Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
'Lihat Pedagang Kecil untuk Tahu Kondisi Perekonomian Sesungguhnya'


Untuk mengetahui perkembangan perekonomian suatu negara juga diperlukan validasi terhadap pengusaha-pengusaha kecil. Karena perekonomian sebuah negara tidak hanya didukung oleh kekuatan para pengusaha besar saja.

Pemerintah perlu melakukan validasi terhadap perkembangan usaha kecil untuk mengetahui permasalahan ekonomi yang sedang terjadi.

Kordinator Pengusaha Glodok, Along mengungkapkan, pengusaha kecil mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan ekonomi dalam negeri.

"Harusnya dicek ke pengusaha kecil biar tahu apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia," ujar Along saat ditemui di Pusat Elektronik, Glodok, Jakarta Barat, Minggu (28/2/2016).

Pemerintah selama ini mengetahui kondisi ekonomi hanya dari satu elemen saja.

"Pemerintah bilang ekonomi stabil, stabil dari mana? Lagi goyang ini," ucap Along.

Along mengungkapkan, perekonomian Indonesia tengah sulit di berbagai bidang usaha.

"Jual apa pun, kalau ekonomi lemah, ya lesu. Semuanya kena semua," ujar Along.

Dirinya juga mengungkapkan, banyak pedagang yang lebih memilih menutup tokonya di hari libur untuk beristirahat dibandingkan dengan berjualan.

"Mereka milih libur biar nggak stres saja di toko. Kalau lagi rame ngapain tutup sekarang?," kata Along.

Banyak pedagang di Glodok yang tengah kesulitan membayar biaya sewa toko karena lesunya pembeli.

"Sekarang untuk bayar sewa toko saja susah. Di sini sudah banyak yang tutup juga. Dulu, mana pernah begitu,?" tutur Along sambil menunjuk beberapa toko yang sudah menutup rapi pintunya.

Lesunya penjualan elektronik diakui Awi, yang juga berjualan barang-barang elektronik di Glodok. Turunnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah belakangan ini tidak disertai dengan peningkatan daya beli masyarakat. Akibatnya, banyak pedagang di Glodok tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal.

"Dolar turun pun tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Dolar turun dari Rp 14.000-an ke Rp 13.000-an nggak ngaruh," imbuh Awi.

Menurutnya, sepinya minat pembeli belakangan ini merupakan yang terparah dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga pemerintah perlu mengambil langkah untuk mengatasi hal ini.

"Sepi parah, lebih parah dari 1998 dan 2008. Duit nggak muter. Pemerintah harus segera mengatasi," tutup Awi.

http://finance.detik.com/read/2016/0...n-sesungguhnya

http://finance.detik.com/read/2016/0...n-sesungguhnya




PRESIDEN KITA BILANG EKONOMI MEROKET,


RAKYAT BILANG EKONOMI NYUNGSEP
Diubah oleh cingeling 28-02-2016 12:50
0
3.4K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan