- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Masuk ke Gorong-gorong, Tim Krimsus Polda Temukan Head Lamp Hingga Linggis


TS
ngimpi.presiden
Masuk ke Gorong-gorong, Tim Krimsus Polda Temukan Head Lamp Hingga Linggis
Quote:

Jakarta - Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kembali turun ke gorong-gorong di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Di lokasi, petugas menemukam sejumlah peralatan untuk menggali.
"Ada temuan sejumlah barang bukti alat-alat untuk menggali seperti headlamp, linggis, pacul kecil dan gergaji besi," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiyono kepada detikcom, Jumat (4/3/2016).

Selain Mujiyono, hadir di lokasi Wadirkrimsus Polda Metro Jaya AKBP Iwan Kurniawan, Kasubdit Sumdaling AKBP Adi Vivid, Kasubdit Cyber Crime AKBP Suharyanto. Hadir juga dari pihak PLN, Telkom dan Sudin Tata Air DKI.
Dalam proses ini, tim dari Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya bahkan terjun sendiri ke gorong-gorong sedalam sekitar 2 meter. Titik penelusuran di bak kontrol air di depan Gedung Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Barang bukti tersebut ditemukan 50 meter dari titik di mana petugas mulai terjun. Adapun barang bukti yang ditemukan adalah 2 buah gergaji besi, 15 buah senter kepala, 1 buah linggis, 3 lembar terpal, celana pendek, celana dalam, tambang, tali rafia, kupasan kabel, sendok dan pacul kecil

(mei/miq)
Ada Terpal di Gorong-gorong Dekat Monas, Diduga untuk Istirahat

Jakarta - Tim penyidik dari Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menemukan sejumlah peralatan untuk menggali kabel di gorong-gorong di Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Petugas juga menemukan terpal diduga untuk istirahat di dalam gorong-gorong tersebut.
"Memang tadi ditemukan ada terpal, itu kemungkinan untuk mereka beristirahat di dalam gorong-gorong tersebut. Ada tali rafia juga yang terikat di bawah," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono kepada wartawan di lokasi, Jumat (4/3/2016).
Mujiyono mengungkap, tim dari Polda Metro Jaya bersama pihak PLN dan Telkom ke lokasi untuk menelusuri barang bukti terkait penyidikan sampah kulit kabel yang menumpuk di dalam gorong-gorong di kawasan Istana.

Dalam proses ini, tim dibantu teknisi. Bahkan seorang anggota Reskrimsus Polda Metro Jaya ikut masuk ke dalam gorong-gorong tersebut.
Selain Mujiyono, Wadirkrimsus Polda Metro Jaya AKBP Iwan Kurniawan, Kasubdit Sumdaling AKBP Adi Vivid, Kasubdit Cyber Crime AKBP Suharyanto juga hadir di lokasi. Hadir juga Manager PLN Distribusi Jakarta Raya I Putu Riasa, pihak dari Telkom dan Sudin Tata Air DKI.
Sejumlah barang bukti berupa peralatan ditemukan petugas di dalam gorong-gorong di dekat Monas. Barang bukti itu berupa 2 buah gergaji besi, 15 buah senter kepala (headlamp), 1 buah linggis, 3 lembar terpal, celana pendek, celana dalam, tambang, tali rafia, kupasan kabel, sendok dan pacul kecil.
"Temuan ini menjadi barang bukti kami untuk penyidikan lebih lanjut," imbuh Mujiyono.
Mujiyono menambahkan, pihaknya juga menemukan gulungan kabel yang sudah terpotong di dalam gorong-gorong tersebut. "Tapi kami belum bisa pastikan apakah itu kabel milik PLN atau Telkom," imbuh Mujiyono.
Namun, Manager PLN Distribusi Jakarta Raya I Putu Riasa mengatakan bahwa gulungan kabel itu milik PLN. "Saya bisa pastikan bahwa itu kabel lama yang sudah tidak terpakai," ujar Riasa.

(mei/miq)
Headlamp Masih Baru, Diduga Penggali Belum Lama Masuk Gorong-gorong
Jakarta - Tim Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menemukan sejumlah headlamp yang kondisinya masih baru di dalam gorong-gorong di Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Diduga penggali belum lama masuk ke dalam gorong-gorong.
"Ada 15 headlamp yang kami temukan dan kondisinya masih baru, dalam arti masih menyala dan bisa digunakan," jelas Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiyono kepada wartawan di lokasi, Jumat (4/3/2016) malam.
Headlamp merupakan kelengkapan untuk penerangan di bawah tanah. Gorong-gorong itu sendiri kedalamannya sekitar 2 meter. Selain headlamp, petugas juga menemukan sebuah amphere meter untuk mengecek aliran listrik di dalam gorong-gorong tersebut.
Saat ditanya kemungkinan penggali belum lama masuk ke dalam gorong-gorong mengingat headlamp masih baru, Mujiyono tidak menepisnya. "Ya bisa saja. Kemungkinan itu masih kami dalami," imbuhnya.
Barang bukti tersebut ditemukan di dalam gorong-gorong di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, di depan gedung Kementerian ESDM. Gorong-gorong yang diausuri polisi ini tembus ke gorong-gorong dekat Monas yang berada di sisi jalan yang sama.
Barang bukti ditemukan sejauh 50 meter dari titik awal petugas turun melalui bak air yang ada di trotoar di depan gedung ESDM.
(mei/miq)
Temuan di Gorong-gorong Ring I Jakarta yang Mencengangkan Petugas

GORONG-GORONG air di Ring I Jantung Kota Jakarta kian misterius.
Bukan hanya menjadi tempat pembuangan pembukus kabel yang jumlahnya mencapai 22 truk, gorong-gorong di seputaran Monumen Nasional (Monas) tersebut menjadi tempat kerja sejumlah orang yang kemungkinan besar tengah mencuri tembaga dan timah di bekas kabel listrik
Sejumlah alat kerja yang masih bagus dan baru ditinggalkan beberapa minggu sebelumnya ditemukan dalam gorong-gorong di Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (4/3) malam.
Temuan itu mencengangkan petugas gabungan yang mendapat tugas memeriksa saluran pembuangan air yang tak jauh dari pusat pemerintahan Indonesia itu.
Ada linggis, pacul, senter, aki motor, sendok makan hingga sejumlah celana dijemur di gorong-gorong yang dipenuhi sampah bungkus kabel.
"Semalam, petugas dari Ditreskimsus Polda Metro Jaya bersama petugas kami yang turun ke saluran di bawah ini menemukan aki motor, linggis, pacul, gergaji, headlamp, dan sendok makan alumunium," kata staf Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat, Yusuf, di lokasi temuan, tepat depan kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (5/3/2016)).
Petugas juga menemukan jemuran pakaian berupa dua celana pendek dan celana dalam laki-laki. Benda-benda itu dijemur di celah dinding gorong-gorong. Ada juga terpal sepanjang 2 meter.
Menurut Yusuf, barang-barang tersebut ditemukan setelah petugas dari Polda Metro Jaya bersama petugas suku Dinas Tata Air melakukan penyisiran sepanjang 20 meter ke arah kawasan Monas.
Peletakan barang-barang tersebut terbilang janggal dan diduga dilakukan oleh sejumlah orang beberapa bulan belakangan. Barang-barang tersebut berada di celah antara air dan ruang hampa di gorong-gorong.
"Barang-barang itu ditemukan di celah atas. Jadi, memang pintar meletakkannya. Buktinya, senter masih dalam keadaan menyala. Aki motor saat dicoba juga masih masih berfungsi alias belum rusak," ungkapnya.
Yusuf menambahkan ada petugas satpam (sekuriti) gedung dekat sini yang mengaku pernah mendengar suara, "Duk, duk, duk. Srek, srek, srek," pada malam hari sekitar lima bulan lalu. Temuan barang-barang seperti merupakan pertama kali terjadi selama petugas Sudin Tata Air Jakpus melakukan pengecekkan di saluran air di wilayahnya.
"Sebelum-sebelumnya kalau kami lakukan pengecekkan di saluran air, barang-barang seperti itu nggak pernah kami temukan. Biasanya hanya ketemu sampah plastik dan sedimen lumpur," ujarnya. Barang-barang tersebut telah diamankan petugas Ditreskrimsus untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ambil tembaga
Pemeriksaan gorong-gorong di Ring I Jakarta bukan hanya melibatkan petugas Pemprov DKI Jakarta, dan Polda Metro Jaya, tetapi juga pasukan katak TNI AL. Sejumlah dugaan bermunculan, mulai dari sabotase hingga ulah komplotan pencuri kabel bekas yang beroperasi tanpa diketahui aparat penegak hukum.
Dugaan pencurian makin menguat karena hingga Sabtu Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat terus menemukan pembungkus kabel listrik di gorong-gorong. Pengangkatan benda yang menghalangi aliran air itu telah berlangsung sejak Rabu (24/2/2016) lalu.
Berdasarkan penyelidikan sementara Polda Metro Jaya dan Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, tumpukan pembungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, merupakan milik PLN. Kemungkinan para pemulung mengambil tembaga atau timah di bekas kabel itu. Bungkus kabel kemudian ditinggal begitu saja dalam gorong-gorong.
"Nah memang menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah ada yang kadang-kadang tak digunakan lagi. Nah jaringan (kabel) lama ini tak diangkat," tutur Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian.
Menurut Kapolda, kabel bekas masih memiliki nilai ekonomis karena di dalam ada unsur tembaga dan timah. Ini menjadi sasaran kelompok tertentu yang mengincar untuk mendapatkan keuntungan.
"Pada 2015, Polsek Gambir menangkap empat orang. Ada puluhan batang dan memang sudah dipotong satu meteran. Tembaga satu kilogram harganya Rp 40 ribu dan ini sebenarnya bagi orang tertentu merupakan peluang karena ada nilai ekonomis," katanya.
Ia menambahkan pemulung masuk ke gorong-gorong untuk mengambil batangan. Mereka mengupas kabel-kabel milik PLN. Lalu, bungkusan kabel ditinggal di tempat tersebut.
Ini membuat bungkusan menumpuk dan menutup saluran air. Diketahui ada bungkus kabel bekas setelah muncul genangan air.
"Sementara dari hasil koordinasi dengan Telkom dan PLN, temuan di lokasi, temuan barang bukti, temuan kasus di Gambir, foto batangan lama yang diambil dan bentuk yang sama bentuk kabel PLN. Kami menduga kabel PLN yang tak terpakai dan dicuri kelompok tertentu, tembaga diambil bungkusnya ditinggal," tambahnya. (tribunnews/acoz/valdi)
http://news.detik.com/berita/3157957...hingga-linggis
https://images.detik.com/community/m..._169.jpg?w=620
http://news.detik.com/berita/3157986...-gorong-gorong
http://www.tribunnews.com/metropolit...angkan-petugas
gorong2...

Diubah oleh ngimpi.presiden 06-03-2016 02:18
0
4.7K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan