- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Berita Olahraga
Peluang Rio Haryanto tampil di Sirkuit Albert Park
TS
rudiharyanto988
Peluang Rio Haryanto tampil di Sirkuit Albert Park
Grand Prix Australia yang digeber Minggu, 20 Maret mendatang, disebut-sebut bisa menjadi titik balik bagi Rio Haryanto. Banyak pihak meyakini bahwa pencapaian baik Rio Haryanto di balapan sirkuit Albert Park, Melbourne, akan mendatangkan berkah untuknya. Artinya, sukses Rio di GP Australia akan menghadirkan negosiasi dari kalangan sponsor.
Keyakinan itu pula yang dimiliki oleh Piers Hunisset, manajer dari Rio Haryanto. “Harapan saya juga seperti itu,” jelas Piers, Sabtu (5/3) di Barcelona.

Saat ini Rio masih di Barcelona, setelah menjalani dua seri tes pramusim di sirkuit Catalunya.
Selain persoalan teknis yang harus secepatnya diatasi Rio, pembalap kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini, masih terkendala dengan urusan sponsor yang belum menemui titik terang. Menurut keterangan Piers Hunnisett, persoalan sponsor memang menjadi fokus utama dari manajemen.
’’Sejauh ini, masih belum ada kabar baru soal sponsor. Tunggu dan lihat saja dalam beberapa pekan ini,’’ ujar Piers.
Saat ini, manajemen Rio baru menyetor dana sebesar 5,2 juta Euro (sekitar Rp 72 miliar) kepada pihak Manor Racing. Dana tersebut berasal dari Pertamina sebesar 2,2 juta Euro dan 3 juta Euro dari kas manajemen. Rio masih memerlukan 9,8 juta Euro untuk bisa mengarungi 21 seri perhelatan F1 di musim ini.
Saat disinggung mengenai minat sejumlah perusahaan dan pemerintah asing yang ingin menjalin kerja sama dengan Rio, Piers kembali menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka dengan setiap tawaran kerjasama.
‘‘Prinsipnya, kami terbuka untuk menjalin kerja sama dari pihak manapun, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia,’’ ucap pria berkebangsaan Inggris ini.
Manajemen Rio memang membuka lebar-lebar bentuk kerja sama dari pihak asing untuk kiprah pebalap tersebut di ajang F1 bersama tim Manor Racing. Perusahaan swasta dari Jepang, Singapura, Pemerintah Malaysia melalui kementerian pariwisatanya dengan Visit Malaysia, serta pengusaha Indonesia di negara-negara Eropa dan Afrika sudah menyatakan ketertarikannya.
Beberapa waktu lalu kalangan politisi Senayan juga mengusulkan adanya partisipasi resmi dari pemerintah, misalnya melalui program “Wonderful Indonesia” dari kementeriann Pariwisata.
Cara ini lebih terhormat dan elegan dibanding cara-cara “primitif” seperti potong gaji dari para pegawai negeri sipil (PNS) sebagaimana diusulkan Menpora Imam Nahrawi.
http://salamolahraga.com/2016/03/05/...-sponsor-baru/
Keyakinan itu pula yang dimiliki oleh Piers Hunisset, manajer dari Rio Haryanto. “Harapan saya juga seperti itu,” jelas Piers, Sabtu (5/3) di Barcelona.

Saat ini Rio masih di Barcelona, setelah menjalani dua seri tes pramusim di sirkuit Catalunya.
Selain persoalan teknis yang harus secepatnya diatasi Rio, pembalap kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini, masih terkendala dengan urusan sponsor yang belum menemui titik terang. Menurut keterangan Piers Hunnisett, persoalan sponsor memang menjadi fokus utama dari manajemen.
’’Sejauh ini, masih belum ada kabar baru soal sponsor. Tunggu dan lihat saja dalam beberapa pekan ini,’’ ujar Piers.
Saat ini, manajemen Rio baru menyetor dana sebesar 5,2 juta Euro (sekitar Rp 72 miliar) kepada pihak Manor Racing. Dana tersebut berasal dari Pertamina sebesar 2,2 juta Euro dan 3 juta Euro dari kas manajemen. Rio masih memerlukan 9,8 juta Euro untuk bisa mengarungi 21 seri perhelatan F1 di musim ini.
Saat disinggung mengenai minat sejumlah perusahaan dan pemerintah asing yang ingin menjalin kerja sama dengan Rio, Piers kembali menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka dengan setiap tawaran kerjasama.
‘‘Prinsipnya, kami terbuka untuk menjalin kerja sama dari pihak manapun, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia,’’ ucap pria berkebangsaan Inggris ini.
Manajemen Rio memang membuka lebar-lebar bentuk kerja sama dari pihak asing untuk kiprah pebalap tersebut di ajang F1 bersama tim Manor Racing. Perusahaan swasta dari Jepang, Singapura, Pemerintah Malaysia melalui kementerian pariwisatanya dengan Visit Malaysia, serta pengusaha Indonesia di negara-negara Eropa dan Afrika sudah menyatakan ketertarikannya.
Beberapa waktu lalu kalangan politisi Senayan juga mengusulkan adanya partisipasi resmi dari pemerintah, misalnya melalui program “Wonderful Indonesia” dari kementeriann Pariwisata.
Cara ini lebih terhormat dan elegan dibanding cara-cara “primitif” seperti potong gaji dari para pegawai negeri sipil (PNS) sebagaimana diusulkan Menpora Imam Nahrawi.
http://salamolahraga.com/2016/03/05/...-sponsor-baru/
0
1.7K
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan