- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Hewan Peliharaan
Kucing ini butuh bantuan kita


TS
one1989
Kucing ini butuh bantuan kita
Ini cerita dari adek ane sendiri. Ane dan dia emang pecinta kucing dari dulu. Saat ini adek ane lgi ngrawat kucing tetangga. Saking sayangnya kucing tetangga aja diopeni padahal di rumah udah ada 7 ekor kucing. Ini kucing menyedihkan, gak terawat n sakit2an. Silakan agan2 simak dulu cerita d bawah.
URGENT..!!! THIS CAT NEEDS HELP!
Pagi, AFJ. Kenalkan saya Shinta di Purwomartani Kalasan. Alasan saya mengirimkan email ini karena keprihatinan saya terhadap seekor kucing persia milik tetangga saya yang saat ini kondisinya sangat MEMPRIHATINKAN 😭
Begini ceritanya (maaf jika panjang cerita saya, agar kronologinya jelas) :
.
.
Sekitar pertengahan bulan Januari 16, ada seekor kucing persia dengan bulu berwarna hitam putih yang sering mondar mandir datang ke rumah untuk minta makan. Kebetulan saya juga memelihara banyak kucing, saat itu ada 11 ekor, jadi mungkin dia datang ke rumah saya untuk meminta makan. Awalnya kucing itu keliatan sehat, tapi setelah saya sentuh ternyata badannya sangat kurus. Dan ketika diperhatikan fisiknya lebih jauh, bulunya bagian bawah (daerah perut dan kaki) menggumpal-nggumpal, tidak selayaknya bulu kucing yang sehat. Awal-awal bertemu kucing ini, saya asumsikan kucing ini adalah kucing baru di komplek perumahan tempat saya tinggal. Entah kucing tersesat atau terlepas dari pemiliknya, yang jelas dia seperti tidak memiliki tempat tinggal karena secara fisik tampak lusuh dan kelaparan. Tiap kali ke rumah selalu saya berikan makanan basah (fyi kucing ini hanya mau makan makanan kucing yang basah, jika diberikan makanan kucing yang kering dia tidak mau makan).
.
.
Beberapa hari berturut-turut dia masih selalu datang ke rumah setiap hari. Bahkan mungkin karena sangat laparnya, saat hujan-hujan pun dia datang ke rumah dengan kondisi bulu yang basah kuyup karena kelaparan. Akhirnya saya putuskan tanggal 16 Januari 16 untuk mencari siapa pemiliknya dengan menyebarkan pesan broadcast ke semua teman saya dan mempostnya di instagram https://www.instagram.com/p/BAmkObASx8g/?taken-by=nulngganul dan facebook https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204242484700972&set=rpd.1793402055&type=3&theater . Sayangnya usaha saya itu tidak membuahkan hasil karena beberapa hari saya tunggu, tapi tidak kunjung ada seorang pun yang mengontak saya untuk memberitahu bahwa kucing itu adalah kucing miliknya. Sebenarnya ada teman saya yang berniat baik dan bersedia merawat kucing itu, tapi karena ikhtiar saya adalah sedang mencari pemiliknya dan saya bukan orang yang berhak memberikan kucing itu pada orang lain, saya saat itu mengatakan "Tunggu seminggu dulu ya, kalau ga ada yang ngaku punya kucing ini, besok tak kasihin ke kamu."
.
.
*Karena tidak tahu siapa nama kucing itu dan siapa pemiliknya, saya lalu memanggilnya Justin*
.
.
Belum genap seminggu, saya mendapati fakta bahwa Justin adalah kucing milik tetangga saya (selanjutnya saya sebut Pak A) yang tinggal satu gang dengan saya. Bu A sendiri yang mengakui sebagai pemiliknya ketika ibu saya menanyakan pada beliau tentang status kepemilikan Justin. Sejak saat itu saya sering melihat Justin mondar-mandir atau berjemur di sekitar rumah Pak A. Setidaknya saya merasa lega karena Justin ternyata ada pemiliknya, bukan kucing yang terlepas atau terpisah dari pemiliknya.
.
.
Hari-hari setelah itu Justin masih sering minta makan ke rumah. Sejujurnya saya heran, kenapa kucing persia yang notabene sering dicap 'kucing mahal' kondisinya lusuh dan selalu datang ke rumah dalam kondisi kelaparan padahal dia ada pemiliknya? Selidik punya selidik, berdasarkan keterangan dari beberapa tetangga saya, ternyata kucing ini seperti 'diabaikan' oleh pemiliknya. "Kucing ini namanya Cihuy. Dia dikasih makan, tapi kalau ga mau makan ya dibiarin aja.", cerita seorang anak perempuan, tetangga saya, yang tinggal bersebelahan dengan Pak A. Hmm... berawal dari cerita anak itu lah saya tau alasan kenapa Justin/Cihuy ini sering datang ke rumah saya untuk meminta makan.
.
.
.
.
Kamis 18 Februari 16 sekitar jam 10 pagi, itu terakhir kalinya Justin datang ke rumah. Seperti biasa dia ribut minta makan, tapi saat itu kondisinya sedang tidak ada makanan basah di rumah. Waktu itu ayah saya sedang di rumah sakit pasca menjalani operasi dan memang karena sedang sibuk merawat ayah saya sekaligus ada pekerjaan sehingga belum sempat belanja makanan kucing basah. Sempat saya berikan makanan kering, tapi seperti biasa, Justin tidak mau memakannya hingga akhirnya dia pergi. Saya saat itu sempat menyeletuk, "Balik lagi nanti siang ya, abis dzuhur tak beliin makanan kalau kerjaanku dah kelar." Tapi sejak saat itu Justin justru tidak pernah mampir lagi ke rumah.
.
.
Beberapa hari kemudian ibu-ibu di komplek rumah saya datang ke rumah untuk menjenguk ayah saya, termasuk Bu A, istri Pak A, pemilik Justin. Ketika menjenguk itu ibu saya bertanya ke Bu A kemana Justin kok beberapa hari tidak kelihatan. Ternyata dari pengakuan Bu A, saat ini Justin sedang sakit karena tidak sengaja terinjak anak laki-lakinya yang pertama (selanjutnya saya sebut B). Oh, baiklah. Saya pikir mungkin hanya terinjak sedikit, hanya sedikit, tidak parah *mencoba untuk berfikir positif*
.
.
Kamis 25 Februari 16 sekitar jam 10 siang, seperti biasa saya bersih-bersih halaman rumah. Tidak sengaja dari kejauhan (jarak rumah saya dengan rumah Pak A sekitar 50 meter) saya melihat Pak A, Bu A, dan Bu D (seorang wanita paruh baya yang tinggal bersebelahan dengan Pak A) sedang sibuk melakukan sesuatu pada Justin. Saya tidak berani berasumsi apa yang mereka lakukan karena saya hanya melihat dari kejauhan. Tapi kondisi yang tampak saat itu adalah tubuh Justin terlihat sangat kurus karena bulunya seperti basah kuyup. Kemudian dalam kondisi masih basah seperti itu Justin dimasukkan ke dalam sebuah kandang burung yang ada di seberang rumah Pak A. Kandang burungnya memang besar, tapi kondisinya terbuka sehingga jika matahari sedang terik akan kepanasan, jika sedang hujan akan kehujanan, dan jika malam akan kedinginan. Astaghfirullah... 😭
.
.
Sore itu saya berinisiatif menengok Justin. Saya ingin tau bagaimana kondisinya. Kebetulan sore itu saya dan ibu saya akan memeriksakan salah satu kucing saya ke dokter hewan di Calico, jadi tidak ada salahnya sekalian lewat, sekalian menengok Justin, siapa tahu dia membutuhkan sesuatu, entah makanan, vitamin, atau apalah. Niat mau sekedar menengok, yang ada saya dan ibu saya justru terkejut melihat kondisi Justin. Dia duduk meringkuk di dalam kandang, kepalanya tegak mengisyaratkan dia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Badannya kotor, lusuh, dan basah, yang kering hanya bagian kepala. Ya lengkap penderitaannya! Pagi menjelang siang dia kepanasan, siangnya kehujanan, dan sampai sekarang masih basah kuyup tapi dibiarkan! 😠 Melihat saya datang, dia berdiri dan mencoba berjalan mendekati saya sambil mengeong kelaparan seperti biasanya. Tapi apa yang saya lihat berikutnya? Ternyata JUSTIN JALAN DENGAN SANGAT PELAN DAN LANGKAHNYA TERSEOK-SEOK! Saya bukan dokter, tapi saya langsung berasumsi ini bukan sekedar terinjak pelan seperti bayangan saya sebelumnya! Ini parah, kakinya retak/patah! Astaghfirullah saya tidak tega melihatnya! 😭 Saat itu saya langsung berniat membawanya ke dokter, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena saya hanya bersama ibu saya naik motor dan saya juga hanya membawa keranjang kucing, itupun di dalamnya sudah ada Tara, kitten milik saya, yang saat itu akan saya bawa ke dokter. Tidak mungkin membawa Justin dan Tara bersamaan dalam 1 keranjang. Pemiliknya menyatakan jika Justin belum diperiksakan, belum dibawa ke dokter. Bagaimana bisa dengan santainya tidak segera mengambil tindakan yang berarti padahal kondisi Justin seperti itu?! 😠 Sedih, heran, campur kesal rasanya. Tapi ah sudahlah... Akhirnya saya putuskan untuk membawanya ke dokter besok sorenya.
.
.
Malamnya selepas dari dokter, saya menengok Justin lagi. Saya bawakan makanan kesukaannya, kali ini dengan porsi besar. Pikir saya saat itu dia harus makan yang banyak agar fisiknya sedikit lebih kuat. Lagi-lagi miris. Malam itu dingin, saya saja yang sehat merasa dingin, apalagi Justin yang sedang sakit. Dia masih berada di luar, masih dalam kondisi basah. Ketika saya sodorkan makanan, dia langsung makan dengan sangat lahap, lebih lahap daripada biasanya. Saya perhatikan kondisi kandangnya. Begitu terbuka, pasti sangat dingin. Bagian atas kandang ditutup terpal sebagian. Kata C (anak bungsu Pak A yang menemani saya saat itu) terpal adalah pelindung agar tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Di dalam kandang ada sebuah mangkuk kecil berisi air dan ada sebuah mangkuh kecil lainnya berisi makanan kucing kering yang terendam air (entah memang sengaja direndam dalam air agar empuk, atau terendam air hujan? Ah... entahlah! 😢) Selepas memberikan makan dan memberikan saran agar memasukkan Justin ke dalam rumah, saya lalu pulang dengan harapan apa yang saya sarankan dia lakukan.
.
.
Kemarin atau tepatnya paginya, saya menengok Justin lagi sambil membawakan makanan, masih dalam porsi besar karena saya tahu Justin sangat lapar. Justin masih tampak kedinginan, badannya basah, dan jelas semalam dia tidak dimasukkan ke dalam rumah dan diberikan tempat yang hangat! Mangkok yang semalam saya lihat sudah tidak ada, yang ada hanya mangkok dari saya yang saya pakai untuk memberinya makan semalam. Jadi makanan tidak ada, minum pun juga tidak ada. Saat itu saya bertemu Pak A yang sedang asyik melakukan rutinitasnya, merawat burung-burung kesayangannya. Kami mengobrol sedikit. Dari obrolan itu saya mengasumsikan jika Justin memang 'kurang diperhatikan' kebutuhan gizinya. Makanan yang saya berikan memang selalu makanan basah karena dari berbagai jenis makanan yang pernah saya berikan pada Justin, dia memang hanya suka makan makanan basah, varian apapun yang penting makanan basah. Tapi entah makanan apa yang diberikan kepada Justin oleh pemiliknya hingga dia sekurus itu dan SELALU selapar itu jika bertemu dengan saya.
.
.
Sorenya sekitar jam 5 saya berniat membawa Justin ke dokter. Kembali saya bawakan makanan agar dia makan sebelum periksa. Tapi lagi lagi lagi kondisinya semakin buruk! Yang paginya masih mau berjalan, sekarang sudah tidak mau berjalan! Mungkin karena kakinya sudah semakin sakit. Sedikit saya gambarkan, kandang burung yang dipakai Justin cukup besar dan panjang, mungkin tinggi dan lebarnya sekitar 1 meter dan panjangnya 3 meter. Posisinya diletakkan membujur dari timur ke barat. Tapi kandang sebesar itu hanya memiliki 1 pintu kecil di sisi sebelah timur (ya maklum, mungkin karena kandang burung, bukan kandang kucing) 😩 Ketika saya datang Justin posisinya berada di sebelah barat, sedangkan saya hanya bisa memasukkan makanan lewat pintu kandang di sebelah timur, jaraknya jauh, sekitar 2 meteran. Badannya masih basah, bulunya kumal, dan ternyata dia sekarang DIARE! Justin sudah susah untuk berdiri, apalagi berjalan menghampiri makanan yang saya berikan. Akhirnya makanannya di dorong oleh C agar lebih dekat ke Justin. Alhamdulillah Justin bisa makan. Tapi masalah baru muncul, bagaimana caranya membawa ke dokter jika dia tidak bisa keluar dari kandang? Waktu itu saya bersama C dan Bu D. Awalnya semua masih sabar, masih berusaha menggunakan cara halus untuk mengeluarkan Justin dari kandang. Tapi lagi-lagi saya terkejut, tanpa diduga Bu D mengambil selang dan menyiram Justin. Beberapa detik pertama saya berfikir, oh mungkin hanya untuk menggiring/menakut-nakuti agar mau berdiri dan berjalan, ga sampai mengguyur Justin kok. Tapi dugaan saya salah! Justin benar-benar diguyur hingga akhirnya dia dengan terpaksa dan terseok-seok berjalan ke timur mendekati pintu hingga akhirnya keluar. Astaghfirullah... saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Makin banyak fakta yang saya tahu sebab musabab kondisi Justin yang memburuk 😭
.
Bu C menyarankan agar sebelum dibawa ke dokter Justin dimandikan. Hmm... sudah basah kuyup lalu dimandikan? Si B keluar, bersama adiknya si C mereka berniat akan memandikan Justin sesuai saran Bu D. Saat itu saya tinggalkan mereka sebentar untuk mengambil kandang dan mobil karena saya berfikir sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Justin harus segera ditolong! Saat saya kembali, Justin sedang dimandikan menggunakan sesuatu, entah shampo, entah sabun, yang jelas berbusa. Tidak banyak bicara saya hanya mengambilkan bedak bayi dan menyarankan B dan C untuk mengeringkan bulu Justin menggunakan hairdrayer dan memberinya bedak bayi sedikit. Saat kembali ke sana, saya sudah bersama ayah saya yang mau mengantar kami ke dokter. Justin langsung saya masukkan ke keranjang dan saya bawa ke dokter hewan. B saya ajak karena dia selaku pemilik dan orang yang harusnya paling bertanggung jawab untuk merawat Justin karena dia yang tidak sengaja menginjak Justin, tapi dia menolak. Baiklah, saya pergi berdua saja dengan ayah saya.
.
.
Saya dan ayah saya membawa Justin ke Calico, klinik hewan langganan saya yang letaknya di utara Lottemart. Justin segera ditangani oleh drh. Arie. Justin mendapatkan injeksi obat dan infus setelah dimandikan air hangat. Dokter menyatakan jika Justin mengalami masalah cukup serius :
1. Malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
2. Suhu tubuh di bawah normal.
3. Bulunya rontok parah karena saat memandikan menggunakan shampo/sabun yang salah, membilasnya tidak bersih, dan tidak kering.
4. Radang telinga hingga berdarah.
5. Kaki kiri belakang kemungkinan besar tulangnya 'mlengse'.
drh. Arie menyarankan untuk segera diambil tindakan dengan melakukan rontgen untuk memastikan kondisi tulangnya. Kemungkinan besar tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah operasi untuk membetulkan letak tulangnya dan memasang pen. Jika tidak segera ditangani Justin bisa cacat dan tidak bisa berjalan seumur hidup.
Ya Allah... 😭
.
.
.
Seminggu sudah Justin kakinya sakit dan saya lihat semakin hari kondisinya semakin memburuk. Saya memang bukan pemilik Justin, bahkan saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang tetangga yang juga memiliki kucing di rumah dan saya prihatin dengan kondisi Justin yang menurut saya tidak terurus bahkan terlantar. Yang menjadi beban pikiran saya adalah bagaimana nasib Justin selanjutnya? Biaya yang dia butuhkan cukup banyak untuk bertahan hidup. Selain itu mungkin dia bisa sembuh dari kondisinya sekarang, tapi bagaimana nasibnya setelah ini? Mendengar cerita saya, drh. Arie menyarankan untuk tidak mengembalikan kucing ini ke Pak A karena jelas menurut beliau Pak A dan keluarganya sangat tidak bertanggung jawab atas Justin.
.
KONDISI JUSTIN SAAT INI (FOTONYA SAYA LAMPIRKAN) :
Sejak semalam sepulang dari dokter, Justin berada di rumah saya. Justin saya masukkan ke dalam kandang karena dia memang susah bergerak, apalagi berjalan. Dia masih diare, tapi alhamdulillah dia masih mau makan. Tubuhnya kurus seperti tulang berbungkus kulit. Kaki kiri tulangnya 'mlengse'. Telinganya radang. Obat yang diberikan dokter semalam hanya obat tetes telinga dan vitamin.
.
Saya ikhlas merawat Justin, hanya saja kondisinya tidak memungkinkan karena di rumah saya sudah ada 7 ekor kucing. Saya juga tidak pandai merawat kucing yang sedang sakit. Saya takut jika saya salah merawat, kondisinya justru akan semakin buruk. Selain itu, kemungkinan biaya perawatan yang dibutuhkan oleh Justin tidaklah sedikit, bahkan kata drh. Arie mencapai jutaan. AFJ tentu lebih paham daripada saya mengenai perawatan dan biaya pengobatan kucing.
Oleh karena itu saya mengirimkan email ini dan mohon pertolongan pada AFJ untuk membantu mencarikan solusi yang tepat bagi Justin. Mungkin ada yang membantu memberikan donasi untuk biaya berobat Justin, bahkan mungkin ada yang bersedia untuk memelihara, merawat, dan bertanggung jawab atas Justin selama sisa hidupnya. Saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, sedangkan Justin jika dibiarkan semakin lama maka kondisinya akan semakin buruk. Sudah tidak bisa berlama-lama lagi! Justin harus segera ditolong! 😭
.
.
Mohon AFJ segera merespon email saya ini. AFJ bisa mengontak saya via WA 081804310186 maupun line dengan id shinta_ngganul. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih. 😊
-----------------------------------------------------------
Sekali lagi saya tidak ada niatan untuk menjelek-jelekkan siapapun atau pihak mana pun. Semua yang saya sebut dengan inisial dalam isi email itu adalah orang-orang baik, hanya saja mungkin mereka lupa bagaimana cara memperlakukan 'keluarga' mereka dengan baik dan benar. Jangan berfikir bahwa Justin tidak diberi makan. Justin diberi makan, tapi mungkin karena tidak cocok dengan selera makannya, jadi Justin hanya makan dalam jumlah sedikit. Pemiliknya juga sering memberikannya susu. Mungkin karena belum kenyang kemudian Justin selaku berjalan-jalan mencari makan ke rumah tetangga. Nyatanya Justin sampai sekarang juga masih hidup, ya meski dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Selain itu pemilik Justin juga mempunyai beberapa kucing lainnya. Dari situ seharusnya kita dapat menyimpulkan bahwa mereka keluarga yang mencintai kucing, iya kan? 😊
Informasi tambahan yang saya dapatkan, Justin dibeli oleh pemiliknya dari seseorang hanya dengan harga Rp 50.000. Saya tidak pernah membeli kucing seumur hidup saya, tapi berdasarkan informasi yang saya tahu, bagi saya itu harga yang 'SANGAT FANTASTIS' untuk seekor kucing persia. Sejak dibeli kondisinya memang sudah kurus. Mungkin itu faktor utama yang membuatnya mengalami malnutrisi.
Cerita ini seharusnya bisa membuka mata dan hati kita, di mana kucing juga binatang ciptaan Allah SWT. Jangan berfikir "ah, mereka cuma hewan", jangan!!! Mereka juga makhluk yang bernyawa, butuh hidup yang layak, bisa merasakan sakit, punya perasaan, sama seperti kita. Bahkan kucing adalah binatang kesayangan Rasulullah SAW. Ingat kan bagaimana Rasulullah sangat mencintai Muezza? 😊
Mari mulai sekarang kita lebih peduli terhadap apapun yang ada di sekitar kita, apapun itu. Dan satu hal penting yang harus disadari :
SAAT KITA MEMUTUSKAN UNTUK MENGADOPSI, MEMBELI, MENERIMA DARI TEMAN, ATAU APAPUN ITU YANG INTINYA MEMELIHARA BINATANG, KITA HARUS SADAR BAHWA HIDUP BINATANG PELIHARAAN KITA ITU ADALAH SEPENUHNYA TANGGUNG JAWAB KITA. MEREKA BERHAK MENDAPATKAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG BERGIZI, LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN NYAMAN, OBAT DAN PERAWATAN KETIKA MEREKA SAKIT, BAHKAN MEREKA BERHAK MENDAPATKAN KASIH SAYANG DAN CINTA KASIH KITA LAYAKNYA KELUARGA.
JANGAN TERGIUR MEMELIHARA HANYA KARENA BINATANG ITU LUCU!
JANGAN TERGIUR MEMELIHARA HANYA KARENA HARGANYA MURAH!
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU KELAPARAN DIBIARKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU POOP TIDAK DIBERSIHKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU SAKIT DIABAIKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU SUDAH TUA LALU DIBUANG DAN DITINGGALKAN?
STOP KEKERASAN TERHADAP BINATANG!
STOP PENELANTARAN TERHADAP BINATANG!
APALAGI JIKA KITA MEMELIHARA BINATANG ITU KARENA MEREKA ADALAH KELUARGA!
HANYA MEREKA YANG TIDAK BERHATI YANG TEGA MENELANTARKAN/MENYAKITI/MEMBUANG 'KELUARGA' MEREKA SENDIRI! 😊
*Tulisan ini juga merupakan bentuk instropeksi saya terhadap diri sendiri karena saya akui, saya masih banyak kekurangan dalam merawat dan menjaga 'keluarga besar' saya.
Jika ada yang bersedia membantu dalam bentuk apapun, materi or non materi, saya dan Justin tentunya akan menerima dengan senang hati.* 😊
Terima kasih bagi Anda yang setelah membaca tulisan saya ini kemudian berubah menjadi lebih peduli pada binatang di sekitar kita. Terima kasih banyak dan semoga Allah selalu memberikan jalan bagi kita untuk menolong sesama makhluk ciptaan-Nya, aamiin. 😊
[Maaf bc]
Gitu gan ceritanya. Bagi agan yg mau menolong ini kucing ini bisa hubungi kontak di atas. Makasih sebelumnya.
Ini foto si kucing gan

Maaf kalo acak2an, jarang posting soalnya hehe..
eace
URGENT..!!! THIS CAT NEEDS HELP!
Pagi, AFJ. Kenalkan saya Shinta di Purwomartani Kalasan. Alasan saya mengirimkan email ini karena keprihatinan saya terhadap seekor kucing persia milik tetangga saya yang saat ini kondisinya sangat MEMPRIHATINKAN 😭
Begini ceritanya (maaf jika panjang cerita saya, agar kronologinya jelas) :
.
.
Sekitar pertengahan bulan Januari 16, ada seekor kucing persia dengan bulu berwarna hitam putih yang sering mondar mandir datang ke rumah untuk minta makan. Kebetulan saya juga memelihara banyak kucing, saat itu ada 11 ekor, jadi mungkin dia datang ke rumah saya untuk meminta makan. Awalnya kucing itu keliatan sehat, tapi setelah saya sentuh ternyata badannya sangat kurus. Dan ketika diperhatikan fisiknya lebih jauh, bulunya bagian bawah (daerah perut dan kaki) menggumpal-nggumpal, tidak selayaknya bulu kucing yang sehat. Awal-awal bertemu kucing ini, saya asumsikan kucing ini adalah kucing baru di komplek perumahan tempat saya tinggal. Entah kucing tersesat atau terlepas dari pemiliknya, yang jelas dia seperti tidak memiliki tempat tinggal karena secara fisik tampak lusuh dan kelaparan. Tiap kali ke rumah selalu saya berikan makanan basah (fyi kucing ini hanya mau makan makanan kucing yang basah, jika diberikan makanan kucing yang kering dia tidak mau makan).
.
.
Beberapa hari berturut-turut dia masih selalu datang ke rumah setiap hari. Bahkan mungkin karena sangat laparnya, saat hujan-hujan pun dia datang ke rumah dengan kondisi bulu yang basah kuyup karena kelaparan. Akhirnya saya putuskan tanggal 16 Januari 16 untuk mencari siapa pemiliknya dengan menyebarkan pesan broadcast ke semua teman saya dan mempostnya di instagram https://www.instagram.com/p/BAmkObASx8g/?taken-by=nulngganul dan facebook https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204242484700972&set=rpd.1793402055&type=3&theater . Sayangnya usaha saya itu tidak membuahkan hasil karena beberapa hari saya tunggu, tapi tidak kunjung ada seorang pun yang mengontak saya untuk memberitahu bahwa kucing itu adalah kucing miliknya. Sebenarnya ada teman saya yang berniat baik dan bersedia merawat kucing itu, tapi karena ikhtiar saya adalah sedang mencari pemiliknya dan saya bukan orang yang berhak memberikan kucing itu pada orang lain, saya saat itu mengatakan "Tunggu seminggu dulu ya, kalau ga ada yang ngaku punya kucing ini, besok tak kasihin ke kamu."
.
.
*Karena tidak tahu siapa nama kucing itu dan siapa pemiliknya, saya lalu memanggilnya Justin*
.
.
Belum genap seminggu, saya mendapati fakta bahwa Justin adalah kucing milik tetangga saya (selanjutnya saya sebut Pak A) yang tinggal satu gang dengan saya. Bu A sendiri yang mengakui sebagai pemiliknya ketika ibu saya menanyakan pada beliau tentang status kepemilikan Justin. Sejak saat itu saya sering melihat Justin mondar-mandir atau berjemur di sekitar rumah Pak A. Setidaknya saya merasa lega karena Justin ternyata ada pemiliknya, bukan kucing yang terlepas atau terpisah dari pemiliknya.
.
.
Hari-hari setelah itu Justin masih sering minta makan ke rumah. Sejujurnya saya heran, kenapa kucing persia yang notabene sering dicap 'kucing mahal' kondisinya lusuh dan selalu datang ke rumah dalam kondisi kelaparan padahal dia ada pemiliknya? Selidik punya selidik, berdasarkan keterangan dari beberapa tetangga saya, ternyata kucing ini seperti 'diabaikan' oleh pemiliknya. "Kucing ini namanya Cihuy. Dia dikasih makan, tapi kalau ga mau makan ya dibiarin aja.", cerita seorang anak perempuan, tetangga saya, yang tinggal bersebelahan dengan Pak A. Hmm... berawal dari cerita anak itu lah saya tau alasan kenapa Justin/Cihuy ini sering datang ke rumah saya untuk meminta makan.
.
.
.
.
Kamis 18 Februari 16 sekitar jam 10 pagi, itu terakhir kalinya Justin datang ke rumah. Seperti biasa dia ribut minta makan, tapi saat itu kondisinya sedang tidak ada makanan basah di rumah. Waktu itu ayah saya sedang di rumah sakit pasca menjalani operasi dan memang karena sedang sibuk merawat ayah saya sekaligus ada pekerjaan sehingga belum sempat belanja makanan kucing basah. Sempat saya berikan makanan kering, tapi seperti biasa, Justin tidak mau memakannya hingga akhirnya dia pergi. Saya saat itu sempat menyeletuk, "Balik lagi nanti siang ya, abis dzuhur tak beliin makanan kalau kerjaanku dah kelar." Tapi sejak saat itu Justin justru tidak pernah mampir lagi ke rumah.
.
.
Beberapa hari kemudian ibu-ibu di komplek rumah saya datang ke rumah untuk menjenguk ayah saya, termasuk Bu A, istri Pak A, pemilik Justin. Ketika menjenguk itu ibu saya bertanya ke Bu A kemana Justin kok beberapa hari tidak kelihatan. Ternyata dari pengakuan Bu A, saat ini Justin sedang sakit karena tidak sengaja terinjak anak laki-lakinya yang pertama (selanjutnya saya sebut B). Oh, baiklah. Saya pikir mungkin hanya terinjak sedikit, hanya sedikit, tidak parah *mencoba untuk berfikir positif*
.
.
Kamis 25 Februari 16 sekitar jam 10 siang, seperti biasa saya bersih-bersih halaman rumah. Tidak sengaja dari kejauhan (jarak rumah saya dengan rumah Pak A sekitar 50 meter) saya melihat Pak A, Bu A, dan Bu D (seorang wanita paruh baya yang tinggal bersebelahan dengan Pak A) sedang sibuk melakukan sesuatu pada Justin. Saya tidak berani berasumsi apa yang mereka lakukan karena saya hanya melihat dari kejauhan. Tapi kondisi yang tampak saat itu adalah tubuh Justin terlihat sangat kurus karena bulunya seperti basah kuyup. Kemudian dalam kondisi masih basah seperti itu Justin dimasukkan ke dalam sebuah kandang burung yang ada di seberang rumah Pak A. Kandang burungnya memang besar, tapi kondisinya terbuka sehingga jika matahari sedang terik akan kepanasan, jika sedang hujan akan kehujanan, dan jika malam akan kedinginan. Astaghfirullah... 😭
.
.
Sore itu saya berinisiatif menengok Justin. Saya ingin tau bagaimana kondisinya. Kebetulan sore itu saya dan ibu saya akan memeriksakan salah satu kucing saya ke dokter hewan di Calico, jadi tidak ada salahnya sekalian lewat, sekalian menengok Justin, siapa tahu dia membutuhkan sesuatu, entah makanan, vitamin, atau apalah. Niat mau sekedar menengok, yang ada saya dan ibu saya justru terkejut melihat kondisi Justin. Dia duduk meringkuk di dalam kandang, kepalanya tegak mengisyaratkan dia merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Badannya kotor, lusuh, dan basah, yang kering hanya bagian kepala. Ya lengkap penderitaannya! Pagi menjelang siang dia kepanasan, siangnya kehujanan, dan sampai sekarang masih basah kuyup tapi dibiarkan! 😠 Melihat saya datang, dia berdiri dan mencoba berjalan mendekati saya sambil mengeong kelaparan seperti biasanya. Tapi apa yang saya lihat berikutnya? Ternyata JUSTIN JALAN DENGAN SANGAT PELAN DAN LANGKAHNYA TERSEOK-SEOK! Saya bukan dokter, tapi saya langsung berasumsi ini bukan sekedar terinjak pelan seperti bayangan saya sebelumnya! Ini parah, kakinya retak/patah! Astaghfirullah saya tidak tega melihatnya! 😭 Saat itu saya langsung berniat membawanya ke dokter, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena saya hanya bersama ibu saya naik motor dan saya juga hanya membawa keranjang kucing, itupun di dalamnya sudah ada Tara, kitten milik saya, yang saat itu akan saya bawa ke dokter. Tidak mungkin membawa Justin dan Tara bersamaan dalam 1 keranjang. Pemiliknya menyatakan jika Justin belum diperiksakan, belum dibawa ke dokter. Bagaimana bisa dengan santainya tidak segera mengambil tindakan yang berarti padahal kondisi Justin seperti itu?! 😠 Sedih, heran, campur kesal rasanya. Tapi ah sudahlah... Akhirnya saya putuskan untuk membawanya ke dokter besok sorenya.
.
.
Malamnya selepas dari dokter, saya menengok Justin lagi. Saya bawakan makanan kesukaannya, kali ini dengan porsi besar. Pikir saya saat itu dia harus makan yang banyak agar fisiknya sedikit lebih kuat. Lagi-lagi miris. Malam itu dingin, saya saja yang sehat merasa dingin, apalagi Justin yang sedang sakit. Dia masih berada di luar, masih dalam kondisi basah. Ketika saya sodorkan makanan, dia langsung makan dengan sangat lahap, lebih lahap daripada biasanya. Saya perhatikan kondisi kandangnya. Begitu terbuka, pasti sangat dingin. Bagian atas kandang ditutup terpal sebagian. Kata C (anak bungsu Pak A yang menemani saya saat itu) terpal adalah pelindung agar tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Di dalam kandang ada sebuah mangkuk kecil berisi air dan ada sebuah mangkuh kecil lainnya berisi makanan kucing kering yang terendam air (entah memang sengaja direndam dalam air agar empuk, atau terendam air hujan? Ah... entahlah! 😢) Selepas memberikan makan dan memberikan saran agar memasukkan Justin ke dalam rumah, saya lalu pulang dengan harapan apa yang saya sarankan dia lakukan.
.
.
Kemarin atau tepatnya paginya, saya menengok Justin lagi sambil membawakan makanan, masih dalam porsi besar karena saya tahu Justin sangat lapar. Justin masih tampak kedinginan, badannya basah, dan jelas semalam dia tidak dimasukkan ke dalam rumah dan diberikan tempat yang hangat! Mangkok yang semalam saya lihat sudah tidak ada, yang ada hanya mangkok dari saya yang saya pakai untuk memberinya makan semalam. Jadi makanan tidak ada, minum pun juga tidak ada. Saat itu saya bertemu Pak A yang sedang asyik melakukan rutinitasnya, merawat burung-burung kesayangannya. Kami mengobrol sedikit. Dari obrolan itu saya mengasumsikan jika Justin memang 'kurang diperhatikan' kebutuhan gizinya. Makanan yang saya berikan memang selalu makanan basah karena dari berbagai jenis makanan yang pernah saya berikan pada Justin, dia memang hanya suka makan makanan basah, varian apapun yang penting makanan basah. Tapi entah makanan apa yang diberikan kepada Justin oleh pemiliknya hingga dia sekurus itu dan SELALU selapar itu jika bertemu dengan saya.
.
.
Sorenya sekitar jam 5 saya berniat membawa Justin ke dokter. Kembali saya bawakan makanan agar dia makan sebelum periksa. Tapi lagi lagi lagi kondisinya semakin buruk! Yang paginya masih mau berjalan, sekarang sudah tidak mau berjalan! Mungkin karena kakinya sudah semakin sakit. Sedikit saya gambarkan, kandang burung yang dipakai Justin cukup besar dan panjang, mungkin tinggi dan lebarnya sekitar 1 meter dan panjangnya 3 meter. Posisinya diletakkan membujur dari timur ke barat. Tapi kandang sebesar itu hanya memiliki 1 pintu kecil di sisi sebelah timur (ya maklum, mungkin karena kandang burung, bukan kandang kucing) 😩 Ketika saya datang Justin posisinya berada di sebelah barat, sedangkan saya hanya bisa memasukkan makanan lewat pintu kandang di sebelah timur, jaraknya jauh, sekitar 2 meteran. Badannya masih basah, bulunya kumal, dan ternyata dia sekarang DIARE! Justin sudah susah untuk berdiri, apalagi berjalan menghampiri makanan yang saya berikan. Akhirnya makanannya di dorong oleh C agar lebih dekat ke Justin. Alhamdulillah Justin bisa makan. Tapi masalah baru muncul, bagaimana caranya membawa ke dokter jika dia tidak bisa keluar dari kandang? Waktu itu saya bersama C dan Bu D. Awalnya semua masih sabar, masih berusaha menggunakan cara halus untuk mengeluarkan Justin dari kandang. Tapi lagi-lagi saya terkejut, tanpa diduga Bu D mengambil selang dan menyiram Justin. Beberapa detik pertama saya berfikir, oh mungkin hanya untuk menggiring/menakut-nakuti agar mau berdiri dan berjalan, ga sampai mengguyur Justin kok. Tapi dugaan saya salah! Justin benar-benar diguyur hingga akhirnya dia dengan terpaksa dan terseok-seok berjalan ke timur mendekati pintu hingga akhirnya keluar. Astaghfirullah... saya sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Makin banyak fakta yang saya tahu sebab musabab kondisi Justin yang memburuk 😭
.
Bu C menyarankan agar sebelum dibawa ke dokter Justin dimandikan. Hmm... sudah basah kuyup lalu dimandikan? Si B keluar, bersama adiknya si C mereka berniat akan memandikan Justin sesuai saran Bu D. Saat itu saya tinggalkan mereka sebentar untuk mengambil kandang dan mobil karena saya berfikir sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Justin harus segera ditolong! Saat saya kembali, Justin sedang dimandikan menggunakan sesuatu, entah shampo, entah sabun, yang jelas berbusa. Tidak banyak bicara saya hanya mengambilkan bedak bayi dan menyarankan B dan C untuk mengeringkan bulu Justin menggunakan hairdrayer dan memberinya bedak bayi sedikit. Saat kembali ke sana, saya sudah bersama ayah saya yang mau mengantar kami ke dokter. Justin langsung saya masukkan ke keranjang dan saya bawa ke dokter hewan. B saya ajak karena dia selaku pemilik dan orang yang harusnya paling bertanggung jawab untuk merawat Justin karena dia yang tidak sengaja menginjak Justin, tapi dia menolak. Baiklah, saya pergi berdua saja dengan ayah saya.
.
.
Saya dan ayah saya membawa Justin ke Calico, klinik hewan langganan saya yang letaknya di utara Lottemart. Justin segera ditangani oleh drh. Arie. Justin mendapatkan injeksi obat dan infus setelah dimandikan air hangat. Dokter menyatakan jika Justin mengalami masalah cukup serius :
1. Malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
2. Suhu tubuh di bawah normal.
3. Bulunya rontok parah karena saat memandikan menggunakan shampo/sabun yang salah, membilasnya tidak bersih, dan tidak kering.
4. Radang telinga hingga berdarah.
5. Kaki kiri belakang kemungkinan besar tulangnya 'mlengse'.
drh. Arie menyarankan untuk segera diambil tindakan dengan melakukan rontgen untuk memastikan kondisi tulangnya. Kemungkinan besar tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah operasi untuk membetulkan letak tulangnya dan memasang pen. Jika tidak segera ditangani Justin bisa cacat dan tidak bisa berjalan seumur hidup.
Ya Allah... 😭
.
.
.
Seminggu sudah Justin kakinya sakit dan saya lihat semakin hari kondisinya semakin memburuk. Saya memang bukan pemilik Justin, bahkan saya bukan siapa-siapa. Saya hanya seorang tetangga yang juga memiliki kucing di rumah dan saya prihatin dengan kondisi Justin yang menurut saya tidak terurus bahkan terlantar. Yang menjadi beban pikiran saya adalah bagaimana nasib Justin selanjutnya? Biaya yang dia butuhkan cukup banyak untuk bertahan hidup. Selain itu mungkin dia bisa sembuh dari kondisinya sekarang, tapi bagaimana nasibnya setelah ini? Mendengar cerita saya, drh. Arie menyarankan untuk tidak mengembalikan kucing ini ke Pak A karena jelas menurut beliau Pak A dan keluarganya sangat tidak bertanggung jawab atas Justin.
.
KONDISI JUSTIN SAAT INI (FOTONYA SAYA LAMPIRKAN) :
Sejak semalam sepulang dari dokter, Justin berada di rumah saya. Justin saya masukkan ke dalam kandang karena dia memang susah bergerak, apalagi berjalan. Dia masih diare, tapi alhamdulillah dia masih mau makan. Tubuhnya kurus seperti tulang berbungkus kulit. Kaki kiri tulangnya 'mlengse'. Telinganya radang. Obat yang diberikan dokter semalam hanya obat tetes telinga dan vitamin.
.
Saya ikhlas merawat Justin, hanya saja kondisinya tidak memungkinkan karena di rumah saya sudah ada 7 ekor kucing. Saya juga tidak pandai merawat kucing yang sedang sakit. Saya takut jika saya salah merawat, kondisinya justru akan semakin buruk. Selain itu, kemungkinan biaya perawatan yang dibutuhkan oleh Justin tidaklah sedikit, bahkan kata drh. Arie mencapai jutaan. AFJ tentu lebih paham daripada saya mengenai perawatan dan biaya pengobatan kucing.
Oleh karena itu saya mengirimkan email ini dan mohon pertolongan pada AFJ untuk membantu mencarikan solusi yang tepat bagi Justin. Mungkin ada yang membantu memberikan donasi untuk biaya berobat Justin, bahkan mungkin ada yang bersedia untuk memelihara, merawat, dan bertanggung jawab atas Justin selama sisa hidupnya. Saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, sedangkan Justin jika dibiarkan semakin lama maka kondisinya akan semakin buruk. Sudah tidak bisa berlama-lama lagi! Justin harus segera ditolong! 😭
.
.
Mohon AFJ segera merespon email saya ini. AFJ bisa mengontak saya via WA 081804310186 maupun line dengan id shinta_ngganul. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih. 😊
-----------------------------------------------------------
Sekali lagi saya tidak ada niatan untuk menjelek-jelekkan siapapun atau pihak mana pun. Semua yang saya sebut dengan inisial dalam isi email itu adalah orang-orang baik, hanya saja mungkin mereka lupa bagaimana cara memperlakukan 'keluarga' mereka dengan baik dan benar. Jangan berfikir bahwa Justin tidak diberi makan. Justin diberi makan, tapi mungkin karena tidak cocok dengan selera makannya, jadi Justin hanya makan dalam jumlah sedikit. Pemiliknya juga sering memberikannya susu. Mungkin karena belum kenyang kemudian Justin selaku berjalan-jalan mencari makan ke rumah tetangga. Nyatanya Justin sampai sekarang juga masih hidup, ya meski dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Selain itu pemilik Justin juga mempunyai beberapa kucing lainnya. Dari situ seharusnya kita dapat menyimpulkan bahwa mereka keluarga yang mencintai kucing, iya kan? 😊
Informasi tambahan yang saya dapatkan, Justin dibeli oleh pemiliknya dari seseorang hanya dengan harga Rp 50.000. Saya tidak pernah membeli kucing seumur hidup saya, tapi berdasarkan informasi yang saya tahu, bagi saya itu harga yang 'SANGAT FANTASTIS' untuk seekor kucing persia. Sejak dibeli kondisinya memang sudah kurus. Mungkin itu faktor utama yang membuatnya mengalami malnutrisi.
Cerita ini seharusnya bisa membuka mata dan hati kita, di mana kucing juga binatang ciptaan Allah SWT. Jangan berfikir "ah, mereka cuma hewan", jangan!!! Mereka juga makhluk yang bernyawa, butuh hidup yang layak, bisa merasakan sakit, punya perasaan, sama seperti kita. Bahkan kucing adalah binatang kesayangan Rasulullah SAW. Ingat kan bagaimana Rasulullah sangat mencintai Muezza? 😊
Mari mulai sekarang kita lebih peduli terhadap apapun yang ada di sekitar kita, apapun itu. Dan satu hal penting yang harus disadari :
SAAT KITA MEMUTUSKAN UNTUK MENGADOPSI, MEMBELI, MENERIMA DARI TEMAN, ATAU APAPUN ITU YANG INTINYA MEMELIHARA BINATANG, KITA HARUS SADAR BAHWA HIDUP BINATANG PELIHARAAN KITA ITU ADALAH SEPENUHNYA TANGGUNG JAWAB KITA. MEREKA BERHAK MENDAPATKAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG BERGIZI, LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN NYAMAN, OBAT DAN PERAWATAN KETIKA MEREKA SAKIT, BAHKAN MEREKA BERHAK MENDAPATKAN KASIH SAYANG DAN CINTA KASIH KITA LAYAKNYA KELUARGA.
JANGAN TERGIUR MEMELIHARA HANYA KARENA BINATANG ITU LUCU!
JANGAN TERGIUR MEMELIHARA HANYA KARENA HARGANYA MURAH!
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU KELAPARAN DIBIARKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU POOP TIDAK DIBERSIHKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU SAKIT DIABAIKAN?
MAU MEMELIHARA TAPI KALAU SUDAH TUA LALU DIBUANG DAN DITINGGALKAN?
STOP KEKERASAN TERHADAP BINATANG!
STOP PENELANTARAN TERHADAP BINATANG!
APALAGI JIKA KITA MEMELIHARA BINATANG ITU KARENA MEREKA ADALAH KELUARGA!
HANYA MEREKA YANG TIDAK BERHATI YANG TEGA MENELANTARKAN/MENYAKITI/MEMBUANG 'KELUARGA' MEREKA SENDIRI! 😊
*Tulisan ini juga merupakan bentuk instropeksi saya terhadap diri sendiri karena saya akui, saya masih banyak kekurangan dalam merawat dan menjaga 'keluarga besar' saya.
Jika ada yang bersedia membantu dalam bentuk apapun, materi or non materi, saya dan Justin tentunya akan menerima dengan senang hati.* 😊
Terima kasih bagi Anda yang setelah membaca tulisan saya ini kemudian berubah menjadi lebih peduli pada binatang di sekitar kita. Terima kasih banyak dan semoga Allah selalu memberikan jalan bagi kita untuk menolong sesama makhluk ciptaan-Nya, aamiin. 😊
[Maaf bc]
Gitu gan ceritanya. Bagi agan yg mau menolong ini kucing ini bisa hubungi kontak di atas. Makasih sebelumnya.

Ini foto si kucing gan

Maaf kalo acak2an, jarang posting soalnya hehe..

0
2.5K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan