Kisah nyata ini berkisah tentang pengalaman ayah saya dengan hal2 berbau gaib dan di luar akal sehat di daerah Lebong propinsi Bengkulu,
oke kita mulai aja,
yang pertama pengalaman ayah aku waktu lg cari durian jatuh, ayahku memang sangat suka mencari durian jatuh, wktu itu ayahku masih kelas 4 SD(ayahku itu pemberani dan terkadang bisa melihat makhlu
k halus) waktu itu sekitar pukul 1-4 dinihari, ayahku sendirian menunggu durian yang jatuh di kebunnya, kebetulan malam itu angin berhembus kencang banget, jadi ayah aku senang skli, oz klo angin nya kencang brrti akan bnyak durian jatuh tertiup hembusan angin,

ketika pergi ke salah satu pohon, ayahku menemukan banyak durian yg jatuh, ayahku senang bnget wktu itu..
Kebetulan pada waktu itu durian lg lebat2 nya,
ketika mengumpulkan durian yg jatuh, ayahku mendengar suara org yg bersenandung tetapi suaranya hilang timbul,
ayahku tak menghiraukan suara itu.

Tetapi ketika ia kembali mengumpulkan durian di tengah gelap malam dengan bantuan senter, tiba2 ada yang melemparnya dengan pentil buah durian, ayahku pun menengadah mencari asal orang yg melemparnya,kembali ayahku dilempar dengan pentil durian yg kali ini disertai terciumnya bau bunga sedap malam padahal tidak ada pohon bunga sedap malam di sekitar sana, betapa terkejutnya ayahku ketika melihat ke atas pohon mangga yg tidak terlalu jauh dari pohon durian tmpatnya mengambil durian, ada seorang perempuan berbaju putih berambut panjang terurai acak-acakan, dengan mata yang berwarna merah menyala sedang berayun-ayun pada pohon mangga tsb dan sedang memandang kearah ayahku yg mungkin adalah kuntilanak merah karena tubuhnya memancarkan warna merah darah, ayahku pun memperhatikan lagi kuntilanak tersebut, tanpa rasa takut awalnya.



Tetapi rasa takut itu timbul ketika kuntilanak tersebut terbang ke dahan pohon durian di atas ayahku sambil tertawa cekikikan menampakkan lidahnya yang panjang sekali serta giginya yang terlihat runcing berlumuran darah,
nyali ayahku pun ciut, dan beliau pun meninggalkan tempat itu dengan berjalan mundur, karena tidak berani untuk membalikkan tubuh,
kuntilanak itu pun semakin lama semakin mendekat, tetapi berkat bacaan surat2 pendek yg ayahku bacakan, kuntilanak tersebut pun berhenti sejenak dan terbang ke langit diiringi teriakan yg sangat memilukan,
seperti org yg sedang kesakitan.
Kuntilanak itupun lenyap bak ditelan bumi.



Akhirnya ayahku pun sampai ke tepi jalan raya, dan dengan sekuat tenaga berlari menuju rumah dan mengadukan kejadian trsebut kpd ayah (kakekku) akhirnya kakek ku yg punya kekuatan supranatural melakukan ruwatan terhadap ayahku untuk menghilangkan hawa2 negatif dari kuntilanak tersebut dari tubuh ayahku yg dapat membuat bayi2 di sekitarnya menangis..
Kata kakekku ayahku dilindungi oleh arwah kembarannya yang meninggal ketika masih bayi(ayahku adalah anak kembar, tetapi saudara kembarnya meninggal saat bayi karena sakit)