- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Enggan bisnis terusik, Pertamina tolak kehadiran Saudi Aramco di RI


TS
fr91
Enggan bisnis terusik, Pertamina tolak kehadiran Saudi Aramco di RI
Quote:
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, PT Saudi Aramco menginginkan investasi di Indonesia tidak hanya untuk pembangunan kilang, tetapi juga melakukan penjualan bahan bakar minyak (BBM). Namun sayangnya, PT Pertamina keberatan atas klausul ini.
"Mereka (Aramco) minta mereka bisa masuk ke hilir untuk distribusi sampai hilir. Tapi kemudian itu, Pertamina masih keberatan, jadi akan dibicarakan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).
Dia menjelaskan, alasan penolakan karena selama ini Pertamina menjadi salah satu penyalur besar kepada masyarakat untuk BBM. Dikhawatirkan akan terjadi persaingan harga saat perusahaan asal Arab Saudi tersebut ikut merambah sektor hilir.
"Ya selama inikan (hilir) areanya Pertamina. Artinya kalau harga sama, mereka juga bisa jual ke hilir," tutup mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Saat ini, Menko Darmin menegaskan pemerintah akan melakukan pembicaraan terkait permasalahan ini.
Sebelumnya, Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengharapkan pembangunan kilang oleh Saudi Aramco ini cepat terwujud. Hal itu dikatakannya, lantaran perusahaan tersebut memang memiliki modal yang cukup besar.
Wiratmaja mengatakan nantinya akan membicarakan hal ini kepada PT Pertamina untuk diajak kerja sama. Jadi diharapkan Saudi Aramco tidak hanya membangun kilang di tempat yang kayak minyak saja.
"Kerja sama sampai ke hilir boleh, tapi nanti dibikin regulasinya yang cantik. Jangan hanya (membangun) di tempat-tempat yang gemuk saja. Mungkin membangun di Jakarta. Bangun juga di Sulawesi, Ambon. Jadi pembangunan infrastruktur merata," kata Wirat seperti yang dikuti di laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/9).
Dengan permodalan Saudi Aramco yang besar, diharapkan juga dapat membantu Indonesia memperkuat infrastruktur di daerah-daerah frontier demi ketahanan energi nasional.
Keinginan Saudi Aramco untuk membangun kilang di Indonesia, sebenarnya telah dikemukakan sejak beberapa tahun silam.
Bahkan telah dilakukan feasibility studi bersama Pertamina. Namun lantaran ada beberapa insentif yang dimintanya tidak mencapai titik temu, rencana tersebut akhirnya batal.
Sebagai informasi, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo beserta beberapa menteri ke negara tiur tengah, Saudi Aramco berkomitmen untuk membangun kilang di Indonesia dengan investasi sebesar USD 10 miliar.
Sumber
"Mereka (Aramco) minta mereka bisa masuk ke hilir untuk distribusi sampai hilir. Tapi kemudian itu, Pertamina masih keberatan, jadi akan dibicarakan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).
Dia menjelaskan, alasan penolakan karena selama ini Pertamina menjadi salah satu penyalur besar kepada masyarakat untuk BBM. Dikhawatirkan akan terjadi persaingan harga saat perusahaan asal Arab Saudi tersebut ikut merambah sektor hilir.
"Ya selama inikan (hilir) areanya Pertamina. Artinya kalau harga sama, mereka juga bisa jual ke hilir," tutup mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Saat ini, Menko Darmin menegaskan pemerintah akan melakukan pembicaraan terkait permasalahan ini.
Sebelumnya, Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengharapkan pembangunan kilang oleh Saudi Aramco ini cepat terwujud. Hal itu dikatakannya, lantaran perusahaan tersebut memang memiliki modal yang cukup besar.
Wiratmaja mengatakan nantinya akan membicarakan hal ini kepada PT Pertamina untuk diajak kerja sama. Jadi diharapkan Saudi Aramco tidak hanya membangun kilang di tempat yang kayak minyak saja.
"Kerja sama sampai ke hilir boleh, tapi nanti dibikin regulasinya yang cantik. Jangan hanya (membangun) di tempat-tempat yang gemuk saja. Mungkin membangun di Jakarta. Bangun juga di Sulawesi, Ambon. Jadi pembangunan infrastruktur merata," kata Wirat seperti yang dikuti di laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/9).
Dengan permodalan Saudi Aramco yang besar, diharapkan juga dapat membantu Indonesia memperkuat infrastruktur di daerah-daerah frontier demi ketahanan energi nasional.
Keinginan Saudi Aramco untuk membangun kilang di Indonesia, sebenarnya telah dikemukakan sejak beberapa tahun silam.
Bahkan telah dilakukan feasibility studi bersama Pertamina. Namun lantaran ada beberapa insentif yang dimintanya tidak mencapai titik temu, rencana tersebut akhirnya batal.
Sebagai informasi, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo beserta beberapa menteri ke negara tiur tengah, Saudi Aramco berkomitmen untuk membangun kilang di Indonesia dengan investasi sebesar USD 10 miliar.
Sumber
Katanya Rugi terus, giliran mau disaingin kelabakan

Diubah oleh fr91 16-09-2015 15:29


thesimsmobil758 memberi reputasi
1
20.3K
Kutip
251
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan