Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok dan Malang KH A Hasyim Muzadi kembali mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

"Ternyata yang sangat merusak moral dan martabat bangsa bukan LGBT kodrati, melainkan adalah kampanye yang menggunakan isu LGBT untuk kepentingan komersial," kata Hasyim di Jakarta, Minggu (6/03/2016)

Menurut mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) itu, dengan melihat fakta-fakta di lapangan serta konstelasi kampanye LGBT di seluruh dunia, maka data autentik menunjukkan bahwa gerakan kampanye LGBT juga mendapat bantuan dana dari luar negeri.

KH Hasyim juga mendapatkan informasi yang menyebutkan bahwa sebagian warung kopi dan warung makanan asing yang bertebaran di Indonesia telah menjadi donatur bagi kampanye LGBT.

"Oleh karena itu, kesadaran kembali ke warung bangsa sendiri lebih selamat dan terhormat," kata tokoh NU yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

Ia juga mengemukakan, isu hak-hak asasi manusia (HAM), demokrasi, dan kemanusiaan yang selalu diangkat oleh para jurkam sosialisasi LGBT ternyata hanya merupakan kemasan isu dan sama sekali bukan sebuah keluhuran perjuangan.

Hasyim menyebutkan, adanya beberapa orang yang merasa dan mengaku tokoh Islam namun tidak tahan terhadap godaan dana untuk mendukung LGBT. Ketika menerima dana tersebut mereka menjadi salah tingkah, bahkan seperti hilang ingatan.

"Fakta-Fakta ini semua menjadi gamblang, mana yang membela agama dan nasionalisme serta mana yang memperjualbelikannya," katanya.

Menurutnya, ujung dari kampanye LGBT adalah tuntutan untuk melegalkan kimpoi sejenis.

Pendekatan yang benar untuk menyelesaikan masalah LGBT adalah melalui prevensi dan rehabilitasi, sehingga seseorang bisa kembali menjadi normal secara seksual.


Sumber