- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
AGNEZ MO, PANTANG ASAL PENCET TOMBOL


TS
agnezmon
AGNEZ MO, PANTANG ASAL PENCET TOMBOL

Quote:
RMOL. Menjadi mentor atau juri di ajang pencarian bakat memang bukan sesuatu yang baru bagi Agnes Monica (Agnez Mo). Tapi, ketika didaulat menjadi coach di The Voice Indonesia, pelantun Rindu itu mengaku akan berubah. Mengapa? Agnez ingin membuang rasa egois yang selama ini ada padanya. Dia juga tidak akan menganggap tiga coach lainnya di ajang ini, Kaka Slank, Ari Lasso, dan Judika, sebagai saingan.
"Mindset awalnya sesama coach (pelatih) adalah jangan jadi saingan. Kita berempat (jadi coach), aku, Ari Lasso, Kaka Slank, dan Judika tuh, adalah kita bukan pesaing buat berebut kontestan. Sama aku aja, ah ini aku banget genre-nya. Nggak gitu," beber Agnez saat dijumpai Rakyat Merdeka.

"Yang jadi fokus aku adalah kontestan. Aku nggak mau nantinya malah terkesan maksain, posesif. Misal si kontestan ini jenis suaranya bakal lebih bagus lagi kalau bukan di tangan aku, tapi di tangan coach lain. Itu sih strategi aku. Jadi nggak bisa maksa dan asal pencet tombol (milih kontestan)," lanjut pacar pebasket Wijaya Saputra ini.

Penyanyi Kamasean dan Regina adalah hasil 'didikan' Agnez yang kini lumayan sukses di blantika musik Tanah Air. Ingin melakukan hal yang sama, ia pun menginginkan pemenang tiga besar dari The Voice adalah yang penyanyi yang memiliki bakat bernyanyi baik.
"Stategi ini dibangun demi kebaikan kontestan. Ya memang, di sini hasilnya adalah menang atau kalah. Jadi ya konsisten aja. Makanya chemistry yang dibangun aku dan ketiga coach lain bukan persaingan," ucap Agnez.
"The Voice ini dijamin bakal jadi tontonan menarik bukan buat menang-menangan atau maksudnya cari yang menang," tandas pemilik jargon go international ini.

Adapun Head of Production Operation Departement RCTI, Fabian Dharmawan mengaku, pihaknya melakukan banyak hal agar membuat program The Voice bisa lebih menarik dan berbeda dari ajang pencarian bakat yang lain.
"Kita fokus dengan kualitas. Empat nama coach ini ini sebagai formula yang bagus agar kontestan mendapat paket lengkap. Kita nggak fokus empat nama ini untuk menaikkan rating, tapi juga goal fashion, public figure selalu jadi standar. ***
"Mindset awalnya sesama coach (pelatih) adalah jangan jadi saingan. Kita berempat (jadi coach), aku, Ari Lasso, Kaka Slank, dan Judika tuh, adalah kita bukan pesaing buat berebut kontestan. Sama aku aja, ah ini aku banget genre-nya. Nggak gitu," beber Agnez saat dijumpai Rakyat Merdeka.

"Yang jadi fokus aku adalah kontestan. Aku nggak mau nantinya malah terkesan maksain, posesif. Misal si kontestan ini jenis suaranya bakal lebih bagus lagi kalau bukan di tangan aku, tapi di tangan coach lain. Itu sih strategi aku. Jadi nggak bisa maksa dan asal pencet tombol (milih kontestan)," lanjut pacar pebasket Wijaya Saputra ini.

Penyanyi Kamasean dan Regina adalah hasil 'didikan' Agnez yang kini lumayan sukses di blantika musik Tanah Air. Ingin melakukan hal yang sama, ia pun menginginkan pemenang tiga besar dari The Voice adalah yang penyanyi yang memiliki bakat bernyanyi baik.
"Stategi ini dibangun demi kebaikan kontestan. Ya memang, di sini hasilnya adalah menang atau kalah. Jadi ya konsisten aja. Makanya chemistry yang dibangun aku dan ketiga coach lain bukan persaingan," ucap Agnez.
"The Voice ini dijamin bakal jadi tontonan menarik bukan buat menang-menangan atau maksudnya cari yang menang," tandas pemilik jargon go international ini.

Adapun Head of Production Operation Departement RCTI, Fabian Dharmawan mengaku, pihaknya melakukan banyak hal agar membuat program The Voice bisa lebih menarik dan berbeda dari ajang pencarian bakat yang lain.
"Kita fokus dengan kualitas. Empat nama coach ini ini sebagai formula yang bagus agar kontestan mendapat paket lengkap. Kita nggak fokus empat nama ini untuk menaikkan rating, tapi juga goal fashion, public figure selalu jadi standar. ***
sumur
Inget bree, jangan asal tekan tombol

0
11.8K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan