Kaskus

Entertainment

fersyAvatar border
TS
fersy
Gempa Mentawai [ prediksi dan actual ]
Ane cuma mau thread ini membuat kita lebih peka dengan isue/prediksi yang mungkin akan terjadivuntuk ke depannya.

semoga juga Negara kita INDONESIA selalu dalam lindungan yang Maha Kuasa.
NASIONAL | Jumat 31 Juli 2015, 13:19 WIB
Mengerikan! Ini Prediksi BNPB Jika Gempa 9 Skala Richter di Mentawai Terjadi

PREDiKSI JULY 2015

Sebaran Gunungapi dan Titik Pusat Gempa di Kepulauan Indonesia. (foto: istimewa)
BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi bakal terjadi gempa besar 9 skala richter (SR) diikuti tsunami setinggi 10 meter yang bakal terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Selain itu, BNPB juga memprediksi gempa dahsyat juga akan terjadi di sekitar Pulau Panaitan, Selat Sunda, Ujung Kulon, Jawa Barat (Jabar). Gempa di sini diprediksi berkekuatan 8,2 SR.

"Diantara dua wilayah itu Kepulauan Mentawai dan Nias yang potensinya paling tinggi, karena ada energi maksimum 9 SR yang masih terkunci. Jika energi ini lepas, BNPB memperkirakan gempa tersebut akan langsung disusul dengan tsunami. Waktu antara gempa dan tsunami hanya lima menit. Tsunami tersebut akan mencapai pantai dalam rentang waktu 25 hingga 35 menit," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (29/7/2015) dilansir merdeka.

Dengan rentang waktu itu, waktu yang dibutuhkan warga untuk menyelamatkan diri hanya sekitar 30 menit. Sutopo mengatakan upaya penyelamatan akan sulit dilakukan mengingat perangkat peringatan dini tsunami sudah banyak yang tidak berfungsi.

"Sirine tsunami yang dibutuhkan 1.000 unit, tapi yang ada baru 46 unit. Penangkap sinyal tsunami yang mengambang di laut, dari 25 yang sudah dipasang, hanya tersisa tiga, yang lainnya rusak, hilang akibat vandalisme, dan tidak ada terawat karena tak ada biaya operasionalnya," tambahnya.

Ditambahkannya, untuk Pulau Jawa, energi yang telah lepas baru di selatan Pangandaran dan selatan Banyuwangi. Sementara itu untuk pulau Sumatera, Aceh telah melepas energinya sebesar 9,3 SR. Selain keduanya, Lampung dan Bengkulu juga sudah melepas energinya.

Lepasnya energi di wilayah-wilayah tersebut, bukan berarti gempa besar tidak akan terjadi lagi. "Pelepasan energi tersebut merupakan sebuah pertanda terjadinya siklus dalam jangka waktu tertentu untuk sebuah lempeng maupun patahan mengalami puncak aktivitasnya," sebutnya.

(ind/mc)

ACTUAL MARET 2016
Gempa Mentawai, Ini Penjelasan BMKG
KAMIS, 03 MARET 2016 | 06:41 WIB
Gempa Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

Dermaga nelayan di Mailepet, Pulau Siberut, Mentawai. TEMPO/Febrianti
TEMPO.CO,�Jakarta�- Mentawai dan Sumatera Barat diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 7,8 skala Richter pada Rabu, 2 Maret 2016, pukul 19.49 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengakhiri peringatan dini tsunami tepat pada pukul 22.32 WIB setelah sebelumnya mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi kuat ini dibangkitkan oleh sesar dengan arah pergerakan mendatar, sehingga tidak memicu terjadinya tsunami.�

"Berdasarkan verifikasi yang dilakukan terhadap peralatan monitoring pasang surut air laut (tsunami gauge) yang tersebar di pantai barat Sumatera, disimpulkan tsunami memang tidak terjadi," kata Daryono dalam siaran pers yang diterima�Tempo�di Jakarta, Kamis, 3 Maret 2016.

Meski masih terjadi enam gempa susulan hingga pukul 03.00 WIB dinihari, masyarakat pesisir pantai yang sempat melakukan evakuasi diimbau untuk kembali ke rumah-masing. Pasalnya, berdasarkan data gempa bumi susulan ini, diyakini tidak akan terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu.




Sementara itu, hasil analisis BMKG menjelaskan episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer. Atau tepatnya di Samudra Hindia pada jarak 636 kilometer.

Menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar mendatar. "Posisi episenter menunjukkan pusat gempa bumi ini terletak di bagian utara dari zona cekungan Wharton yang memang banyak terdapat segmen spreading ridge. Cekungan Wharton memiliki kaitan dengan pergerakan dasar Samudra Hindia dan zona-zona patahan di sekitarnya. Lokasi ini berada di antara Kepulauan Mentawai dan zona Ninetyeast Ridge," kata Daryono.

Berita Terbaru:�Gempa Bumi Mentawai

Daryono menambahkan, Ninetyeast Ridge merupakan punggungan dasar laut di Samudra Hindia. Punggungan ini memiliki panjang sekitar 5.000 kilometer dari Teluk Benggala ke selatan hingga sebelah barat Benua Australia. Punggungan tersebut diduga terbentuk akibat proses geologis jejak pergerakan benua mikro India dari selatan ke utara sejak 71 juta tahun lalu.

"Tentu saja di dekat ridge ini, pada masa pembentukannya, juga banyak terjadi gempa bumi, mirip dengan investigator ridge di sebelah timurnya yang juga menyebabkan terjadinya gempa bumi yang berpusat di tengah samudra," ujar Daryono.

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi yang dilakukan BMKG menunjukkan nilai parameter sesar akibat gempa bumi memiliki nilai strike 5 derajat dan dip 84 derajat.�

"Ini berarti gempa bumi yang terjadi dibangkitkan oleh sebuah aktivitas sesar mendatar dengan arah jurus sesar yang berarah ke utara-selatan.�

Terkait dengan hubungan antara tektonik dan aktivitas kegempaan, parameter sesar di atas menunjukkan adanya relevansi terkait kondisi tektoniknya. Dalam hal ini ada kaitan antara kawasan retakan (fracture zone) dan aktivitas gempa bumi dengan penyesaran mendatar yang berarah utara-selatan tersebut," ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan rumah sebagai dampak dari peristiwa gempa bumi.

INGE KLARA SAFITRI
0
2.1K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan