- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Mengandalkan Motivasi Itu Bodoh - Ga Percaya?


TS
vaelve
Mengandalkan Motivasi Itu Bodoh - Ga Percaya?
Quote:
Thread ini cukup panjang gan, Tapi serius.... Baca dan Pahami baik-baik! Soalnya ane bakalan tinjau Motivasi lewat SAINS sekaligus mau buktiin kalau sebenarnya mengandalkan motivasi untuk pencapaian tujuan itu bodoh. Ga Percaya? Cekidot !
Quote:
“Saya tidak mempunyai percaya diri yang tinggi, Saya juga bukan orang yang pesimis, tapi ketika ada sang motivator seperti pak mario teguh yang memotivasi saya, tiba-tiba saya merasakan gairah hidup yang luar biasa dan seakan-akan apapun bisa saya capai selama saya berusaha. ITU… “
Saya yakin anda pun sering merasakan hal yang sama ketika dimotivasi oleh seorang motivator professional. Kemungkinan besar anda akan merasa “on fire“ (bersemangat) serta “over confident“ (percaya diri berlebihan) secara bersamaan terhadap diri anda dan tujuan yang ingin anda raih.
Namun, sayangnya, beberapa jam, bahkan menit, setelah anda termotivasi anda akan mulai mengalami fase “Penurunan” dimana kondisi bersemangat dan rasa percaya diri berlimpah yang sebelumnya anda rasakan itu perlahan-lahan berkurang hingga pada titik tertentu. Dan yaa, andapun kehilangan semangat untuk mencapai tujuan yang ingin anda raih…
Saya yakin anda pun sering merasakan hal yang sama ketika dimotivasi oleh seorang motivator professional. Kemungkinan besar anda akan merasa “on fire“ (bersemangat) serta “over confident“ (percaya diri berlebihan) secara bersamaan terhadap diri anda dan tujuan yang ingin anda raih.
Spoiler for Mario teguh:

Namun, sayangnya, beberapa jam, bahkan menit, setelah anda termotivasi anda akan mulai mengalami fase “Penurunan” dimana kondisi bersemangat dan rasa percaya diri berlimpah yang sebelumnya anda rasakan itu perlahan-lahan berkurang hingga pada titik tertentu. Dan yaa, andapun kehilangan semangat untuk mencapai tujuan yang ingin anda raih…
Quote:
Bahkan seorang motivator terkenal pun menunjukkan persetujuannya dengan saya:
Kebanyakan dari kita bermimpi besar setiap malam. Setelah bangun di pagi hari, semua mimpi-mimpi besar itu hilang begitu saja. – Mario Teguh –
Kebanyakan dari kita bermimpi besar setiap malam. Setelah bangun di pagi hari, semua mimpi-mimpi besar itu hilang begitu saja. – Mario Teguh –
Spoiler for Mario teguh 2:

Quote:
Jika memang motivasi begitu cepatnya hilang, lalu apa gunanya bergantung pada mereka?
Jangan bergantung pada motivasi, karena mengandalkan motivasi adalah BODOH. Mereka yang mengandalkan motivasi adalah mereka yang dikenal dengan sebutan “Moody” alias melakukan suatu kegiatan hanya ketika mempunyai cukup motivasi untuk melakukannya. Ketika tidak ter-motivasi, mereka tidak melakukannya.
Lalu apakah “Moody” itu buruk? tidak juga. Moody adalah hal yang normal, dan semua orang pasti mempunyai sifat ini.
Tidak percaya? Dibawah ini penjelasan sains kenapa sifat “moody” itu normal yang sekaligus menjawab kenapa bergantung pada motivasi itu BODOH, beserta solusi alternatif yang bisa anda ambil.

Jangan bergantung pada motivasi, karena mengandalkan motivasi adalah BODOH. Mereka yang mengandalkan motivasi adalah mereka yang dikenal dengan sebutan “Moody” alias melakukan suatu kegiatan hanya ketika mempunyai cukup motivasi untuk melakukannya. Ketika tidak ter-motivasi, mereka tidak melakukannya.
Lalu apakah “Moody” itu buruk? tidak juga. Moody adalah hal yang normal, dan semua orang pasti mempunyai sifat ini.
Tidak percaya? Dibawah ini penjelasan sains kenapa sifat “moody” itu normal yang sekaligus menjawab kenapa bergantung pada motivasi itu BODOH, beserta solusi alternatif yang bisa anda ambil.

Moody Itu Normal GAN
Quote:
B.J. Fogg, seorang psikologis dari Universitas Stanford yang juga merupakan founder dari “The School’s Persuasive Technology Lab” mengutarakan konsep mengenai gelombang motivasi atau “The Motivation Waves”.
Menurutnya, motivasi seseorang tidaklah tetap melainkan berubah-ubah atau mengalami pasang surut layaknya gelombang. Dari gambar disamping, (sekarang kayaknya udah dibawah gambarnya gan) kita bisa melihat bahwa motivasi manusia sangat sering berada di titik rendah (lembah), dan sangat jarang berada pada puncaknya.

Berdasarkan presentasi dari B.J. Fogg, pada saat tingkat motivasi kita berada dibawah, melakukan hal-hal yang sulit, akan terasa sangat sulit.
Namun terkadang hal ini bisa dicegah untuk sementara waktu dengan mendengar motivator berbicara, membaca buku maupun menonton film yang berkaitan dengan motivasi.
Segala hal yang dapat memacu tingkat motivasi seseorang benar-benar dapat mempengaruhi tingkat motivasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, kenapa ketika anda menonton film Mario Teguh Golden Ways, tingkat motivasi dan kepercayaan diri anda terkadang bertambah dengan signifikan.
Dan ketika hal itu terjadi, maka anda pun memasuki kondisi titik puncak gelombang atau kondisi dimana anda dapat melakukan hampir apa saja, termasuk hal-hal yang anda pikir sulit.
Konsep gelombang motivasi inilah yang seringkali kita dengar dengan sebutan “Moody” dari teman, saudara, bahkan orang tua anda. Dan, untungnya, anda tidak perlu malu jika sempat dikatakan “Moody” oleh orang terdekat anda, karena ini adalah sifat alami dan semua orang pasti mempunyai sifat ini.
Menurutnya, motivasi seseorang tidaklah tetap melainkan berubah-ubah atau mengalami pasang surut layaknya gelombang. Dari gambar disamping, (sekarang kayaknya udah dibawah gambarnya gan) kita bisa melihat bahwa motivasi manusia sangat sering berada di titik rendah (lembah), dan sangat jarang berada pada puncaknya.

Berdasarkan presentasi dari B.J. Fogg, pada saat tingkat motivasi kita berada dibawah, melakukan hal-hal yang sulit, akan terasa sangat sulit.
Namun terkadang hal ini bisa dicegah untuk sementara waktu dengan mendengar motivator berbicara, membaca buku maupun menonton film yang berkaitan dengan motivasi.
Segala hal yang dapat memacu tingkat motivasi seseorang benar-benar dapat mempengaruhi tingkat motivasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, kenapa ketika anda menonton film Mario Teguh Golden Ways, tingkat motivasi dan kepercayaan diri anda terkadang bertambah dengan signifikan.
Dan ketika hal itu terjadi, maka anda pun memasuki kondisi titik puncak gelombang atau kondisi dimana anda dapat melakukan hampir apa saja, termasuk hal-hal yang anda pikir sulit.
Konsep gelombang motivasi inilah yang seringkali kita dengar dengan sebutan “Moody” dari teman, saudara, bahkan orang tua anda. Dan, untungnya, anda tidak perlu malu jika sempat dikatakan “Moody” oleh orang terdekat anda, karena ini adalah sifat alami dan semua orang pasti mempunyai sifat ini.
Mengandalkan Motivasi itu Bodoh
Quote:
Berkaca dari sifat alami motivasi manusia yang berubah-ubah, maka pengandalan motivasi untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan jelas merupakan tindakan yang bodoh. Ini sama seperti mengharapkan musim hujan terus menerus di Indonesia padahal kita tahu bahwa negara kita memiliki dua musim, tidak hanya satu musim.
Lebih dari itu, motivasi juga dapat kita anggap sebagai “finite source” atau sumber yang terbatas dimana suatu saat nanti akan habis (berada pada titik rendah/lemah). Kondisi kehabisan inilah yang dalam konsep “Gelombang Motivasi” digambarkan dengan lembah pada gelombang dan biasanya sering disebut anak muda dengan istilah “Mager” alias “Malas Gerak”.

Benar motivasi dapat ditingkatkan dengan membaca buku atau menonton film yang berkaitan dengan motivasi. Tapi saya yakin anda pun tahu dengan hukum Gossen pertama, yaitu:
“Jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan.” – Hukum Gossen I –
Hukum ini memang sering dikaitkan dengan pelajaran ekonomi, tetapi hukum ini berlaku secara universal. Termasuk ketika anda terus-menerus meyuplai pikiran dengan buku-buku maupun film tentang motivasi.

Pertama kali anda berhubungan dengan bahan motivasi, baik itu buku, film, maupun seminar, normalnya anda akan cepat merasa termotivasi. Namun ketika, bahan-bahan ini disuplai terus-menerus kepada anda, maka anda akan mencapai titik jenuh (seperti yang terlihat pada kurva diatas), sehingga berbagai bahan motivasi tidak lagi membuat semangat maupun percaya diri anda bertambah.
Namun, hal ini tidak berarti anda akan kehilangan pengaruh dari bahan motivasi selamanya. Tetapi lebih kepada kehilangan pengaruh untuk sementara waktu.
Lebih dari itu, motivasi juga dapat kita anggap sebagai “finite source” atau sumber yang terbatas dimana suatu saat nanti akan habis (berada pada titik rendah/lemah). Kondisi kehabisan inilah yang dalam konsep “Gelombang Motivasi” digambarkan dengan lembah pada gelombang dan biasanya sering disebut anak muda dengan istilah “Mager” alias “Malas Gerak”.

Benar motivasi dapat ditingkatkan dengan membaca buku atau menonton film yang berkaitan dengan motivasi. Tapi saya yakin anda pun tahu dengan hukum Gossen pertama, yaitu:
“Jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan.” – Hukum Gossen I –
Hukum ini memang sering dikaitkan dengan pelajaran ekonomi, tetapi hukum ini berlaku secara universal. Termasuk ketika anda terus-menerus meyuplai pikiran dengan buku-buku maupun film tentang motivasi.

Pertama kali anda berhubungan dengan bahan motivasi, baik itu buku, film, maupun seminar, normalnya anda akan cepat merasa termotivasi. Namun ketika, bahan-bahan ini disuplai terus-menerus kepada anda, maka anda akan mencapai titik jenuh (seperti yang terlihat pada kurva diatas), sehingga berbagai bahan motivasi tidak lagi membuat semangat maupun percaya diri anda bertambah.
Namun, hal ini tidak berarti anda akan kehilangan pengaruh dari bahan motivasi selamanya. Tetapi lebih kepada kehilangan pengaruh untuk sementara waktu.
Sekarang agan udah tahu kenapa mengandalkan motivasi itu bodoh ...

Selanjutnya ane mau kasih solusi buat agan nih, anggaplah ini sebagai bonus. Ane mau kasih tahu dua cara yang secara ilmiah dapat menggantikan peran motivasi untuk pencapaian tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Cekidot !
Gunakan Efek Zeigarnaik
Quote:
Suatu hari seorang psikolog berkebangsaan Rusia bernama Bluma Zeigarnik bersama dengan professornya Kurt makan di sebuah restoran.
Sementara mereka makan, mereka mengamati bahwa para pelayan restoran hafal pesanan-pesanan makanan para tamu yang belum membayar bill-nya (tagihan), tetapi ketika semua tamu sudah membayar, restoran sudah mau tutup, para pelayan itu sudah lupa sama sekali pada pesanan-pesanan tamu tadi.
Dari pengamatan kecil ini, kemudian lahir sebuah istilah yang dikenal dengan nama efek Zeigarnik yaitu kecenderungan untuk terus mengingat tugas yang belum selesai atau ter-interupsi, dan ada dorongan untuk menyelesaikan tugas itu.
Singkatnya Efek Zeigarnik bisa dikatakan seperti ini:
"Otak Manusia Mudah Mengingat sebuah tugas yang belum terselesaikan daripada tugas yang sudah selesai"
Kaitan efek Zeigarnik terhadap motivasi adalah efek ini memberikan petunjuk kepada kita untuk segera memulai sebuah pekerjaan. Karena ketika anda memulai sebuah pekerjaan, besar kemungkinan pekerjaan tersebut akan terselesaikan, meskipun anda mengalami banyak interupsi.

Hal ini sekali lagi disebabkan oleh kecenderungan anda untuk mengingat pekerjaan yang belum terselesaikan dan adanya dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan terkait (Efek Zeigarnik).
Lain halnya ketika anda menunda pekerjaan. Saat anda menunda pekerjaan, anda tidak terkena Efek Zeigarnik. Efek Zeigarnik hanya bekerja ketika anda sudah memulai sebuah pekerjaan – kemudian terinterupsi.
“Efek Zeigarnik hanya bekerja ketika anda sudah memulai sebuah pekerjaan”
Efek Zeigarnik berguna untuk pencapaian tujuan jangka pendek seperti menyelesaikan tugas sekolah, menyelesaikan skripsi, dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, Efek Zeigarnik ini tidaklah mutlak alias hanya berlaku pada orang-orang tertentu. Tidak semua orang terkena Efek Zeigarnik ini, melainkan hanya orang-orang dengan motivasi tinggi (menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 1968 oleh tim peneliti Johnson, Weiner, dan Mehrabian). (sumber: Koransindo)
Penjelasan lebih jelasnya, lihat Infographic dibawah ini:
Sementara mereka makan, mereka mengamati bahwa para pelayan restoran hafal pesanan-pesanan makanan para tamu yang belum membayar bill-nya (tagihan), tetapi ketika semua tamu sudah membayar, restoran sudah mau tutup, para pelayan itu sudah lupa sama sekali pada pesanan-pesanan tamu tadi.
Dari pengamatan kecil ini, kemudian lahir sebuah istilah yang dikenal dengan nama efek Zeigarnik yaitu kecenderungan untuk terus mengingat tugas yang belum selesai atau ter-interupsi, dan ada dorongan untuk menyelesaikan tugas itu.
Singkatnya Efek Zeigarnik bisa dikatakan seperti ini:
"Otak Manusia Mudah Mengingat sebuah tugas yang belum terselesaikan daripada tugas yang sudah selesai"
Kaitan efek Zeigarnik terhadap motivasi adalah efek ini memberikan petunjuk kepada kita untuk segera memulai sebuah pekerjaan. Karena ketika anda memulai sebuah pekerjaan, besar kemungkinan pekerjaan tersebut akan terselesaikan, meskipun anda mengalami banyak interupsi.

Hal ini sekali lagi disebabkan oleh kecenderungan anda untuk mengingat pekerjaan yang belum terselesaikan dan adanya dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan terkait (Efek Zeigarnik).
Lain halnya ketika anda menunda pekerjaan. Saat anda menunda pekerjaan, anda tidak terkena Efek Zeigarnik. Efek Zeigarnik hanya bekerja ketika anda sudah memulai sebuah pekerjaan – kemudian terinterupsi.
“Efek Zeigarnik hanya bekerja ketika anda sudah memulai sebuah pekerjaan”
Efek Zeigarnik berguna untuk pencapaian tujuan jangka pendek seperti menyelesaikan tugas sekolah, menyelesaikan skripsi, dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, Efek Zeigarnik ini tidaklah mutlak alias hanya berlaku pada orang-orang tertentu. Tidak semua orang terkena Efek Zeigarnik ini, melainkan hanya orang-orang dengan motivasi tinggi (menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 1968 oleh tim peneliti Johnson, Weiner, dan Mehrabian). (sumber: Koransindo)
Penjelasan lebih jelasnya, lihat Infographic dibawah ini:
Spoiler for Infographic Gan:

Ngandalin Disiplin Diri Gan
Quote:
Efek Zeigarnik memang menguntungkan untuk pencapaian tujuan jangka pendek. Untuk tujuan jangka panjang, seperti mendirikan perusahaan, menjadi seniman/atlet terhebat di dunia, dan pencapaian besar lainnya membutuhkan lebih dari sekedar Efek Zeigarnik, dan juga motivasi.
Dan salah satu hal yang anda butuhkan adalah DISIPLIN. Hal ini memang terlihat sangat mungkin, bahkan anak sekolah dasar pun tahu mengenai hal ini. Tapi sayangnya tidak semua orang menerapkan sikap DISIPLIN ini.
Mengandalkan sikap disiplin jauh lebih baik daripada mengandalkan motivasi. Karena disiplin berarti anda melakukan suatu pekerjaan terlepas dari rasa motivasi anda. Dengan mengadopsi sikap disiplin, anda akan terlatih untuk melakukan pekerjaan meskipun ketika anda merasa kurang termotivasi untuk melakukannya.
“Dengan mengadopsi sikap disiplin, anda akan terlatih untuk melakukan pekerjaan meskipun ketika anda merasa kurang termotivasi untuk melakukannya”
(Err..) Mungkin ada sebagian orang yang sangat disiplin, tapi sayang sekali tidak menghasilkan. Anda mungkin familiar dengan teman anda yang kelihatannya belajar sedikit tetapi sering juara kelas. Sedangkan anda belajar mati-matian setiap hari, dari pagi sampai malam, namun hasilnya tetap saja anda kalah dengan teman anda tersebut.
Alasannya? Sederhana, anda tidak menerapkan SAINS dalam disiplin anda. Terdapat disiplin yang produktif dan Displin yang tidak produktif. Ini bukan mengenai siapa yang disiplin, tetapi displin siapa yang lebih Produktif. Asik ga gan??
Untuk menjadikan disiplin anda produktif, anda bisa menerapkan tips-tips dibawah ini:
1. Deliberate Practice
2. Membuat Deadline
3. Catat Perkembangan Anda
4. Berhenti Multitasking
Dan salah satu hal yang anda butuhkan adalah DISIPLIN. Hal ini memang terlihat sangat mungkin, bahkan anak sekolah dasar pun tahu mengenai hal ini. Tapi sayangnya tidak semua orang menerapkan sikap DISIPLIN ini.
Mengandalkan sikap disiplin jauh lebih baik daripada mengandalkan motivasi. Karena disiplin berarti anda melakukan suatu pekerjaan terlepas dari rasa motivasi anda. Dengan mengadopsi sikap disiplin, anda akan terlatih untuk melakukan pekerjaan meskipun ketika anda merasa kurang termotivasi untuk melakukannya.
“Dengan mengadopsi sikap disiplin, anda akan terlatih untuk melakukan pekerjaan meskipun ketika anda merasa kurang termotivasi untuk melakukannya”
(Err..) Mungkin ada sebagian orang yang sangat disiplin, tapi sayang sekali tidak menghasilkan. Anda mungkin familiar dengan teman anda yang kelihatannya belajar sedikit tetapi sering juara kelas. Sedangkan anda belajar mati-matian setiap hari, dari pagi sampai malam, namun hasilnya tetap saja anda kalah dengan teman anda tersebut.
Alasannya? Sederhana, anda tidak menerapkan SAINS dalam disiplin anda. Terdapat disiplin yang produktif dan Displin yang tidak produktif. Ini bukan mengenai siapa yang disiplin, tetapi displin siapa yang lebih Produktif. Asik ga gan??

1. Deliberate Practice
2. Membuat Deadline
3. Catat Perkembangan Anda
4. Berhenti Multitasking
Quote:
Maaf yaaa Gan threadnya cukup panjang 


Tapi sebenarnya ini belum seberapa gan, kalau mau yang lengkapnya, bisa kunjungin link dibawah:
Jangan lupa kasih



Thank You ... Thank You .... Thank You


0
4K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan