Mohon sarannya agan2 dan aganwati sekalian...

Saya orang dari Medan, kemaren saya kerja di Bogor.. Dan berkenalan dengan seorang janda beranak dua.. Latar belakang nya adalah seorang pelayan di kafe remang remang.. Kerjaan nya yah nemenin pria pria mabuk nyanyi dan curhat problema hidup sambil berharap uang tips..Singkat cerita kami saling tertarik dan hubungan yang sekedar pengunjung dan pelayan meningkat jadi sepasang kekasih...

Tapi, status saya yang hanya karyawan rendahan di sebuah perusahaan menjadi ganjalan.. Kakak tertua nya kurang setuju dan lebih senang adik nya menjalani kehidupan malam, karena dengan begitu bisa menghasilkan banyak uang dan bisa "diperas"

Malapetaka datang 12 hari sebelum pernikahan.. Dikarenakan calon istri saya sakit, saya menginap di rumah calon istri saya, dimana kami hanya berdua di rumah itu.. Begitu bangun esok pagi, uang perusahaan yang ada di tas saya, dimaling oleh calon kakak ipar ( walau dibantah habis habisan, akhirnya mengaku dihadapan 3 orang penyidik reskrim )

Uang itu pun akhirnya kembali separuh... singkat cerita, kami pun tetap jadi menikah.. Tetapi kakak ipar memang tak tau diuntung.. sudah diampuni tetap saja berusaha menggoyangkan rumah tangga kami .. Dengan segala macam cara, antara lain berusaha menpertemukan istri saya dengan bekas tamu tamu nya... Walau pun saya sudah memaafkan kesalahannya, bahkan saya yang menanggung semua kebutuhan di rumah tersebut ( kami dan ipar tinggal di rumah peninggalan mertua )

Malapetaka kedua datang setelah 3 bulan menikah.. Saya diberhentikan dari pekerjaan.. Otomatis ekonomi juga menjadi empot empotan.. Dengan segala cara Kakak ipar berusaha membujuk istri saya untuk kembali ke kehidupan malam, dan juga berusaha membujuk saya dengan mengatakan kalau banyak suami yang "mengikhlaskan" istri nya begitu sambil memberikan contoh2 orang yang kami kenal..

Saya tidak setuju dan terus berusaha bertahan membiayai rumah tangga dengan segala cara.. Pertahanan saya jebol setelah 7 bulan menikah.. Saya bangkrut total, dan akhirnya kakak ipar mengusir kami dari rumah tersebut.. Kami pun pindah ke kontrakan, tetapi begitu lah, dengan kerja serabutan, akhir nya pertahanan saya jebol lagi.. BUlan desember lalu, untuk makan saja saya harus berhutang ke warung.. Untunglah pemilik warung baik hati, saya berhutang sampai hampir 1 juta di warung nya..

Kemudian istri minta berkunjung ke rumah kakak iparnya, dan kemudian besok nya langsung minta cerai....

Dalam keadaan shock berat, saya tidak sanggup berkata apa apa, dan pergi meninggalkan mereka.. Sorenya istri datang dengan mertua membawa seluruh perabotan kami dengan mobil pick up..

Dengan hati luka saya pulang ke Medan.. Berusaha memperbaiki hati .. Gangguan datang seminggu lalu ketika, istri menelfon saya dan mempertanyakan kelanjutan rumah tangga kami.. Dia mengaku sudah kembali ke kehidupan lamanya karena tidak ada yang menafkahi dia dan anak anaknya..

Jujur, hati saya separuhnya pengen kembali, tetapi mendengar dia sudah kembali ke kehidupan lama nya dan peluang dia buat ditiduri tamunya juga besar.. saya jadi ragu.. Satu sisi saya merasa bersalah tidak menafkahinya.. Satu sisi saya merasa itu wajar, karena dia yang meninggalkan saya, dan pernah saya sms untuk minta no rekening, tapi tidak pernah dibalas...

Satu sisi saya ingin memaafkannya, dan memperbaiki kesalahan saya yang membuat di terjun lagi ke dunia malam, satu sisi saya tidak bisa menerima dia yang mungkin saja sudah "bekas orang"

Satu sisi saya ingin pura pura tidak tahu dan menganggap tidak ada masalah dan bersama lagi, satu sisi saya tidak ikhlas..

Tolonglah beri saran saya.. JUjur semingggu ini hidup saya mulai terguncang lagi