Bagi Anda yang pernah memiliki Playstation 1 (bukan yang slim), ada sebuah masalah umum yang mungkin menimpa banyak gamer diluar sana. Apalagi kalau bukan kesulitan dalam Playstation membaca CD yang dimasukkan.

Solusi untuk hal ini sendiri juga cukup unik. Dengan bermodal kepercayaan bahwa kemampuan membaca dari sensor optik akan meningkat, maka banyak gamer yang membalikkan Playstationnya ke posisi telungkup.

Hal tersebut berhasil? Ya, anehnya hal tersebut sering berhasil.

Bagi Anda para gamer komputer, ada suatu kesamaan yang dimiliki hampir setiap gamer komputer di berbagai belahan dunia khususnya pada Keyboard yang digunakan.

Yaitu pudarnya huruf atau bahkan penuhnya tombol W, S, A, D di keyboard dengan bekas-bekas kuku. Hal ini sering terjadi pada keyboard milik gamer komputer karena keempat tombol ini paling sering digunakan oleh para gamer ketika memainkan sebuah game komputer.

Bagi Anda yang suka bermain game offline petualangan, save point adalah sebuah fitur dimana Anda bisa menyimpan data Anda. Sehingga jika Anda belum menemukan save point di dalam game yang Anda mainkan, Anda tidak bisa pergi kemana-mana atau melakukan aktivitas lain yang mewajibkan Anda untuk jauh dari konsol game.

Namun, setelah Anda menemukan save point dan menyimpan data permainan, maka Anda sudah bebas dan siap untuk melakukan aktivitas lain selain bermain game; baik itu tidur, mandi, atau ke warung disuruh ibunda ke pasar untuk membeli beras.

Gamer yang sangat menghayati ketika memainkan game tembak-tembakan atau balapan, pasti secara tidak sadar akan menggerakkan badan mereka ke kiri dan ke kanan. Hal ini bagi orang lain mungkin terlihat aneh, namun bagi para gamer, apa yang mereka lakukan ini adalah sebuah hal yang meningkatkan pengalaman bermain game.

Dengan menggerakkan badan ke kiri dan ke kanan, para gamer akan merasa seperti berada di dalam game tersebut.

Posisi kebanyakan orang dalam bermain game adalah duduk. Namun, banyak dari gamer yang percaya bahwa dengan posisi berdiri, kemampuan kita dalam bermain game akan meningkat.

Contohnya ketika bermain game petualangan dan progress terhenti di sebuah bos, maka dengan mengubah posisi dari yang asalnya duduk menjadi berdiri, para gamer percaya bahwa bos tersebut akan dapat dilewati.

Mungkin ini terlihat konyol, tapi pada kenyataannya hal ini memang benar-benar terjadi bagi sebagian gamer di luar sana.

Dulu waktu zaman konsol Sega Saturn, Nintendo 64 dan Playstation 1 & 2, kontroler game yang disediakan adalah kontroler dengan panjang maksimal sepanjang 1.5 meter saja.

Tidak seperti zaman sekarang dimana banyak kontroler nirkabel dimana-mana, kontroler yang jaraknya dibatasi oleh kabel sepanjang 1.5 meter adalah sebuah keterbatasan yang bagi kebanyakan gamer mengecewakan.

Hal ini dikarenakan kontroler dengan kabel membatasi posisi nyaman kita dalam bermain game, sehingga rata-rata gamer zaman dulu selalu duduk di lantai ketika bermain game, atau menarik kursi hingga masuk ke dalam jangkauan kontroler tersebut.

Mungkin para gamer sekarang ini tidak begitu paham dengan masalah yang satu ini. Hal ini dikarenakan zaman sekarang sudah ada internet dimana ketika kita ingin membeli sebuah game, kita dapat membeli versi digitalnya secara online.

Berbeda dengan para gamer di zaman dulu yang masih bergantung pada kaset berbentuk fisik seperti dalam bentuk CD. Oleh karena itu, ketika CD game favorit kita terkena goresan sehingga menyebabkan kaset tersebut tidak bisa digunakan lagi, hal tersebut akan membuat seorang gamer sedih, sama sedihnya seperti kehilangan pacar.