- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Esemka Gandeng Proton, Wali Kota Solo: Kami Kecewa


TS
Nomi.
Esemka Gandeng Proton, Wali Kota Solo: Kami Kecewa
Solo - Rencana produksi mobil nasional (mobnas) Esemka menggandeng Proton Malaysia dinilai sebagai sikap inkonsistensi dari cita-cita awal. Jokowi yang semula ikut merancang dan bahkan menjadi duta mobil Esemka dinilai mengingkari komitmen awal bahwa mobnas adalah hasil karya anak bangsa. Apalagi rekanan yang dipilih itupun masih perlu dipertanyakan kemampuannya.
"Jika benar Esemka resmi menggandeng Proton kita pantas kecewa. Spirit awal merancang mobil Esemka adalah mobil nasional hasil karya anak bangsa. Berarti itu mengingkari komitmen awal," ujar Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo, Kamis (3/3/2016). Rudy adalah salah seorang yang ikut serta mempromosikan Esemka ketika Jokowi masih menjabat sebagai wali kota di Solo dan dia menjadi wakil wali kota.
"Kalau memang maksudnya kerjasama teknologi kenapa tidak dengan yang sudah maju sekalian seperti dari Korea, Jepang atau Taiwan. Malaysia itu kan belum terlalu bagus juga. Apalagi sebetulnya di dalam negeri saat ini sudah banyak UKM yang mampu memproduksi komponen kendaraan," lanjutnya.
Seperti diketahui saat ini bakal pabrik untuk produksi mobil Esemka bekerjasama dengan Proton sedang dalam tahap pengerjaan. Lokasi bakal pabrik itu di lahan seluas lebih dari 11 hektar yang berada di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Menanggapi rencana pendirian pabrik tersebut, Dirut Solo Tecno Park (STP), Darsono, mengaku menyambut baik. STP adalah tempat perakitan prototipe Esemka yang dulu dipromosikan Jokowi ketika masih menjabat sebagai wali kota di Solo. Saat itu perakitan mobil Esemka dilakukan oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) selaku produsen
Promosi yang gencar tentang alternatif produk mandiri anak bangsa pada saat itu mendapat apresiasi luas dan mengangkat nama Jokowi di kancah nasional.
"Haris harus menyiapkan pasar yang beda dengan pabrikan yang sudah ada saat ini jika tetap ingin bertahan di industri otomotif. Harus punya segmentasi pasar yang jelas, dan kalau bisa beda dengan produk yang sudah ada. Itu artinya harus direncanakan dari sekarang, mau bidik user dengan tipe apa," kata Darsono.
Jika tanpa direncanakan, Darsono mengkhawatirkan produk Esemka nanti tidak akan mendapat peluang pasar sehingga berpengaruh terhadap unit produksi. Padahal manufaktur adalah pekerjaan berkelanjutan dan tidak mungkin bisa diproduksi dalam sekali waktu.
Namun dia enggan memberikan komentar mengenai rencana produksi Esemka menggandeng Proton. "Kami tidak terlibat. Namun kami berharap produknya nanti berkualitas. Karena sejauh ini di Indonesia Proton juga masih kurang terlalu terdengar. Di Malaysia pun bisa eksis juga karena ada kebijakan pemerintah," kilahnya. (mbr/dra)
m.detik.com/news/berita/3157060/esemka-gandeng-proton-wali-kota-solo-kami-kecewa
Wah wah, Menunggu tanggapan dari yang bersangkutan aja lah

Diubah oleh Nomi. 03-03-2016 19:57
0
3.2K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan