- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tujuh Mobil Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan di SEM Asia
TS
charlies280590
Tujuh Mobil Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan di SEM Asia
Quote:
Senin, 7 Maret 2016 - 10:56 wib
Anton Suhartono
Jurnalis
JAKARTA - Tujuh tim mobil buatan mahasiswa Indonesia meraih penghargaan di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2016 yang digelar di Rizal Park, Manila, Filipina, 3-6 Maret 2016. Mereka bertarung di dua kategori yakni Prototype dan UrbanConcept dengan menggunakan bahan bakar atau penggerak bensin, diesel, murni listrik, dan alternatif.
SEM Asia 2016 diikuti 117 tim mahasiswa yang berasal dari 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Australia (sebelumnya disebutkan Afrika). Beberapa dari mereka, termasuk tim mahasiswa Indonesia berhasil mencatat rekor jarak tempuh baru di sirkuit jalanan itu.
Tujuh tim tersebut adalah Sadewa dari Universitas Indonesia (UI), Tim Nakoela UI, Tim ITS 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tim Bengawan 2 dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU), dan Tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
"Kami senang dan bangga dengan prestasi yang diraih tim mahasiswa Indonesia pada Shell Eco-Marathon Asia 2016 di Manila, Filipina ini. Prestasi yang diraih tahun ini semakin mengukuhkan posisi tim Indonesia sebagai tim yang senantiasa diperhitungkan dalam ajang kompetisi mendesain, menciptakan, dan mengendarai mobil paling hemat energi. Terbukti selama tujuh tahun mengikuti ajang ini sejak 2010, tim mahasiswa Indonesia selalu bisa meraih penghargaan di ajang Shell Eco-Marathon Asia. Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan untuk merancang mobil yang inovatif sekaligus memikirkan mengenai alternatif energi di masa depan," kata Darwin Silalahi, presiden direktur PT Shell Indonesia, dalam keterangan resminya yang diterima Okezone, Senin (7/3/2016).
Jumlah peserta SEM Asia 2016 tahun ini meningkat dari tahun awal pelaksanaan pada 2010 yang hanya diikuti 81 tim. Mereka mengusung mobil rancangan masing-masing dengan memilih salah satu kategori, yaitu Prototype yakni kendaraan futuristis dengan aerodinamika tinggi atau UrbanConcept yakni kendaraan super ekonomis dan inovatif yang menyerupai kendaraan di pasaran saat ini.
Kedua kategori ini harus menggunakan satu dari tujuh jenis energi berbeda, yaitu bensin, diesel, baterai listrik, hidrogen, alternatif (etanol), dan compressed natural gas (CNG).
Hasil akhir dilihat dari tim yang dapat menempuh jarak terjauh dalam satuan kilometer dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1 kWh listrik, 1 m3 hidrogen, atau 1 liter bahan bakar.
Berikut posisi tim mobil mahasiswa Indonesia di SEM Asia 2016:
1. Kategori Prototype, bahan bakar bensin
Juara 1: Tim Nakoela dari Universitas Indonesia, 792 km/liter
Juara 2: Aguila dari Mapua Institute of Technology, 335 km/liter
Juara 3: HaUI Auto dari Hanoi University of Industry, 326 km/liter
2. Kategori UrbanConcept, murni energi listrik
Juara 1: DLSU Eco Car dari De La Salle University Philippines, 78 km/kWh
Juara 2: Tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia, 78 km/kWh
Juara 3: NTU Singapore (3d Printed) dari Nanyang Technological University, 77 km/kWh
3. Kategori UrbanConcept, bahan bakar bensin
Juara 1: Tim Sadewa dari UI, 275 km/liter
Juara 2: DLSU Eco Car dari De La Salle University Philippines, 159 km/liter
Juara 3: CKD Min10 dari Ho Chi Minh City University of Technology and Education Vietnam, 109 km/liter
4. Kategori UrbanConcept, bahan bakar diesel
Juara 1: Tim ITS 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 250 km/liter
Juara 2: Tim Bengawan 2 dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), 139 km/liter
5. Kategori UrbanConcept, bahan bakar alternatif (ethanol)
Juara 1: LH-Gold Energy dari Lac Hong university Vietnam, 186 km/liter
Juara 2: Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB), 184 km/liter
Juara 3: Horas Mesin dari Iniversitas Sumatera Utara, 123 km/liter.
(ton)
Anton Suhartono
Jurnalis
JAKARTA - Tujuh tim mobil buatan mahasiswa Indonesia meraih penghargaan di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2016 yang digelar di Rizal Park, Manila, Filipina, 3-6 Maret 2016. Mereka bertarung di dua kategori yakni Prototype dan UrbanConcept dengan menggunakan bahan bakar atau penggerak bensin, diesel, murni listrik, dan alternatif.
SEM Asia 2016 diikuti 117 tim mahasiswa yang berasal dari 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Australia (sebelumnya disebutkan Afrika). Beberapa dari mereka, termasuk tim mahasiswa Indonesia berhasil mencatat rekor jarak tempuh baru di sirkuit jalanan itu.
Tujuh tim tersebut adalah Sadewa dari Universitas Indonesia (UI), Tim Nakoela UI, Tim ITS 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tim Bengawan 2 dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU), dan Tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
"Kami senang dan bangga dengan prestasi yang diraih tim mahasiswa Indonesia pada Shell Eco-Marathon Asia 2016 di Manila, Filipina ini. Prestasi yang diraih tahun ini semakin mengukuhkan posisi tim Indonesia sebagai tim yang senantiasa diperhitungkan dalam ajang kompetisi mendesain, menciptakan, dan mengendarai mobil paling hemat energi. Terbukti selama tujuh tahun mengikuti ajang ini sejak 2010, tim mahasiswa Indonesia selalu bisa meraih penghargaan di ajang Shell Eco-Marathon Asia. Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan untuk merancang mobil yang inovatif sekaligus memikirkan mengenai alternatif energi di masa depan," kata Darwin Silalahi, presiden direktur PT Shell Indonesia, dalam keterangan resminya yang diterima Okezone, Senin (7/3/2016).
Jumlah peserta SEM Asia 2016 tahun ini meningkat dari tahun awal pelaksanaan pada 2010 yang hanya diikuti 81 tim. Mereka mengusung mobil rancangan masing-masing dengan memilih salah satu kategori, yaitu Prototype yakni kendaraan futuristis dengan aerodinamika tinggi atau UrbanConcept yakni kendaraan super ekonomis dan inovatif yang menyerupai kendaraan di pasaran saat ini.
Kedua kategori ini harus menggunakan satu dari tujuh jenis energi berbeda, yaitu bensin, diesel, baterai listrik, hidrogen, alternatif (etanol), dan compressed natural gas (CNG).
Hasil akhir dilihat dari tim yang dapat menempuh jarak terjauh dalam satuan kilometer dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1 kWh listrik, 1 m3 hidrogen, atau 1 liter bahan bakar.
Berikut posisi tim mobil mahasiswa Indonesia di SEM Asia 2016:
1. Kategori Prototype, bahan bakar bensin
Juara 1: Tim Nakoela dari Universitas Indonesia, 792 km/liter
Juara 2: Aguila dari Mapua Institute of Technology, 335 km/liter
Juara 3: HaUI Auto dari Hanoi University of Industry, 326 km/liter
2. Kategori UrbanConcept, murni energi listrik
Juara 1: DLSU Eco Car dari De La Salle University Philippines, 78 km/kWh
Juara 2: Tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia, 78 km/kWh
Juara 3: NTU Singapore (3d Printed) dari Nanyang Technological University, 77 km/kWh
3. Kategori UrbanConcept, bahan bakar bensin
Juara 1: Tim Sadewa dari UI, 275 km/liter
Juara 2: DLSU Eco Car dari De La Salle University Philippines, 159 km/liter
Juara 3: CKD Min10 dari Ho Chi Minh City University of Technology and Education Vietnam, 109 km/liter
4. Kategori UrbanConcept, bahan bakar diesel
Juara 1: Tim ITS 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 250 km/liter
Juara 2: Tim Bengawan 2 dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), 139 km/liter
5. Kategori UrbanConcept, bahan bakar alternatif (ethanol)
Juara 1: LH-Gold Energy dari Lac Hong university Vietnam, 186 km/liter
Juara 2: Cikal Ethanol dari Institut Teknologi Bandung (ITB), 184 km/liter
Juara 3: Horas Mesin dari Iniversitas Sumatera Utara, 123 km/liter.
(ton)
Quote:
Bukukan 792 Km/Liter, Mahasiswa Indonesia Berjaya di Lomba Irit BBM
Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 07/03/2016 10:30 WIB
Manila -Tim dari mahasiswa Indonesia kembali mengikuti ajang Shell Eco-marathon Asia 2016. Bahkan, tiga tim mahasiswa Indonesia berhak mengikuti "Drivers World Championship" yang akan berlangsung di Queen Elizabeth Olympic Park, London, Inggris.
Pada upacara pembukaan Shell Eco-marathon Asia 2016 dilakukan di Manila, Filipina, terdapat enam tim mahasiswa yang mewakili Indonesia yaitu Tim Apatte 62 Team dari Universitas Brawijaya, Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Tim Bengawan Team 1 dan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret Solo, Tim Nakoela dari Universitas Indonesia dan Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung.
General Manager External Relations PT Shell Indonesia, Haviez Gautama mengatakan, keenam tim ini merupakan tim mahasiswa yang berhasil menyelesaikan seluruh aspek Technical Inspection.
"Keenam mobil dari tim-tim ini berhasil dinyalakan dan melaju dengan mulus di garis start saat acara peresmian pembukaan," kata Haviez dalam siaran pers.
Dosen pembimbing Tim Nakoela, Ario Sunar Baskoro menyampaikan, Tim Nakoela menyelesaikan tujuh dari 10 aspek uji inspeksi teknis pada tanggal 2 Maret malam dan berhasil menyelesaikan tiga aspek lainnya pada tanggal 3 Maret siang.
"Kami mendapatkan keuntungan dengan uji inspeksi teknis yang dapat kami selesaikan dengan cukup cepat, karena Tim Nakoela dapat berlatih mengendarai Keris RVII di race track," ungkapnya.
Selain itu Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) juga telah menyelesaikan seluruh aspek uji inspeksi teknis. Tim Rakata bertanding di kategori Prototype dengan sumber energi alternatif ethanol. Tim mahasiswa lainnya dari ITB yang juga telah menyelesaikan seluruh aspek uji inspeksi teknis adalah Tim Cikal Ethanol yang akan bertanding di kategori UrbanConcept dengan sumber energi yang sama yaitu etanol.
Sementara itu, setelah lebih dari 117 tim mahasiswa yang berasal dari 17 negara di Asia, Timur Tengah dan Australia selesai berkompetisi pada akhir pekan lalu, beberapa dari mereka, termasuk tim mahasiswa Indonesia berhasil mencatat rekor jarak tempuh baru di sirkuit jalanan Shell Eco-marathon Asia 2016.
Tujuh tim mahasiswa Indonesia berhasil raih penghargaan di Shell Eco-marathon Asia 2016. Tiga diantaranya yaitu Tim Sadewa, Tim Bumi Siliwangi Team 4, dan Tim ITS Team 2 terpilih untuk berangkat ke Drivers World Championship di Shell Eco-marathon Eropa Juni 2016 mendatang.
Tim Sadewa dari Universitas Indonesia (UI) meraih juara 1 untuk kategori mobil UrbanConcept. Mobil yang dibuat tim ini menggunakan energi bensin dengan catatan rekor jarak tempuh hingga 275 km/liter. Angka itu lebih besar dua kali lipat dari hasil kemenangan yang diraih tahun lalu.
Selain Tim Sadewa dari UI, ada lima tim mahasiswa Indonesia lainnya yang berjaya di kategori UrbanConcept. Mereka adalah Tim ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang meraih Juara Pertama dan Tim Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret yang meraih Juara II untuk kategori UrbanConcept dengan energi Diesel.
Selain itu, Tim Cikal Ethanol dari ITB telah meraih Juara II dan Tim Horas Mesin dari Universitas Sumatera Utara (USU) meraih Juara III untuk UrbanConcept dengan menggunakan etanol sebagai bahan bakar alternatif. Sementara Tim Bumi Siliwangi Team 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) meraih Juara II UrbanConcept yang menggunakan jenis energi baterai elektrik.
Sedangkan untuk kategori Prototype, Tim Nakoela dari UI juga meraih Juara I untuk kategori Prototype energi bensin. Mobil Keris RVII yang dirancang Tim Nakoela berhasil mencatat angka 792 km/liter.
Berdasarkan hasil Shell Eco-marathon Asia tahun ini, empat tim UrbanConcept memiliki kualifikasi untuk mengikuti 'Drivers World Championship' yang akan berlangsung di Queen Elizabeth Olympic Park, London, Inggris pada 30 Juni sampai 03 Juli 2016. Tiga diantaranya berasal dari Indonesia yaitu Tim Sadewa dari UI, Tim ITS Team 2 dari ITS dan Tim Bumi Siliwangi Team 4 dari UPI.
Sumber
Spoiler for Foto-foto::
Quote:
Untuk yang penasaran, SEM Asia itu singkatan dari Shell Eco-Marathon Asia, website resminya bisa dilihat di sini gan...
Canggih bener yah, peringkat pertama didudukin oleh Indonesia dengan 792 km/liter sedangkan di posisi duanya drastis banget bedanya, cuma 335 km/liter...
Canggih bener yah, peringkat pertama didudukin oleh Indonesia dengan 792 km/liter sedangkan di posisi duanya drastis banget bedanya, cuma 335 km/liter...
Quote:
Komentar ane:
Canggih bener tuh 792 kilometer untuk setiap liternya...
Coba ane bisa punya mobil kayak gitu, bakalan ngirit bensin banget tuh...
Bravo untuk tim Indonesia, dan semoga prestasinya ini gak disia-siakan begitu saja...
Canggih bener tuh 792 kilometer untuk setiap liternya...
Coba ane bisa punya mobil kayak gitu, bakalan ngirit bensin banget tuh...
Bravo untuk tim Indonesia, dan semoga prestasinya ini gak disia-siakan begitu saja...
Diubah oleh charlies280590 07-03-2016 04:26
0
5.5K
Kutip
84
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan