Manado – MA – Ketua Laskar Kabasaran Kota Manado ( Maikel Teba ) menegaskan organisasi From Pembela Islam (FPI) di larang membentuk kepengurusan dan jangan coba coba membangun kekuatan di Sulut akan saya Kerahkan Seluruh kekuatan laskar kabasaran untuk mengahabisi FPI.

Ia menjelaskan bahwa , FPI dikenal sebagai ormas anarkis yang mengatas namakan agama dengan paham-paham jihad namun perlakuanya terlalu arogan sehingga melukai hati masyarakat.

Teba juga mengatakan, kerukunan antar agama di Sulut yang sudah terjalin rukun selama ini, jangan sampai di rusak oleh ormas anarkis FPI.

“Divisi Intelejent dan ahli strategis laskar kabasaran sudah membuat laporan pemantauan gangguan keamanan di bumi nyiur melambai ini, dan berdasarkan data serta informasi yang kami dapatkan kami akan teruskan ke pihak kepolisian dan kami akan terus berkordinasi. Jika memang benar adanya rencana pelaksanaan kegiatan FPI di Sulut ini Maka saya selaku Ketua Laskar Kabasaran Kota Manado Akan memimpin Langsung Pembubaran dan pengusiran Ormas FPI itu. ” Tutur Tebs.”

Teba menghimbau agar saudara saudaraku, warga sulut yang tercinta, jangan mudah terprovokasi oleh oknum oknum yang mempunyai tujuan dan kepentingan di sulawesi utara ini jika ada yang mencurigakan kiranya segera menghubungi polsek terdekat dan demi lapis kegiatan pencegahan laskar kabasaran siap turun tangan jika masyarakat membutuhkannya.

Sama sama kita mencegah akan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam guna menjamin serta meningkatkan kedamaian hidup masyarakat sulawesi utara. Damai itu indah, Hendaklah kita selalu Hidup Rukun dan damai. ” tutup ketua laskar kabasaran kota manado.”
http://manadoaktual.com/ketua-laskar...aya-sikat.html
-----------
Kasian fpi Di tolak Di mana-mana. Harusnya organisasi yg tidak Di larang Di Indonesia berhak mendirikan cabang Di manapun.

Tambahan
FPI Masuk Sulut, Masyarakat Merasa Terancam?
Manado – Front Pembela Islam (FPI) yang sempat ditolak keberadaanya di Sulawesi Utara (Sulut), ternyata tak membuat sejumlah aktivis FPI berhenti melakukan aktifitasnya.

Seorang aktivis FPI terpantau sedang beraktifitas, seorang pria mengenakan jaket bertuliskan FPI dengan leluasa mengendarai sepeda motor di ruas jalan Manado.

Sejumlah masyarakat yang melihat aksi aktifis FPI tersebut merasa geram. “Saya merasa geram dengan ulah mereka, kami minta FPI keluar dari Sulut,” ujar Risky Sembeng kepada BeritaManado.com.

Sembeng meminta aparat Kepolisian untuk mengejar keberadaan aktifitas FPI di Sulut, jangan sampai keberadaan mereka akan memicu perpecahan di Sulut. (risat)