang-Undang TNI Nomor 34, (itu tentang) membantu tugas pemerintah di daerah," ujar Heri.
Ratna menyampaikan tudingannya itu di Jakarta, Jumat (11/3/2016), dalam sebuah diskusi. Tudingan disampaikan terkait langkah Ahok yang melibatkan TNI dan polisi dalam menggusur bangunan di Kalijodo serta terkait pengusutan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh KPK, yang di mata Ratna, tidak menampakkan perkembangan. (Baca:
Ratna Sarumpaet: Ahok Sudah Beli Tentara, Kepolisian, dan KPK)
Bagian Humas KPK Priharsa Nugraha mengatakan, pihaknya tidak mau menanggapi tudingan Ratna.
"Enggak perlu ditanggapilah, silakan dibuktikan saja. Ini ranah penegakan hukum dan proses hukum sedang berjalan," kata Priharsa kepada Kompas.com, Sabtu (12/3/2016).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal juga menepis tuduhan Ratna. Tuduhan Ratna, menurut dia, tidak berdasar.
"Saya enggak tanggapi, ngapain tanggapi. Masa ngomong gitu," ujar Iqbal.
Polisi, kata Iqbal, hadir di tengah kegiatan pemerintah daerah, misalnya dalam kegiatan penertiban untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Memberikan rasa aman dan ketertiban. Kalau ada penertiban, kami harus hadir, baik diminta atau tidak diminta karena bisa terjadi kerawanan. Nanti kalau ada yang neko-neko siapa yang bertanggung jawab?" kata Iqbal.
Pihak Kodam Jaya juga membantah tuduhan Ratna. Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infanteri Heri Prakosa malah balik bertanya tentang tuduhan Ratna itu.
"Belinya berapa? Tanya dong beli berapa. Saya saja enggak tahu, ngapain komentari Bu Ratna," ujar Heri.
"Tentara itu kan alat negara, mana mungkin tentara itu dibeli perorangan, oleh partai politik, oleh kelompok tertentu, ya enggaklah," kata Heri.
Heri mengatakan, jika Kodam Jaya membantu Pemprov DKI Jakarta, itu sudah diatur dalam Undang-Undang tentang TNI. "Kalaupun tentara itu membantu tugas pemerintah daerah, ada di Undang-Undang TNI Nomor 34, (itu tentang) membantu tugas pemerintah di daerah," ujar Heri.
Pertanyaannya, kenapa Ratna begitu membenci Jokowi dan Ahok?
Spoiler for the answer is:
Jawabannya sederhana, Ratna ternyata sudah lama berteman dengan mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo (Foke) yang nota bene musuh bebuyutan Jokowi-Ahok.
Hal ini diungkap langsung oleh Ahok, setelah melihat suara Ratna yang norak dan tidak proporsional di media ketika mengomentari kebijakan-kebijakan Ahok. Sebabnya, Ahok mengaku heran dengan ucapan Ratna yang mengaku menyesal mendukung dirinya saat Pilkada DKI 2012. Pasalnya Ahok tak pernah merasa didukung.
“Ratna Sarumpaet dari dulu enggak pernah dukung aku. Dia tuh teman Foke,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Bahkan, saat Pilgub DKI 2012 lalu, Ahok mengaku sempat datang ke rumah Ratna. Namun suami Veronica tan itu tak mendapat dukungan. “Dulu saya memang datang (ke rumah Ratna). Eh, malah marahin sama dia di rumah,” ujar Ahok.
Sebelumnya, di sebuah pertemuan #LawanAhok Ratna mengaku menyesal telah mendukung Ahok. Penyesalan Ratna datang sejak penggusuran yang dilakukan Ahok di daerah Kampung Pulo. Padahal, Ratna mengakui dulu dirinya mendukung Ahok.
Hal ini diungkap langsung oleh Ahok, setelah melihat suara Ratna yang norak dan tidak proporsional di media ketika mengomentari kebijakan-kebijakan Ahok. Sebabnya, Ahok mengaku heran dengan ucapan Ratna yang mengaku menyesal mendukung dirinya saat Pilkada DKI 2012. Pasalnya Ahok tak pernah merasa didukung.
“Ratna Sarumpaet dari dulu enggak pernah dukung aku. Dia tuh teman Foke,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (7/9).
Bahkan, saat Pilgub DKI 2012 lalu, Ahok mengaku sempat datang ke rumah Ratna. Namun suami Veronica tan itu tak mendapat dukungan. “Dulu saya memang datang (ke rumah Ratna). Eh, malah marahin sama dia di rumah,” ujar Ahok.
Sebelumnya, di sebuah pertemuan #LawanAhok Ratna mengaku menyesal telah mendukung Ahok. Penyesalan Ratna datang sejak penggusuran yang dilakukan Ahok di daerah Kampung Pulo. Padahal, Ratna mengakui dulu dirinya mendukung Ahok.
ups kesrempettt

0
6.3K
Kutip
40
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan