Quote:
HarianPapua.com– Gerhana Matahari Total (GMT) maupun Gerhana Matahari Sebagian yang terjadi hari ini 9 Maret 2016 bisa dibilang sebuah keberuntungan bagi masyarakat Indonesia.
Fenomena langka yang baru akan terjadi lagi ratusan tahun dari sekarang itu hanya bisa disaksikan oleh masyarakat di Indonesia, secara khusus di beberapa daerah seperti Belitung, Palu dan Ternate yang dapat menyaksikan GMT.
Menteri Parawisata (Menpar), Arief Yahya menyebut GMT yang terjadi di wilayah Tanah Air ikut memberikan dampak terhadap lonjakan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia untuk menyaksikan wisata waktu Gerhana Matahari.
“GMT adalah bonus dari Tuhan bagi Indonesia. Hanya 12 dari 34 propinsi yang dilintasi GMT, dan wisatawan mancanegara berbondong-bondong untuk menyaksikan peristiwa alam yang hanya tiga menit itu,” katanya.
Arief memberi contoh ketika hendak berpergian menggunakan pesawat di destinasi dalam negeri beberapa hari menjelang GMT, orang Indonesia serasa berada di luar negeri karena banyak penumpang yang merupakan warga negara asing.
Penumpang-penumpang ini datang ke Indonesia dengan membawa peralatan seperti teleskop dan kamera untuk mengabadikan momen GMT.
“Ribuan wisatawan mancanegara datang hanya untuk menyaksikan peristiwa langka selama dua sampai tiga menit,” katanya.
Dari pantauan tim Kementerian Parawisata, wisatawan-wisatawan mancanegara ini bahkan rela untuk tidur di jalan dengan mendirikan tenda atau menumpang di rumah warga demi sekedar menyaksikan GMT di Indonesia.
Selengkapnya di
Harian Papua
Quote:
Follow HarianPapua.com di
Twitter : @Harian_Papua
Facebook : @MediaHarianPapua