Paus Fransiskus sudah menetapkan aturan baru dalam proses penetapan santo di Vatikan setelah muncul tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dalam sistem tersebut.

Dua buku baru mengklaim bahwa pejabat Vatikan menerima pembayaran dalam jumlah besar untuk menelusuri kandidat santo, dengan hanya minim pengawasan tentang cara pembelanjaan uang tersebut.

Aturan baru tersebut berarti akan ada pengawasan pihak luar terhadap rekening bank yang terkait penetapan santo.

Paus Fransiskus menjadikan reformasi Vatikan sebagai prioritas masa kepausannya, termasuk pemberantasan korupsi.

Korban pelecehan seksual ingin bertemu Paus
Paus Fransiskus kecam pembunuhan biarawati di Yaman

Aturan baru tersebut menetapkan mekanisme di mana setiap amal membayar misa dari Kongregasi atas Amalan para Orang Suci, badan Vatikan yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi kandidat santo.

Nantinya akan ada administrator untuk setiap kandidat santo, dan mereka harus "secara teliti menghormati" niatan dari masing-masing sumbangan tersebut.

Administrator juga harus mencatat semua pengeluaran dan sumbangan, menyiapkan anggaran tahunan dan diawasi oleh uskup setempat atau atasan keagamaan.


Pengawasan sumbangan

Namun aturan itu tak mengatur rinci jumlah uang yang harus diberikan.

Biaya Vatikan untuk menyelidiki kandidat santo bisa sangat tinggi, jika ada banyk perjalanan yang dilakukan untuk mengumpulkan kesaksian dan melakukan penelitian tentang hidup kandidat santo, termasuk memastikan apakah kandidat tersebut melakukan keajaiban.

Tetapi, buku-buku terbaru dari wartawan Italia menetapkan bahwa tak ada pengawasan akan pengeluaran sumbangan-sumbangan tersebut dan kandidat santo yang didukung oleh donor yang lebih kaya lebih berpeluang mendapat jawaban akan penetapan santo.

http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/03/160310_dunia_aturan_santo