eqepeAvatar border
TS
eqepe
Dari Mana Dana Teman Ahok
aPanji Nugroho seharian penuh duduk di belakang meja penerima tamu di rumahnya sendiri. Bila ada orang datang, ia dengan ramah dan sigap melayaninya.

Rumah Ariadi di Jalan Kramat Sentiong VIII A Nomor 34, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, dijadikan Posko Teman Ahok. Tidak aneh bila rumah itu penuh dengan gambar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Ariadi menyulap rumahnya menjadi Posko Teman Ahok sejak Juni 2015. Tugas Ariadi adalah mengumpulkan KTP tetangga sekitar yang mendukung Ahok untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta secara independen dalam pemilihan gubernur pada 2017.

“Karena figurnya, saya jadi cocok dengan beliau (Ahok). Dia orangnya saklek, pintar, dan menjalankan pemerintahan ini sudah seperti dia buka usaha,” ujarnya kepada detikX.

Ariadi mengaku baru suka terhadap gaya kepemimpinan Ahok setelah menjabat Wakil Gubernur DKI pada 2012. Sebelumnya, ia cukup apatis terhadap pemerintah Jakarta. Karena itu, pada pilgub DKI 2012, ia tidak memberikan suara alias golput.

Fanatisme terhadap Ahok membuatnya beranjak untuk mengkoordinasi dukungan terhadap Ahok secara independen. Ariadi tidak melulu berada di belakang meja posko. Ia rela berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta kesediaan tetangga dan relasinya.



Aktivitas relawan di Posko Teman Ahok
Foto: Rachman/detikX

Modalnya cukup minim. Ia hanya diberi printer untuk memfotokopi dan spanduk. Biaya operasional ditutup dengan penjualan merchandise. Keuntungan bersih yang dikantonginya mencapai Rp 2 juta. Uang ini diperoleh di luar pekerjaan tetapnya sebagai teknisi listrik lepas.

“Kalau untuk transportasi, kami ada keuntungan juga dari jual baju (merchandise). Kalau misalnya kaus saja per potongnya bisa dapat untung Rp 30 ribu, itu lumayan,” tutur Ariadi.

Jerih payah Ariadi terbayar. Relasinya di gereja, GPIB Eben Haezer, memberikan dukungan. Bendahara gereja tersebut, Frans Ishak, mengaku mayoritas jemaat gerejanya mendukung Ahok.

“Sekurangnya 90 persen mendukung Ahok di GPIB Eben Haezer Kramat ini,” ucap Frans.

Frans rela ikut menyebarkan dan memfotokopi formulir dukungan kepada jemaat gereja. Ia pun memfotokopi KTP jemaat tersebut dan memberikannya ke posko Ariadi.

Ariadi menyebutkan, setiap bulan ia bisa menyetor sekitar 500 KTP dukungan. Perhitungannya, sejak Juni 2015, ia sudah menyetor 4.000-an KTP. Ariadi pun duduk sebagai koordinator Posko Teman Ahok di Jakarta Pusat.

Pembentukan Posko Teman Ahok tidak lepas dari ide lima pendiri jaringan relawan Teman Ahok. Mereka adalah Aditya Yogi Prabowo, Singgih Widiyastono, Amalia Ayuningtyas, Muhammad Fathony, dan Richard Saerang.

Kelimanya ikut bergumul ketika pilgub DKI Jakarta 2012 sebagai Relawan Jakarta Baru saat Ahok menjadi pasangan Joko Widodo. Sosok Ahok-lah yang menguatkan tekad mereka untuk mengusung secara independen.

Atribut posko Teman Ahok 
Foto: Rachman/detikX

Apalagi, saat Jokowi menjadi presiden setelah memenangi pemilu presiden 2014, Ahok semakin menunjukkan tajinya sebagai gubernur. Ia selalu maju dengan gebrakan menghadapi permasalahan Jakarta, dari tetek bengek politik sampai permasalahan riil, seperti banjir, macet, dan transportasi umum.

Aditya mendirikan Teman Ahok pada awal 2015. Targetnya mengumpulkan 1 juta KTP warga DKI untuk modal pengusungan Ahok lewat jalur independen. Keinginan ini tidak mudah. Mereka harus menjaring dukungan di akar rumput dengan membentuk posko.

Setiap posko membutuhkan modal cukup agar bisa beroperasi. Amalia mengaku salah satu jalan yang digunakan adalah mengelola usahamerchandise dari kaus, stiker, spanduk, dan lainnya.

Modal logistik ini dimanfaatkan oleh relawan yang mengelola posko untuk modal kegiatan operasional. Maklum, relawan selama ini mengelola posko sebagai sambilan karena memiliki pekerjaan lain.

Sampai saat ini modal yang didapat mencapai Rp 1 miliar. Semua uang ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional 136 posko, yang tersebar di DKI. Target mereka, posko yang terbentuk mencapai 150. “Memang kami menggunakan penjualan merchandiseuntuk kegiatan operasional pengumpulan 1 juta KTP untuk Ahok,” kata Amalia.

Fathony menyebutkan hasil kerja keras cukup lumayan. Saat ini mereka dapat mengumpulkan 749.287 KTP. Jumlah ini masih di bawah target, yakni 1 juta pada April 2016.



Relawan Teman Ahok
Foto: Rachman/detikX

Namun jumlah ini diraup dengan cukup pesat. Pasokan tiap hari mencapai 3.500 dari target 3.200 KTP. Belum lagi jumlah dukungan dari 22 booth yang mereka buat di pusat belanja, seperti Mal Emporium, Cilandak Town Square, Kuningan City, Pondok Indah Mall, dan Kelapa Gading Mall.

“Di Mal Emporium itu bisa sampai 3.000 KTP, seribu per harinya. Sudah banyak yang memberikan dukungan,” ucapnya.

Tidak jarang, pengumpulan KTP menghadapi tantangan. Tantangan itu berupa cemoohan dan hujatan yang datang di sejumlah posko Teman Ahok. Sebab, ada juga banyak warga yang tidak senang terhadap Ahok.

“Di Jagakarsa kami dibilang, ‘Ngapain ludukung orang kafir,’” kata Fathony. Cemoohan seperti itu banyak terjadi di posko yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Tidak disebut siapa yang melakukannya. Tapi Fathony hanya bilang, di kedua wilayah tersebut banyak kelompok fanatik yang tidak suka pada Ahok.

“Percekcokan itu hanya kata-kata, tidak sampai bentrok fisik,” ujar Fathony. Namun, sumber detikX menyebutkan, pembentukan Teman Ahok bukan barang gratis. Jaringan relawan Ahok ini mendapat asupan dana dari lembaga survei Cyrus Network. Lembaga ini merupakan salah satu pendukung pasangan Joko Widodo-Ahok dalam pilgub 2012. Kantor Teman Ahok di Kompleks Graha Pejaten Nomor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berdekatan dengan kantor Cyrus Network di Graha Simatupang, Jalan T.B. Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pengelolaan data perolehan KTP dipantau oleh Cyrus Network.



Posko Teman Ahok 
Foto: Rachman/detikX




Bahkan akun Twitter Teman Ahok merupakan peralihan dari akun Twitter dari Jakarta Mencari CEO, Jakarta Baru, dan Si Biji Kopi.

Lembaga ini sengaja menggalang dukungan secara langsung sebagai tawaran kepada partai politik ketika menjelang pilkada 2017. Cyrus Network juga memberikan dukungan berupa pendanaan pembentukan dan kegiatan operasional posko.

Dana ini mencapai Rp 2,5 juta untuk logistik operasional bagi semua posko dan booth. Target 1 juta dukungan sengaja diberikan pada April 2016 untuk memastikan kesiapan menghadapi pilgub 2017.

“Hubungan kami dengan mereka (Cyrus Network). Mereka juga yang bantu Teman Ahok di awal-awal dulu. Mereka orang pertama yang percaya dan kasih semangat kalau gerakan ini mungkin dan bisa dilakukan. Kalau dana, kami darimerchandise,” kata Amalia.


http://x.detik.com/read/2016/03/07/1...l-dana-ahokers



oh dapet kucuran Dana dari Cyrus network yak ... kirain murni jualan baju emoticon-Big Grin
Diubah oleh eqepe 07-03-2016 10:05
0
9.7K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan