- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok


TS
hadji.lulungan
Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok
Quote:
Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok
Kamis, 10 Maret 2016 | 11:59 WIB
KOMPAS.COM/KURNIA SARI AZIZAH

Komunitas Teman Ahok usai memenuhi undangan makan siang dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Senin (25/1/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com - Teman Ahok, kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menjadi sorotan belakangan ini.
Langkah kelompok relawan ini bahkan mempengaruhi langkah politik PDI-Perjuangan yang mengisyaratkan niatnya untuk mengusung Basuki ikut Pilkada DKI 2017.
Teman Ahok dan PDI-P seolah berebut mendapatkan hati Basuki. Di satu sisi, Teman Ahok memperjuangkan agar Basuki ikut Pilkada DKI melaui jalur independen.
Mereka telah mengumpulkan lebih dari 700.000 data KTP warga sebagai syarat dukungan untuk Basuki maju secara independen.
Sementara itu, PDI-P menolak untuk mengikuti langkah Teman Ahok. Meskipun demikian, sikap ngotot Teman Ahok ini membuat Basuki kagum.
Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menyamakan Teman Ahok dengan para pemuda yang menculik Soekarno dan Mohammad Hatta saat Peristiwa Rengasdengklok jelang Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Ahok pun luluh dan bersedia ikut Pilkada melalui jalur independen. Dia seolah menyerahkan nasibnya di tangan Teman Ahok.
Sebenarnya, siapakah Teman Ahok? Apa yang membuat mereka getol mendukung Sang Gubernur?
Dalam laman resminya, [url=http://www.temanahok.com,]www.temanahok.com,[/url] kelompok relawan ini didirikan pada pertengahan 2015.
Kelompok ini muncul berangkat dari keinginan agar Ahok kembali memimpin DKI Jakarta.
Namun, di sisi lain, mereka khawatir Ahok tak bisa dengan mudah ikut Pilkada karena mantan Bupati Belitung Timur itu tidak lagi tergabung dalam partai politik manapun.
"Jalan yang paling mungkin bagi Ahok adalah maju melalui jalur non-partai," tulis Teman Ahok dalam laman resminya, [url=http://www.temanahok.com.]www.temanahok.com.[/url]
Kelompok relawan ini digagas lima orang, yakni Amalia Ayuningtyas (23), Singgih Widiyastomo (22), Aditya Yogi Prabowo (24), Muhammad Fathony (24), dan Richard Handris Purwasaputi (23).
Dari lima orang ini, Amalia ditunjuk untuk sebagai juru bicara. Menurut Lia, begitu ia disapa, mereka berlima tidak memiliki afiliasi politik dengan kelompok manapun.
Amalia belum lama ini lulus dari Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia sempat lima bulan bekerja sebagai account executive di salah satu perusahaan media.
"Tapi keluar dan sekarang fokus di Teman Ahok," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2016).
Menurut Lia, langkahnya itu diikuti salah satu rekannya, yakni Aditya Yogi Prabowo. "Bowo baru keluar dari salah satu perusahaan obat besar untuk fokus di sini," ujar dia.
Lia melanjutkan, untuk Richard, saat ini diketahui masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Richard akan diwisuda pada bulan ini.
"Kalau Toni masih bekerja di salah satu perusahaan ban, sedangkan Singgih masih kuliah di Pamulang," kata Lia.
Dalam kegiatan pengumpulan data KTP, Lia menyebut Teman Ahok mendapat dukungan dari banyak relawan. (Baca: Teman Ahok, Pembela Gubernur yang Dinilai Arogan oleh Parpol).
Sampai sejauh ini, sudah ada sekitar 400 orang yang menyatakan kesediaan mereka untuk menjadi relawan.
Mereka berasal dari berbagai wilayah yang ada di Jakarta. Lia mengatakan, para relawan ini terbagi atas beberapa tim, yakni tim digital, tim kreatif, tim relawan, tim logistik, dan tim merchandise.
"Yang di bawah koordinasi kami sekitar 400 orang, tetapi relawan lain yg menghimpun dukungan secara partisipatif juga sangat banyak," ujar dia.
Sampai sejauh ini, jumlah data KTP yang dikumpul Teman Ahok sudah mencapai sekitar 781.000.
Mereka menargetkan pengumpulan 1 juta data KTP sebelum Juni, atau sebelum dibukanya pendaftaran calon gubernur DKI untuk jalur independen. (Baca: Politisi PDI-P Anggap Potensi Menang Ahok Digerus Relawan).
Kamis, 10 Maret 2016 | 11:59 WIB
KOMPAS.COM/KURNIA SARI AZIZAH
Komunitas Teman Ahok usai memenuhi undangan makan siang dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Senin (25/1/2016).
JAKARTA, KOMPAS.com - Teman Ahok, kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menjadi sorotan belakangan ini.
Langkah kelompok relawan ini bahkan mempengaruhi langkah politik PDI-Perjuangan yang mengisyaratkan niatnya untuk mengusung Basuki ikut Pilkada DKI 2017.
Teman Ahok dan PDI-P seolah berebut mendapatkan hati Basuki. Di satu sisi, Teman Ahok memperjuangkan agar Basuki ikut Pilkada DKI melaui jalur independen.
Mereka telah mengumpulkan lebih dari 700.000 data KTP warga sebagai syarat dukungan untuk Basuki maju secara independen.
Sementara itu, PDI-P menolak untuk mengikuti langkah Teman Ahok. Meskipun demikian, sikap ngotot Teman Ahok ini membuat Basuki kagum.
Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menyamakan Teman Ahok dengan para pemuda yang menculik Soekarno dan Mohammad Hatta saat Peristiwa Rengasdengklok jelang Proklamasi Kemerdekaan 1945.
Ahok pun luluh dan bersedia ikut Pilkada melalui jalur independen. Dia seolah menyerahkan nasibnya di tangan Teman Ahok.
Sebenarnya, siapakah Teman Ahok? Apa yang membuat mereka getol mendukung Sang Gubernur?
Dalam laman resminya, [url=http://www.temanahok.com,]www.temanahok.com,[/url] kelompok relawan ini didirikan pada pertengahan 2015.
Kelompok ini muncul berangkat dari keinginan agar Ahok kembali memimpin DKI Jakarta.
Namun, di sisi lain, mereka khawatir Ahok tak bisa dengan mudah ikut Pilkada karena mantan Bupati Belitung Timur itu tidak lagi tergabung dalam partai politik manapun.
"Jalan yang paling mungkin bagi Ahok adalah maju melalui jalur non-partai," tulis Teman Ahok dalam laman resminya, [url=http://www.temanahok.com.]www.temanahok.com.[/url]
Kelompok relawan ini digagas lima orang, yakni Amalia Ayuningtyas (23), Singgih Widiyastomo (22), Aditya Yogi Prabowo (24), Muhammad Fathony (24), dan Richard Handris Purwasaputi (23).
Dari lima orang ini, Amalia ditunjuk untuk sebagai juru bicara. Menurut Lia, begitu ia disapa, mereka berlima tidak memiliki afiliasi politik dengan kelompok manapun.
Amalia belum lama ini lulus dari Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia sempat lima bulan bekerja sebagai account executive di salah satu perusahaan media.
"Tapi keluar dan sekarang fokus di Teman Ahok," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (10/3/2016).
Menurut Lia, langkahnya itu diikuti salah satu rekannya, yakni Aditya Yogi Prabowo. "Bowo baru keluar dari salah satu perusahaan obat besar untuk fokus di sini," ujar dia.
Lia melanjutkan, untuk Richard, saat ini diketahui masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Richard akan diwisuda pada bulan ini.
"Kalau Toni masih bekerja di salah satu perusahaan ban, sedangkan Singgih masih kuliah di Pamulang," kata Lia.
Dalam kegiatan pengumpulan data KTP, Lia menyebut Teman Ahok mendapat dukungan dari banyak relawan. (Baca: Teman Ahok, Pembela Gubernur yang Dinilai Arogan oleh Parpol).
Sampai sejauh ini, sudah ada sekitar 400 orang yang menyatakan kesediaan mereka untuk menjadi relawan.
Mereka berasal dari berbagai wilayah yang ada di Jakarta. Lia mengatakan, para relawan ini terbagi atas beberapa tim, yakni tim digital, tim kreatif, tim relawan, tim logistik, dan tim merchandise.
"Yang di bawah koordinasi kami sekitar 400 orang, tetapi relawan lain yg menghimpun dukungan secara partisipatif juga sangat banyak," ujar dia.
Sampai sejauh ini, jumlah data KTP yang dikumpul Teman Ahok sudah mencapai sekitar 781.000.
Mereka menargetkan pengumpulan 1 juta data KTP sebelum Juni, atau sebelum dibukanya pendaftaran calon gubernur DKI untuk jalur independen. (Baca: Politisi PDI-P Anggap Potensi Menang Ahok Digerus Relawan).
ane cuman mau tunggu ada yang lompat indah dari Monas saja





0
4.7K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan