- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hilang 90 Tahun di Segitiga Bermuda, Kapal Ini Muncul Kembali


TS
rang.koto
Hilang 90 Tahun di Segitiga Bermuda, Kapal Ini Muncul Kembali

Spoiler for No Repost ::


Quote:

Quote:
Sebuah kapal yang diduga hilang di Segitiga Bermuda, tiba-tiba muncul kembali secara misterius 90 tahun kemudian.
Banyak yang meragukan keaslian berita ini tapi satu hal pasti setelah lenyap di Segitiga Bermuda selama 90 tahun, kapal itu muncul kembali tanpa membawa satu pun awak kapal!
Meski terdengar seperti kisah petualangan, namun kejadian itu kabarnya benar-benar terjadi.
Seperti diketahui, setiap kapal atau pesawat terbang melintas Segitiga Bermuda, akan berakhir dengan misteri. Kapal dan pesawat terbang tersebut seolah-olah hilang tanpa jejak.
Banyak yang menduga ini karena ada tarikan gravitasi yang sangat tidak stabil di atas Segitiga Bermuda.
Nah, salah satu kapal yang lenyap di Segitiga Bermuda kemudian muncul kembali 90 tahun kemudian adalah SS Cotopaxi. Kapal ini dilaporkan hilang dekat Segitiga Bermuda pada tanggal 1 Desember 1925.
Diyakini Cotopaxi hilang karena tertelan wormhole atau lubang tanpa dasar yang dipercaya ada di Segitiga Bermuda.
Cotopaxi ditemukan oleh penjaga pantai Kuba saat mereka melihatnya pertama kali pada 16 Mei tahun lalu. Kapal itu tiba-tiba muncul di dekat zona militer.
Setelah gagal melakukan kontak dengan Cotopaxi, penjaga pantai Kuba yakin kapal itu sudah tidak berawak alias menjadi kapal hantu.
Mereka kemudian mengirim tiga kapal patroli untuk memeriksa lebih lanjut. Setelah menggeledah Cotopaxi, penjaga pantai Kuba menemukan buku harian kapten kapal.
Dari buku harian itulah terungkap bahwa kapal itu memang terkait dengan Clinchfield Navigation Authority, pemilik SS Cotopaxi.
Seorang ahli bernama Rodolfo Salvador Cruz yakin, buku harian itu memang asli dan dia berharap buku kapten kapal itu bisa membantu mengungkap apa yang terjadi selama Cotopaxi hilang 90 tahun.
Banyak yang meragukan keaslian berita ini tapi satu hal pasti setelah lenyap di Segitiga Bermuda selama 90 tahun, kapal itu muncul kembali tanpa membawa satu pun awak kapal!
Meski terdengar seperti kisah petualangan, namun kejadian itu kabarnya benar-benar terjadi.
Seperti diketahui, setiap kapal atau pesawat terbang melintas Segitiga Bermuda, akan berakhir dengan misteri. Kapal dan pesawat terbang tersebut seolah-olah hilang tanpa jejak.
Banyak yang menduga ini karena ada tarikan gravitasi yang sangat tidak stabil di atas Segitiga Bermuda.
Nah, salah satu kapal yang lenyap di Segitiga Bermuda kemudian muncul kembali 90 tahun kemudian adalah SS Cotopaxi. Kapal ini dilaporkan hilang dekat Segitiga Bermuda pada tanggal 1 Desember 1925.
Diyakini Cotopaxi hilang karena tertelan wormhole atau lubang tanpa dasar yang dipercaya ada di Segitiga Bermuda.
Cotopaxi ditemukan oleh penjaga pantai Kuba saat mereka melihatnya pertama kali pada 16 Mei tahun lalu. Kapal itu tiba-tiba muncul di dekat zona militer.
Setelah gagal melakukan kontak dengan Cotopaxi, penjaga pantai Kuba yakin kapal itu sudah tidak berawak alias menjadi kapal hantu.
Mereka kemudian mengirim tiga kapal patroli untuk memeriksa lebih lanjut. Setelah menggeledah Cotopaxi, penjaga pantai Kuba menemukan buku harian kapten kapal.
Dari buku harian itulah terungkap bahwa kapal itu memang terkait dengan Clinchfield Navigation Authority, pemilik SS Cotopaxi.
Seorang ahli bernama Rodolfo Salvador Cruz yakin, buku harian itu memang asli dan dia berharap buku kapten kapal itu bisa membantu mengungkap apa yang terjadi selama Cotopaxi hilang 90 tahun.
Kemunculan Lubang Aneh Siberia Kuak Misteri Segitiga Bermuda?
Quote:

Quote:
Awal tahun ini, tiga lubang aneh yang muncul di Semenanjung Yamal dan Taymyr telah mengegerkan ilmuwan dunia. Lubang-lubang itu telah memberikan teka-teki kepada para bagaimana mereka muncul. Namun para ilmuwan punya penjelasan ilmiah untuk menjelaskan terbentuknya ketiga lubang itu.
Sejumlah spekulasi muncul. Sebagian kalangan menyebut kemungkinan adanya tumbukan meteorit ke bumi sehingga terbentuk ketiga lubang itu. Kalangan lain bahkan menduga adanya alien dari luar angkasa yang tinggal di lubang itu. Yang lain lagi memprediksi lubang itu terjadi karena ada roket yaang jatuh di lokasi dekat dengan kutub utara itu.
Namun pada akhirnya para ilmuan mulai sepakat jika lubang itu terbentuk karena ledakan gas yang terdapat di bawah lapisan tanah. Gas-gas itu meledak karena adanya perubahan panas yang tidak biasa, baik dari permukaan maupun di bawah lapisan tanah.
"Pemanasan dari permukaan karena kondisi iklim panas yang tidak biasa, dan dari bawah karena jalur patahan geologi, menyebabkan pelepasan hydrat yang besar," kata ilmuwan dari Trofimuk Institute of Petroleum-Gas Geology and Geophysics di Novosibirsk.
Gas hidrat adalah campuran antara gas hidrokarbon dengan liquid water yang menjadi bentuk solid menyerupai salju basah. Hidrat mengandung molekul gas, terutama metan. Gas ini berada di wilayah permafrost (lapisan es), seperti Siberia utara, tetapi juga ada di bawah beberapa lautan.
"Unsur utama –dan ini adalah teori kerja kami untuk menjelaskan lubang Yamal– adalah pelepasan gas hidrat," kata ilmuwan Vladimir Potapov. "Ini ternyata ada gas hidrat, baik di dalam lapisan tanah yang sangat dalam dan di bawah permukaan tanah yang dangkal."
Meski demikian, para ilmuwan ini menduga ada faktor lain yang juga menjadi pemicu terjadinya ledakan yang meyebabkan terbentuknya lubang-lubang aneh itu. "Mungkin ada faktor lain, yang bisa memicu ledakan udara. Masing-masing faktor bersatu dan gas meledak, menyebabkan munculnya lubang," tambah Potapov.
Dia menekankan bahwa lubang-lubang itu terletak di persimpangan dua patahan tektonik. Semenanjung Yamal merupakan tempat yang cukup aman dari aktivitas kegempaan, namun daerah lubang itu sesungguhnya memiliki kehidupan tektonik yang sangat aktif.
"Itu berarti bahwa suhu di sana lebih tinggi dari biasanya," kata Potapov. Ditambah lagi, cuaca musim panas yang hangat baru-baru ini telah mencairkan gas yang terperangkap di dalam lapisan tepat di bawah permukaan.
Para ilmuwan menyebut penjelasan tentang pembentukan lubang-lubang di Siberia ini kemungkinan juga bisa menjelaskan hilangnya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius di kawasan Segitiga Bermuda. Area yang dianggap angker itu membentang dariwilayah perariran luar Inggris di Samudra Atlantik Utara ke pantai Florida, hingga Puerto Riko.
Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov yang juga menjabat sebagai wakil kepala Institut Trofimuk, mengatakan, "Ada sebuah versi bahwa Segitiga Bermuda merupakan tempat reaksi gas hidrat."
Gas yang mulai aktif terurai dengan metana yang berubah dari es menjadi gas. Proses ini terjadi dengan cara seperti longsoran, seperti sebuah reaksi nuklir, yang menghasilkan gas dalam jumlah besar. "Itu membuat laut panas dan kapal tenggelam di perairan yang bercampur dengan gas dalam jumlah besar," tutur Yeltsov.
"Hal yang sama [Metode] mengarah ke udara yang semakin penuh dengan metana, yang membuat suasana sangat bergolak dan menyebabkan kecelakaan pesawat," tambah Yeltsov. Namun dalam laporan yang ditulis dalam jurnal Science in Siberia menyebut kawah-kawah itu “relatif jauh dari Segitiga Bermuda”.
Para ilmuwan melakukan penelitian secara rinci pada lubang lubang itu, termasuk mengambil sampel hingga kedalaman 300 meter. Para ilmuwan memeriksa latar belakang magnet dan radiasi di lubang itu, dan mereka tidak menemukan kelainan di sana.
Potapov mengatakan, teori mereka akan dikaji lebih lanjut. "Kita semua harus terus menunjukkan hipotesis dan menguji mereka. Lubang itu sendiri sangat menarik dari sudut pandang ilmiah," kata dia.
Dia menambahkan, ada kebutuhan untuk mengidentifikasi daerah-daerah lain di dunia, di mana ledakan gas bawah tanah tersebut dapat terjadi. "Kita juga harus memperhatikan daerah di mana hal yang sama berpotensi terjadi," ujar Potapov.
Sejumlah spekulasi muncul. Sebagian kalangan menyebut kemungkinan adanya tumbukan meteorit ke bumi sehingga terbentuk ketiga lubang itu. Kalangan lain bahkan menduga adanya alien dari luar angkasa yang tinggal di lubang itu. Yang lain lagi memprediksi lubang itu terjadi karena ada roket yaang jatuh di lokasi dekat dengan kutub utara itu.
Namun pada akhirnya para ilmuan mulai sepakat jika lubang itu terbentuk karena ledakan gas yang terdapat di bawah lapisan tanah. Gas-gas itu meledak karena adanya perubahan panas yang tidak biasa, baik dari permukaan maupun di bawah lapisan tanah.
"Pemanasan dari permukaan karena kondisi iklim panas yang tidak biasa, dan dari bawah karena jalur patahan geologi, menyebabkan pelepasan hydrat yang besar," kata ilmuwan dari Trofimuk Institute of Petroleum-Gas Geology and Geophysics di Novosibirsk.
Gas hidrat adalah campuran antara gas hidrokarbon dengan liquid water yang menjadi bentuk solid menyerupai salju basah. Hidrat mengandung molekul gas, terutama metan. Gas ini berada di wilayah permafrost (lapisan es), seperti Siberia utara, tetapi juga ada di bawah beberapa lautan.
"Unsur utama –dan ini adalah teori kerja kami untuk menjelaskan lubang Yamal– adalah pelepasan gas hidrat," kata ilmuwan Vladimir Potapov. "Ini ternyata ada gas hidrat, baik di dalam lapisan tanah yang sangat dalam dan di bawah permukaan tanah yang dangkal."
Meski demikian, para ilmuwan ini menduga ada faktor lain yang juga menjadi pemicu terjadinya ledakan yang meyebabkan terbentuknya lubang-lubang aneh itu. "Mungkin ada faktor lain, yang bisa memicu ledakan udara. Masing-masing faktor bersatu dan gas meledak, menyebabkan munculnya lubang," tambah Potapov.
Dia menekankan bahwa lubang-lubang itu terletak di persimpangan dua patahan tektonik. Semenanjung Yamal merupakan tempat yang cukup aman dari aktivitas kegempaan, namun daerah lubang itu sesungguhnya memiliki kehidupan tektonik yang sangat aktif.
"Itu berarti bahwa suhu di sana lebih tinggi dari biasanya," kata Potapov. Ditambah lagi, cuaca musim panas yang hangat baru-baru ini telah mencairkan gas yang terperangkap di dalam lapisan tepat di bawah permukaan.
Para ilmuwan menyebut penjelasan tentang pembentukan lubang-lubang di Siberia ini kemungkinan juga bisa menjelaskan hilangnya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius di kawasan Segitiga Bermuda. Area yang dianggap angker itu membentang dariwilayah perariran luar Inggris di Samudra Atlantik Utara ke pantai Florida, hingga Puerto Riko.
Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov yang juga menjabat sebagai wakil kepala Institut Trofimuk, mengatakan, "Ada sebuah versi bahwa Segitiga Bermuda merupakan tempat reaksi gas hidrat."
Gas yang mulai aktif terurai dengan metana yang berubah dari es menjadi gas. Proses ini terjadi dengan cara seperti longsoran, seperti sebuah reaksi nuklir, yang menghasilkan gas dalam jumlah besar. "Itu membuat laut panas dan kapal tenggelam di perairan yang bercampur dengan gas dalam jumlah besar," tutur Yeltsov.
"Hal yang sama [Metode] mengarah ke udara yang semakin penuh dengan metana, yang membuat suasana sangat bergolak dan menyebabkan kecelakaan pesawat," tambah Yeltsov. Namun dalam laporan yang ditulis dalam jurnal Science in Siberia menyebut kawah-kawah itu “relatif jauh dari Segitiga Bermuda”.
Para ilmuwan melakukan penelitian secara rinci pada lubang lubang itu, termasuk mengambil sampel hingga kedalaman 300 meter. Para ilmuwan memeriksa latar belakang magnet dan radiasi di lubang itu, dan mereka tidak menemukan kelainan di sana.
Potapov mengatakan, teori mereka akan dikaji lebih lanjut. "Kita semua harus terus menunjukkan hipotesis dan menguji mereka. Lubang itu sendiri sangat menarik dari sudut pandang ilmiah," kata dia.
Dia menambahkan, ada kebutuhan untuk mengidentifikasi daerah-daerah lain di dunia, di mana ledakan gas bawah tanah tersebut dapat terjadi. "Kita juga harus memperhatikan daerah di mana hal yang sama berpotensi terjadi," ujar Potapov.
Menguak `Keangkeran` Dasar Laut Segitiga Bermuda

Quote:
Selama ini, Bermuda dikenal dengan wilayah laut angker. Kejadian-kejadian misterius sering terjadi pada daerah yang dikenal dengan sebutan Segitiga Bermuda. Kisah-kisah hilangnya kapal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal merebak dari sini.
Memang banyak kapal yang tenggelam di kawasan Segituga Bermuda itu. Sehingga tak mengherankan lagi jika di dasar laut Bermuda menjadi rumah terbesar di dunia bagi bangkai-bangkai kapal. Dengan lebih dari 300 bangkai kapal yang teridentifikasi, tempat itu menjadi semacam kapsul waktu yang bisa membawa kita ke era ratusan tahun silam.
Banyaknya kapal yang tenggelam di perairan yang terletak di Samudera Atlantik ini bisa dijelaskan secara logis. Arus teluk yang terjadi di wilayah ini telah menyeret kapal-kapal yang lewat ke daerah berkarang, yang dangkal. Sehingga, banyak kapal karam di sini setelah menabrak karang-karang itu.
Di tengah berbagai mitos mistis itu, kawasan Bermuda ternyata menjadi tujuan menarik bagi para wisatawan yang gemar menyelam. Para pelancong bisa menyelam dan berenang di sela-sela lambung kapal karam yang sebagian masih utuh. Inilah `museum alami di bawah laut` tang sangat indah.
Salah satu lokasi penyelaman yang terkenal di kawasan ini adalah lokasi karamnya Colon Cristobal, yang menjadi bangkai kapal terbesar di Bermuda. Bangkai itu merupakan sisa-sisa kapal mewah Spanyol. Panjang kapal itu 152 meter yang dibuat pada 1923. Kapal ini menjadi yang tercepat di eranya.
Kapal mewah itu kandas pada 1936 setelah menerjang karang saat melakukan pelayaran antara New York dan Amerika Tengah. . Saat ini, bangkai kapal itu tidur 16 meter di bawah permukaan laut dengan puing-puing yang berserak di wilayah dasar laut seluas sembilan ribu meter persegi.
Ada pula kapal frigate Prancis dengan 60 meriam. L'Herminie nama kapal perang itu. Tenggelam pada tahun 1863. Tenggelamnya kapal ini menjadi peristiwa paling dramatis di Bermuda. Sebab, dengan tiga kapal kayu kecil, para awaknya kembali ke Prancis. Bangkai kapal perang itu saat ini terbaring sepuluh meter di bawah permukaan air.
Dan salah satu bangkai kapal paling bersejarah adalah Mary Celestia. Kapal uang yang `memiliki roda` pada bagian lambungnya. Kapal itu tenggelam ketika disewa dalam perang sipil Amerika. Kala itu, kapal ini digunakan untuk menyelundupkan senjata, amunisi, dan suplai makanan untuk tentara kelompok selatan. Kapal ini digunakan untuk mengatasi blokade di darat.
Kapal sepanjang 68 meter tersebut tenggelam pada 1838, setelah menghantam karang di dekat pantai selatan. Para penyelam bisa menemukan kapal unik bersejarah ini pada kedalaman 16 meter di bawah permukaan air. Para penyelam bisa melihat roda kapal, mesin uap, serta jangkar yang masih tersisa.
Ratusan bangkai kapal memang tetap utuh, meskipun cuaca buruk kerap terjadi di kawasan Bermuda. Benda-benda bersejarah itu bisa tetap utuh hingga kini karena pelestarian laut yang ketat dan saat ini banyak penggemar diving yang melancong ke sini. Menemukan keindahan `museum` bawah laut di tengah kesan angkernya!
Memang banyak kapal yang tenggelam di kawasan Segituga Bermuda itu. Sehingga tak mengherankan lagi jika di dasar laut Bermuda menjadi rumah terbesar di dunia bagi bangkai-bangkai kapal. Dengan lebih dari 300 bangkai kapal yang teridentifikasi, tempat itu menjadi semacam kapsul waktu yang bisa membawa kita ke era ratusan tahun silam.
Banyaknya kapal yang tenggelam di perairan yang terletak di Samudera Atlantik ini bisa dijelaskan secara logis. Arus teluk yang terjadi di wilayah ini telah menyeret kapal-kapal yang lewat ke daerah berkarang, yang dangkal. Sehingga, banyak kapal karam di sini setelah menabrak karang-karang itu.
Di tengah berbagai mitos mistis itu, kawasan Bermuda ternyata menjadi tujuan menarik bagi para wisatawan yang gemar menyelam. Para pelancong bisa menyelam dan berenang di sela-sela lambung kapal karam yang sebagian masih utuh. Inilah `museum alami di bawah laut` tang sangat indah.
Salah satu lokasi penyelaman yang terkenal di kawasan ini adalah lokasi karamnya Colon Cristobal, yang menjadi bangkai kapal terbesar di Bermuda. Bangkai itu merupakan sisa-sisa kapal mewah Spanyol. Panjang kapal itu 152 meter yang dibuat pada 1923. Kapal ini menjadi yang tercepat di eranya.
Kapal mewah itu kandas pada 1936 setelah menerjang karang saat melakukan pelayaran antara New York dan Amerika Tengah. . Saat ini, bangkai kapal itu tidur 16 meter di bawah permukaan laut dengan puing-puing yang berserak di wilayah dasar laut seluas sembilan ribu meter persegi.
Ada pula kapal frigate Prancis dengan 60 meriam. L'Herminie nama kapal perang itu. Tenggelam pada tahun 1863. Tenggelamnya kapal ini menjadi peristiwa paling dramatis di Bermuda. Sebab, dengan tiga kapal kayu kecil, para awaknya kembali ke Prancis. Bangkai kapal perang itu saat ini terbaring sepuluh meter di bawah permukaan air.
Dan salah satu bangkai kapal paling bersejarah adalah Mary Celestia. Kapal uang yang `memiliki roda` pada bagian lambungnya. Kapal itu tenggelam ketika disewa dalam perang sipil Amerika. Kala itu, kapal ini digunakan untuk menyelundupkan senjata, amunisi, dan suplai makanan untuk tentara kelompok selatan. Kapal ini digunakan untuk mengatasi blokade di darat.
Kapal sepanjang 68 meter tersebut tenggelam pada 1838, setelah menghantam karang di dekat pantai selatan. Para penyelam bisa menemukan kapal unik bersejarah ini pada kedalaman 16 meter di bawah permukaan air. Para penyelam bisa melihat roda kapal, mesin uap, serta jangkar yang masih tersisa.
Ratusan bangkai kapal memang tetap utuh, meskipun cuaca buruk kerap terjadi di kawasan Bermuda. Benda-benda bersejarah itu bisa tetap utuh hingga kini karena pelestarian laut yang ketat dan saat ini banyak penggemar diving yang melancong ke sini. Menemukan keindahan `museum` bawah laut di tengah kesan angkernya!
Spoiler for Pict:
Quote:

Kondisi di dalam bangkai kapal di bawah Bermuda
Quote:

Jangkar kapal yang tenggelam di Bermuda
Quote:

Salah satu kapal di dasar Bermuda
Segitiga Bermuda Bergeser ke Asia Tenggara?
Quote:

Quote:
Kecelakaan AirAsia QZ8501 di penghujung 2014, bisa dibilang sebagai tahun terburuk bagi industri penerbangan dunia. Terutama untuk Malaysia.
Awal 2014, dunia tertegun ketika Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, yang merenggut nyawa 239 penumpang di dalamnya.
Hingga saat ini, dunia tidak memiliki petunjuk tentang hal itu. Pencarian masih terus berlangsung untuk MH370.
Beberapa bulan setelahnya, pesawat Malaysia Airlines lainnya, Boeing 777 MH17 ditembak jatuh di atas udara Ukraina pada 17 Juli 2014. Semua 283 penumpang dan 15 kru pesawat tewas.
Saat 2014 hampir berakhir, tragedi lain terjadi dan pesawat AirAsia QZ8501 dengan 155 penumpang dan 7 kru-nya jatuh. Kecelakaan QZ8501 adalah insiden kedua dalam satu tahun bagi maskapai penerbangan Malaysia.
Segera setelah MH370 raib, banyak teori yang dikemukakan di balik hilangnya penerbangan termasuk faktor Segitiga Bermuda.
Segitiga Bermuda di bagian barat Samudera Atlantik Utara telah menjadi misteri bagi dunia. Beberapa pesawat dan kapal dilaporkan telah menghilang secara misterius saat terbang atau melintas Segitiga Bermuda.
Setelah hilangnya MH370, banyak orang mengunggah gambar di media sosial yang menguatkan teori adanya Segitiga Bermuda di Teluk Thailand. Bahkan politisi Malaysia Mohammad Nizar Jamaluddin berkicau di Twitter "Segitiga Bermuda baru terdeteksi di perairan Vietnam, perangkat canggih tidak berguna".
MH370 telah menghilang dari radar saat di atas Laut Cina Selatan. Sementara AirAsia QZ8051 ditemukan jatuh di Laut Jawa.
Apakah Segitiga Bermuda bergeser ke lautan Asia Tenggara? Kita tidak tahu, tapi hilangnya pesawat secara misterius dari radar mengarah ke spekulasi tersebut.
Awal 2014, dunia tertegun ketika Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, yang merenggut nyawa 239 penumpang di dalamnya.
Hingga saat ini, dunia tidak memiliki petunjuk tentang hal itu. Pencarian masih terus berlangsung untuk MH370.
Beberapa bulan setelahnya, pesawat Malaysia Airlines lainnya, Boeing 777 MH17 ditembak jatuh di atas udara Ukraina pada 17 Juli 2014. Semua 283 penumpang dan 15 kru pesawat tewas.
Saat 2014 hampir berakhir, tragedi lain terjadi dan pesawat AirAsia QZ8501 dengan 155 penumpang dan 7 kru-nya jatuh. Kecelakaan QZ8501 adalah insiden kedua dalam satu tahun bagi maskapai penerbangan Malaysia.
Segera setelah MH370 raib, banyak teori yang dikemukakan di balik hilangnya penerbangan termasuk faktor Segitiga Bermuda.
Segitiga Bermuda di bagian barat Samudera Atlantik Utara telah menjadi misteri bagi dunia. Beberapa pesawat dan kapal dilaporkan telah menghilang secara misterius saat terbang atau melintas Segitiga Bermuda.
Setelah hilangnya MH370, banyak orang mengunggah gambar di media sosial yang menguatkan teori adanya Segitiga Bermuda di Teluk Thailand. Bahkan politisi Malaysia Mohammad Nizar Jamaluddin berkicau di Twitter "Segitiga Bermuda baru terdeteksi di perairan Vietnam, perangkat canggih tidak berguna".
MH370 telah menghilang dari radar saat di atas Laut Cina Selatan. Sementara AirAsia QZ8051 ditemukan jatuh di Laut Jawa.
Apakah Segitiga Bermuda bergeser ke lautan Asia Tenggara? Kita tidak tahu, tapi hilangnya pesawat secara misterius dari radar mengarah ke spekulasi tersebut.

Quote:
Sekian Thread dari ane Gan..
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan.

Sumber : dream.co.id
Diubah oleh rang.koto 04-03-2016 11:11
0
10K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan