Kaskus

Entertainment

salam008Avatar border
TS
salam008
Hari Valentine
Pada setiap tanggal 14 Februari, orang-orang barat menyebutnya sebagai hari Valentine (Valentine's Day) atau juga dikenal dengan nama Hari Kasih Sayang. Dimana orang-orang barat menghargai hari ini sebagai sebuah hari mereka yang sedang jatuh cinta, menyatakan cintanya.

Cupido Bersayap Simbol Hari Valentine
Mereka (orang-orang barat) saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap.

Sejak abad ke-19, tradisi menulis notisi yang berisi pernyataan cinta diproduksi secara massal. Konon hari Valentine merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan sebagaimana layaknya hari Natal di barat.

Di Amerika Serikat mulai paruh kedua abad ke-20, tradisi valentine bukan hanya bertukar kartu akan tetapi menjadi pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mereka beranggapan bahwa melakukan kencan pada hari Valentine merupakan bukti menjalin hubungan yang serius.

Konon hari Valentine dimulai sejak era Yunano Kuno. Dimana menurut kalender Yunani kuno, pertengahan bulan Februari adalah hari penghormatan terhadap pernikahan dewa mereka, yaitu dewa Zeus dengan Hera. Itulah mengapa pada pertengahan Februari selalu dilakukan pesta pora memeriahkan hari kasih sayang para dewa mereka.

Sejarah terus bergulir, sampai pada masa masa keemasan agama Katolik di Eropa, saat Paus Gelasius I, pada tahun 496 menetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari untuk mengenang jasa-jasa santo Valentinus, walau disebutkan bahwa Paus Gelasius I tidak mengetahui martir bernama santo Valentinus.

Untuk memperkuat legenda Santo Valentinus ini, tulang belulang dari makam Santo Hyppolytus yang berlokasi di Tibertinus dekat Roma, disebutkan sebagai kerangka jenazah St. Valentinus. Kemudian kerangka itu dimasukkan dalam peti terbuat dari emas dan ditempatkan di gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Hingga sekarang, peti jenasah terbuat dari emas yang berisikan kerangka itu setiap tanggal 14 Februari selalu banyak diziarahi oleh pemujanya, kemudian diadakan misa khusus untuk memberkati para muda-mudi yang tengah mabuk asmara.

Legenda Santo Valentinus yang mengusung perayaan hari Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dalam rangka menghapuskan santo-santo gadungan yang tidak dikenal asal-usulnya.

Namun kata “Valentine Day” sendiri baru tersebutkan secara tertulis pada abad pertengahan (sekitar abad 14) lewat karya sastra Geoffrey Chaucer pada abad ke-14 yang berjudul Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung), berikut ini kutipannya : “For this was sent on Seynt Valentyne’s day. When every foul cometh there to choose his mate.”

Pada era itu, setiap tanggal 14, pasangan-pasangan kekasih saling menukarkan catatan atau surat-surat cinta, dan menyebut pasangannya sebagai “My Valentine”.

Pada era modern, budaya dan legenda hari Valentine Day ini semakin menyebar seiring dengan berbagai penjajahan yang dilakukan oleh Inggris dan Amerika ke seluruh penjuru bumi. Ditambah dengan promosi besar-besaran di berbagai media seperti televisi, majalah, koran, internet dan buku-buku, membuat budaya Valentine Day yang notebonenya berasal dari legenda ini menjadi mendunia, yang begitu dipuja dan dinanti para kawula muda.

Gelora hari Valentine ditanggapi berbeda tiap negara. Amerika Serikat, disebutkan sekitar 190 juta kartu ucapan Hari Kasih Sayang dikirimkan setiap tahunnya. Jepang, hari Valentine sudah muncul berkat pemasaran secara massal, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi dengan permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di perkantoran. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar.

Berbeda dengan Amerika dan Jepang. Tokoh Islam di Malaysia mengingatkan umat Islam agar tidak menyambut hari Valentine karena terdapat unsur Kristen. Perdana Menteri Datuk Seri Muhyiddin Yassin berkata, perayaan ini "tidak sesuai" untuk umat Islam. Pada tahun 2011, pihak berwajib agama Malaysia menangkap lebih 100 pasangan muslim karena merayakan hari Valentine.

Bagaimana dengan perayaan hari Valentine di Indonesia? Banyak kalangan menilainya dengan hari biasa-biasa saja, hari yang wajib dirayakan, bahkan sampai ada yang mengharamkannya. Semua itu tentunya harus diukur dengan norma yang berlaku di Indonesia. Budaya barat sekali pun kalau memang baik dan tidak bertentangan dengan norma yang berlaku tentu boleh-boleh saja, namun apabila bertentangan dan jauh dari norma yang kita anut sebaiknya kita buang jauh jauh. [dari berbagai sumber].
Sumber : http://www.kenalidia.com/2016/02/har...valentine.html
Spoiler for telat posting:
Diubah oleh salam008 07-03-2016 10:04
0
2.2K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan