Polres Pelabuhan Tanjungpriok membekuk M (50) dan RA (22) dua sekawan yang diduga sering melakukan pemalakan terhadap sopir yang melintas di kawasan Pelabuhan Tanjungpriok, Senin (29/2/2016).

Kapolres Pelabuhan Tanjungpriok AKBP Hengki Haryadi menuturkan, keduanya biasa beraksi pada malam hari. Namun, tak jarang juga melakukan aksinya siang hari, jika benar-benar butuh uang.

Hengki menerangkan, keduanya diciduk ketika sedang memalak uang dan telepon genggam milik Tedjo (32), sopir truk kontainer yang tengah melintas. Lantaran menolak, Tedjo pun dipukul dengan batu dibagian wajahnya.

“Kebetulan anggota yang lagi observasi melintas di kawasan tersebut dan langsung menangkap keduanya,” ujar Hengki, Rabu (2/3/2016).

Lebih lanjut Hengki mengatakan, keduanya terkenal licin dan tak jarang melukai korbannya. Karenanya, keduanya akan dijerat dengan hukuman berat.

"Gini loh, berkaca ke kasus oknum Laskar Merah Putih yang menghalang-halangi petugas Bea Cukai aja kita meja hijaukan. Mereka ini cuma apa, kita berikan hukum paling berat-lah pokoknya. Kita kenakan Pasal 170 tentang pengeroyokan,” paparnya.

Sementara itu, kepada wartawan M mengaku sudah belasan tahun menjadi preman di Pelabuhan Tanjungpriok. Bahkan, ia tidak mengingat sudah berapa sopir yang menjadi korban pemalakannya.

"Ya gua buat makan lah. Buat apaan lagi coba. Temen gw juga (RA) paling jawab nya sama dia kan ga punya siapa-siapa lagi di Jakarta," kata M di Mapolres Pelabuhan Tanjungpriok.

Namun demikian, RA justru mengakui jika perbuatan premanisamenya itu dilakukan lantaran diajak oleh M.

"Cuma ikut-ikutan aja bang. Lagian saya enggak punya kerjaan lain. Sopir truk-nya di sini kaya-kaya. Gajinya gede, masa enggak ngasih sedikit ke kita," singkat RA.

Narsum: http://www.infonitas.com/sunter/dua-...k-polisi/18264

sadis jg nih pelaku dah dkibiri jah