- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MURAL, Bukan Sekedar Coretan Dinding!


TS
whereismyass
MURAL, Bukan Sekedar Coretan Dinding!
.-=Asalamualaikum, WR WB=-.
Selamat dateng agan/wati semua di trit gua yg (masih) newbie dan sederhana ini
Kali ini gua mau bahas & sharing tentang seni jalanan beraliran MURAL, sebuah karya seni sederhana yg 'kurang' mendapat tempat dan atau bahkan bisa dibilang luput dari, baik pemerintah maupun masyarakat. Sekali lagi, gua cuma mau SHARING ya gan bukan menggurui atau sok paling 'art' banget. Ada baiknya sebelon baca trit ini, agan/wati puter dulu dah salah satu lagunya bang Iwan Fals - CORETAN DINDING.

PENGERTIAN
(Wikipediyah)
Mural adalah cara menggambar atau
melukis di atas media dinding , tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Berbeda dengan grafitu yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau
cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Pendapat gua ttg Mural
Mural itu seni menurut paling simpel, paling sederhana, paling 'merakyat' dan gak butuh keahlian khusus dalam dunia art itu sendiri seperti kebanyakan cabang2 seni lainnya (grafiti, melukis, memahat, dsb). Maksudnya, orang yg cuman modal batu bata nyoret2 atau bikin gambar bulet dan garis2 di tembok aja udah bisa dibilang Mural. Tapi agan/wati semua jangan salah paham dulu. Meskipun sederhana banget dan gak ribet, bukan berarti Mural itu murahan lho. Dan konteks Mural yg 'sederhana' itulah, dewasa ini sering dijadikan saluran buat menuangkan hal sesederhana apapun itu ke sebuah media yg sederhana pula seperti tembok, gerobak, papan bekas, dll buat mencurahkan isi hati dan pikiran seseorang. Dan tak jarang Mural malah dijadikan 'alat' kritik untuk pemerintah dan instansi2 lain yg kurang memperhatikan nasib bangsanya sendiri. Oh ya, gua kuliah di salah satu kampus swasta di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dan di kampus gua, MURAL udah mulai intens dijadiin ukm dan sampe sekarang masih aktif melakukan MURAL dimana2, baik di suatu pameran seni maupun di jalanan.








Jangan lupa, sedekah cendolnya gan.






Sumber:
-google
-instagram
-koleksi pribadi
Selamat dateng agan/wati semua di trit gua yg (masih) newbie dan sederhana ini

Kali ini gua mau bahas & sharing tentang seni jalanan beraliran MURAL, sebuah karya seni sederhana yg 'kurang' mendapat tempat dan atau bahkan bisa dibilang luput dari, baik pemerintah maupun masyarakat. Sekali lagi, gua cuma mau SHARING ya gan bukan menggurui atau sok paling 'art' banget. Ada baiknya sebelon baca trit ini, agan/wati puter dulu dah salah satu lagunya bang Iwan Fals - CORETAN DINDING.
Spoiler for MURAL:

PENGERTIAN
(Wikipediyah)
Mural adalah cara menggambar atau
melukis di atas media dinding , tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Berbeda dengan grafitu yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau
cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Pendapat gua ttg Mural
Mural itu seni menurut paling simpel, paling sederhana, paling 'merakyat' dan gak butuh keahlian khusus dalam dunia art itu sendiri seperti kebanyakan cabang2 seni lainnya (grafiti, melukis, memahat, dsb). Maksudnya, orang yg cuman modal batu bata nyoret2 atau bikin gambar bulet dan garis2 di tembok aja udah bisa dibilang Mural. Tapi agan/wati semua jangan salah paham dulu. Meskipun sederhana banget dan gak ribet, bukan berarti Mural itu murahan lho. Dan konteks Mural yg 'sederhana' itulah, dewasa ini sering dijadikan saluran buat menuangkan hal sesederhana apapun itu ke sebuah media yg sederhana pula seperti tembok, gerobak, papan bekas, dll buat mencurahkan isi hati dan pikiran seseorang. Dan tak jarang Mural malah dijadikan 'alat' kritik untuk pemerintah dan instansi2 lain yg kurang memperhatikan nasib bangsanya sendiri. Oh ya, gua kuliah di salah satu kampus swasta di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dan di kampus gua, MURAL udah mulai intens dijadiin ukm dan sampe sekarang masih aktif melakukan MURAL dimana2, baik di suatu pameran seni maupun di jalanan.
Spoiler for MURAL 1:

Spoiler for MURAL 2:

Spoiler for MURAL 3:

Spoiler for MURAL 4:

Spoiler for MURAL 5:

Spoiler for MURAL 6:

Spoiler for MURAL 7:


Jangan lupa, sedekah cendolnya gan.







Sumber:
-koleksi pribadi
0
17.2K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan