- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekitar 6.000 Warga Surabaya Terindikasi LGBT


TS
pro.lgbt
Sekitar 6.000 Warga Surabaya Terindikasi LGBT
Quote:

Lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau yang lebih dikenal dengan LGBT, sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Termasuk bagi warga Surabaya.
Bahkan, LGBT kini bukanlah sebuah fenomena yang bisa membelalakkan mata. Sudah terkesan sangat biasa.
Hal itu tak mengherankan. Pasalnya, kaum dengan orientasi seksual yang tak biasa itu sudah mulai berani terbuka di Kota Pahlawan sejak awal 1980-an.
Sedangkan, istilah LGBT sendiri mulai populer sepuluh tahun berselang atau tepat pada awal 1990-an. Pada awal kemunculannya, kaum LGBT di Surabaya ini masih malu-malu kucing. Mereka belum mau terbuka. Bahkan terkesan tabu.
Tapi, semua berubah sejak awal tahun 2000-an. Kaum LGBT mulai berani menampakan diri. Tak jarang, ada pasangan yang seolah tak memiliki urat malu. Mereka sering bermesraan di tengah hiruk pikuk keramaian.
Hal itu rasanya sudah biasa terjadi di kota besar macam Jakarta, Bandung, maupun Surabaya. Kaum LGBT sudah mulai terbuka dan terang-terangan menunjukkan diri.
"Itu sangat berbeda dengan kaum LGBT di kota kecil yang masih terkesan menutup diri,” ujar Purba Widnyana, Volunteer Communication and Social Media GAYa NUSANTARA, yakni organisasi yang membela hak-hak LGBT, kepada Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Jumat (4/3).
Bahkan, menurut Purba, sesuai jangkauan program HIV/AIDS dari pemerintah, saat ini ada sekitar 6.000 kaum LGBT di Surabaya. Entah mencengangkan atau menyeramkan, angka tersebut masih estimasi.
“Itu yang sudah terang-terangan mengakui orientasi seksual ‘berbeda’ mereka. Jumlah tersebut mungkin saja lebih banyak, karena saat ini masih banyak yang masih tetap menutup diri,” terang pria berusia 32 tahun ini.
Di Surabaya kaum LGBT sendiri sudah menyebar ke berbagai kalangan. Mulai dari kalangan awam, pelajar, profesional muda, eksekutif muda, kalangan entertainment, pekerja kantoran, aparat keamanan hingga anggota legislatif.
Adapun untuk profesi kaum transgender, mereka cenderung lebih memilih berkecipung di bisnis salon. Termasuk kursus aerobik dan tari, persewaan pakaian, hiburan serta pekerja seksual. Mereka lebih suka yang berbau entertainment.
Sumber
Surabaya Darurat LGBT



0
10.6K
Kutip
92
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan