- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Festival Belok Kiri: Festival Seni bernuasa Neo-PKI untuk Kebangkitan kaum Kiri/PKI?


TS
pakdejoy
Festival Belok Kiri: Festival Seni bernuasa Neo-PKI untuk Kebangkitan kaum Kiri/PKI?
"Festival Belok Kiri" akan Digelar untuk Munculkan Komunis Gaya Baru, Massa GPCB Serukan Tolak
27 Februari 2016 03:54



Gerakan gabungan dari kelompok pemuda dan mahasiswa tersebut menyatakan sikap Festival Belok Kiri mengandung ideologi kekerasan dan bentuk adu domba antar anak bangsa.
POSMETRO INFO - Sejumlah massa tergabung dalam Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB) menyatakan menolak kegiatan Festival Belok Kiri. Festival itu akan dibuka mulai Sabtu (27/2/2016) sampai dengan 5 Maret 2016, di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta.
Mereka mendesak agar tidak mengungkit-ungkit peristiwa masalah lalu yakni isu komunis melalui peluncuran buku sejarah gerakan kiri.
"Kegiatan ini memunculkan komunis gaya baru dan tentu nya akan kita tolak," tegas Koordinator GPCB Ujang Ruswansyah, saat jumpa pers di Markas Besar PP GPII, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Adapun elemen yang ikut tergabung di antaranya Gerakan Pemuda Islam Indonesia Jakarta, Front Aktivis Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum Duta, Korps Mahasiswa GPII, Korps Brigade PII, Himpunan Mahasiswa Lombok Jakarta, dan Pemuda Cinta Tanah Air.
Lebih lanjut, Ujang juga mengancam akan menghentikan pagelaran acara yang menampilkan komunis gaya baru tersebut.
Hal senada juga dilontarkan aktivis GPII, Nanang Kosim yang juga sepakat menolak diadakannya acara tersebut. Kata dia, gerakan komunis adalah gerakan yang dilarang sesuai Tap MPR 26/1966.
"Festival Belok Kiri adalah kelompok komunis gaya baru yang difasilitasi oleh Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan RI) dan Rizal Ramli (Menko Kemaritiman)," tukasnya.
Berikut isi maklumat penolakan acara Festival Belok Kiri tersebut:
1. Bubarkan Festival Belok Kiri.
2. Tegakan TAP MPR NO. 26 Tahun 1996.
3. Tolak Segala Bentuk Usaha Adu Domba Antar Anak Bangsa.
4. Tolak Ideologi Yang Menghalalkan Kekerasan Dalam Memperjuangkan Cita Citanya.
5. Kembali Kepada Kesatuan Bangsa Dalam Bingkai Negara Republik Indonesia.
6. Kembali Kepada Pancasila dan UUD 1945 Yang Asli.
http://www.posmetro.info/2016/02/fes...lar-untuk.html
http://nasional.rimanews.com/peristi...unis-Gaya-Baru
Belok Kiri Fest, Meluruskan Sejarah Lewat Seni
25 Feb 2016 at 18:30 WIB

Festival seni Belok Kiri Fest, berawal dari kesadaran kritis akan pentingnya membongkar kembali kebenaran sejarah seputar peristiwa 65.
Liputan6.com, Jakarta Dengan latar belakang Kesadaran kritis akan pentingnya wacana membongkar kembali kebenaran sejarah seputar peristiwa 65, berbagai aktivis lintas generasi menggelar Festival seni bertajuk Belok Kiri Fest. Acara yang akan digelar di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki ini berlangsung selama seminggu mulai sabtu 27 Februari 2016.
Dolorosa Sinaga, Ketua Penyelenggara Belok Kiri Fest kepada Liputan6.com, Kamis (25/2/2016) mengungkapkan, "Kami semua berkumpul bersama teman-teman kritis menyelenggarakan ini untuk membongkar, menyoal propaganda orde baru. Ini bukan membuka luka lama, ada banyak warisan otoriter yang bisa kau lihat sekarang, dampaknya kekerasan budaya. Itu yang mesti di selesai kan."
Lebih jauh perupa jebolan Institut Kesenian Jakarta ini menjelaskan, seni dan kebudayaan sangat berkaitan erat, Dolorosa menganggap kegiatan seni seharusnya tidak berhenti sebatas ekspresi saja. Dalam seni ada pendekatan akademis, karena seni menyangkut sebuah riset. Oleh karenanya di dalam seni ada pembelajaran, pendidikan, dan kekuatan yang bisa mendorong orang untuk berkembang.
"Mengapa seni yang kita pakai, karena ekspresi seni bisa menjadi bahasa virtual yang lebih cepat dipahami, ketimbang orang harus membaca," ungkap Dolorosa.
Belok Kiri Fest sendiri akan diramaikan dengan berbagai acara menarik, mulai dari workshop komik, pemutaran film, pentas musik, hingga diskusi dengan berbagai tema. Bersamaan dengan dibukanya Festival ini juga akan diluncurkan buku 'Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula. Melalui teks dan gambar yang ada pada buku, diharapkan generasi mendatang tahu akan kebenaran sejarah bangsa dan berperan aktif meluruskannya.
http://lifestyle.liputan6.com/read/2...rah-lewat-seni
Festival Belok Kiri Dilarang, Ini Kronologinya
SABTU, 27 FEBRUARI 2016 | 04:21 WIB

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memberi sambutan saat meresmikan acara pameran ilustrasi dan diskusi bakal Buku yang bertajuk Sejarah Gerakan Kiri Indonesia - Untuk Pemula di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta di Jakarta Pusat, 18 Desember 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Festival Belok Kiri yang rencananya bakal dimulai pada Sabtu 27 Februari 2016 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat batal digelar.
Sekretaris Jenderal komite Belok Kiri Fest Indraswari Agnes mengatakan acara batal digelar lantaran tak mendapat izin dari Pusat Kesenian Jakarta. Padahal kata Agnes, sebelumnya mereka telah mendapat izin.
"Jadi kami sudah dapat izin, lalu kami pasang baliho tapi satu hari setelah dipasang diminta paksa untuk diturunkan." kata Agnes saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Februari 2016.
Versi Agnes, Pusat Kesenian Jakarta meminta panitia mendapatkan izin terlebih dulu dari polisi. Mereka kemudian diminta mengurus ke Kepolisian Sektor Menteng.
Agnes menuturkan saat pengurusan izin polisi itu mereka seperti dipersulit karena setelah datang ke Polsek Menteng mereka diminta ke Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Alasannya acara Belok Kiri Fest mendatangkan orang dari luar Menteng.
Lewat akun Twitter @BelokKiri_Fest, panitia menjelaskan setelah datang ke Polres Jakarta Pusat, mereka justru diminta ke Polda Metro Jaya. Sayangnya pengurusan izin di Polda memakan waktu hingga beberapa hari ke depan.
Saat mengurus izin di Polda barulah terkuak kenapa acara tersebut dilarang. Polda Metro Jaya kepada panitia menunjukkan beberapa surat dari berbagai organisasi masyarakat yang menolak acara tersebut digelar.
Polisi dan pengelola tim kemudian meminta panitia membongkar display yang telah terpasang."Hingga kemudian keluarlah surat resmi dari PKJ yang tidak memberikan izin kepada #BelokKiriFest untuk menggelar acara di TIM," tulis akun tersebut.
Agnes menyayangkan sikap PKJ yang meributkan permasalahan izin. Menurutnya ini hanyalah kegiatan biasa yang berisikan diskusi, pemutaran film dan sebagainya terkait maraknya isu soal gerakan kiri. "Biasanya di TIM tidak perlu sampai izin, cukup lapor. Sama kaya mahasiswa-mahasiswa kalau mengadakan acara," ujar Agnes.
Acara Festival Belok Kiri rencananya akan digelar mulai hari ini hingga 5 Maret 2016 mendatang. Dalam daftar acara yang dibuat, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dijadwalkan memberikan sambutan pada acara pembukaan. Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli juga akan memberi sambutan.
Beberapa rangkaian acara diskusi yang akan dilaksanakan Festival Belok Kiri ini antara lain Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula, Menyoal Propaganda Orba, Gerakan Kiri dan Kiri Baru, dan Media Sosial adalah Senjata.
Panitia akan menggelar konferensi pers terkait pelarangan acara ini pada Sabtu 27 Februari 2016 pukul 15.00 WIB di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki.
https://m.tempo.co/read/news/2016/02...i-kronologinya
Belok Kiri Fest Terancam Batal Digelar
Sabtu, 27 Februari 2016 06:30 WIB (MP/flo)

Surat Larangan Melakukan Kegiatan Belok Kiri Fest (foto : Fredy WP)
Belok Kiri Fest terancam batal diadakan. Berbagai pihak menekankan pembatalan acara yang dianggap menyimpang dari ideologi bangsa itu.
Setelah mendapat pernyataan sikap dari sekelompok Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB), pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat juga mengeluarkan surat pernyataan menolak Belok Kiri Fest diadakan di TIM.
Berdasarkan surat dari Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta, dengan nomor surat 615/-076.76, tertanggal 26 Februari 2016, panitia acara juga diminta segera mengeluarkan perlengkapan dan peralatan kegiatan dari Galeri Cipta II. Surat ini menyatakan bahwa panitia tidak dapat menunjukkan surat izin keramaian dari pihak kepolisian.
"Di TIM udah dicopotin semua displaynya," kata Alfa, panitia narahubung Belok Kiri Fest, kepada merahputih.com melalui sambungan telefon, Sabtu (27/2).
Sebelumnya, GPCB menggelar konferensi pers terkait Belok Kiri Fest, di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (26/2) siang.
Menurut gerakan pemuda tersebut, Belok Kiri Fest tidak layak diadakan karena berpotensi memecah kedaulatan NKRI. Belok Kiri Fest sedianya dibuka hari ini, Sabtu (27/2) dan berakhir pada 5 Maret 2016.
Direktur Jendral Kebudayaan RI Hilmar Farid dijadwalkan ikut memberikan kata sambutan pembukaan. Acara yang dipimpin Dolorosa Sinaga ini dijadwalkan akan diisi berbagai acara. Di antaranya pemutaran film, workshop komik, pentas musik, hingga diskusi kritis menyingkap sejarah.
Diketahui, Belok Kiri Fest merupakan agenda untuk mengingatkan kembali kekejaman orde baru saat berkuasa. Diantaranya, soal pembantaian anggota dan yang dituduh sebagai pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI). Dikhawatirkan dapat membangkitkan gerakan-gerakan kiri, agenda pun enggan mendapat izin.
http://news.merahputih.com/nasional/...digelar/38763/
------------------------------
Kata Bung Karno ... di Indonesia itu ada 3 ideologi yang mendarah-daging dalam jiwa bangsanya, yaitu Nasionalis, Agama (Islam), dan Komunis (dulu PKI). Zaman beliau berkuasa di tahun 1960-an, ketiganya dicoba digabungkan dalam konsep NASAKOM (singkatan dari NASionalis, KOMunis, Agama). Tapi akhir kesudahannya malahan gagal total dan negara justru terpuruk dalam dalam kemiskinan dan kehancuran sendi-sendi negara. Bung Karno sendiri akhirnya jadi korban dari ideanya untuk menyatukan ketiga ideologi itu, karena dituding terlalu melindungi kelompok komunis saat terjadi kudeta berdarah tahun 1965 yang dilakukan PKI.

source pic
Ideologii komunis (PKI) sempat tenggelam selama sekitar 34 tahun. yaitu di masa Soeharto dan BJ Habibe menjabat Presiden RI. Di zaman Gus Dur, ketika dia membuka hubungan diplomatik dengan CHINA Komunis yang dibekukan Soeharo dan Habibie selama 34 tahun itu. Maka dimulailah hubungan dengan negeri-negeri komunis pada mencair kembali. Bahkan di zaman rezim Megawati yang berkuasa cuman 2 tahun itu, hubungan itu semaikin erat, ditandai berdansanya Megawati dengan Presiden China waktu itu, Ziyang Zemin, dengan buah digadaikannya lapangan gas Tangguh di Papua Barat ke China.
Semenjak hubungan dengan CHINA Komunis itu akrab, mulailah aktivis kiri dan eks PKI di masa lalu serta anak generasinya, turun gunung kembali untuk membangun kekuatan politik. Di zaman Jokowi saat ini, keberanian mereka untuk tampil ke permukaan itu semakin menjadi-jadi karena merasa iklim demokrasi dan menanfaatkan hubungan akrab dengan China Komunis. Kita lihat sahjalah nati akhitrnya bagaimana.

27 Februari 2016 03:54



Gerakan gabungan dari kelompok pemuda dan mahasiswa tersebut menyatakan sikap Festival Belok Kiri mengandung ideologi kekerasan dan bentuk adu domba antar anak bangsa.
POSMETRO INFO - Sejumlah massa tergabung dalam Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB) menyatakan menolak kegiatan Festival Belok Kiri. Festival itu akan dibuka mulai Sabtu (27/2/2016) sampai dengan 5 Maret 2016, di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta.
Mereka mendesak agar tidak mengungkit-ungkit peristiwa masalah lalu yakni isu komunis melalui peluncuran buku sejarah gerakan kiri.
"Kegiatan ini memunculkan komunis gaya baru dan tentu nya akan kita tolak," tegas Koordinator GPCB Ujang Ruswansyah, saat jumpa pers di Markas Besar PP GPII, Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Adapun elemen yang ikut tergabung di antaranya Gerakan Pemuda Islam Indonesia Jakarta, Front Aktivis Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum Duta, Korps Mahasiswa GPII, Korps Brigade PII, Himpunan Mahasiswa Lombok Jakarta, dan Pemuda Cinta Tanah Air.
Lebih lanjut, Ujang juga mengancam akan menghentikan pagelaran acara yang menampilkan komunis gaya baru tersebut.
Hal senada juga dilontarkan aktivis GPII, Nanang Kosim yang juga sepakat menolak diadakannya acara tersebut. Kata dia, gerakan komunis adalah gerakan yang dilarang sesuai Tap MPR 26/1966.
"Festival Belok Kiri adalah kelompok komunis gaya baru yang difasilitasi oleh Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan RI) dan Rizal Ramli (Menko Kemaritiman)," tukasnya.
Berikut isi maklumat penolakan acara Festival Belok Kiri tersebut:
1. Bubarkan Festival Belok Kiri.
2. Tegakan TAP MPR NO. 26 Tahun 1996.
3. Tolak Segala Bentuk Usaha Adu Domba Antar Anak Bangsa.
4. Tolak Ideologi Yang Menghalalkan Kekerasan Dalam Memperjuangkan Cita Citanya.
5. Kembali Kepada Kesatuan Bangsa Dalam Bingkai Negara Republik Indonesia.
6. Kembali Kepada Pancasila dan UUD 1945 Yang Asli.
http://www.posmetro.info/2016/02/fes...lar-untuk.html
http://nasional.rimanews.com/peristi...unis-Gaya-Baru
Belok Kiri Fest, Meluruskan Sejarah Lewat Seni
25 Feb 2016 at 18:30 WIB

Festival seni Belok Kiri Fest, berawal dari kesadaran kritis akan pentingnya membongkar kembali kebenaran sejarah seputar peristiwa 65.
Liputan6.com, Jakarta Dengan latar belakang Kesadaran kritis akan pentingnya wacana membongkar kembali kebenaran sejarah seputar peristiwa 65, berbagai aktivis lintas generasi menggelar Festival seni bertajuk Belok Kiri Fest. Acara yang akan digelar di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki ini berlangsung selama seminggu mulai sabtu 27 Februari 2016.
Dolorosa Sinaga, Ketua Penyelenggara Belok Kiri Fest kepada Liputan6.com, Kamis (25/2/2016) mengungkapkan, "Kami semua berkumpul bersama teman-teman kritis menyelenggarakan ini untuk membongkar, menyoal propaganda orde baru. Ini bukan membuka luka lama, ada banyak warisan otoriter yang bisa kau lihat sekarang, dampaknya kekerasan budaya. Itu yang mesti di selesai kan."
Lebih jauh perupa jebolan Institut Kesenian Jakarta ini menjelaskan, seni dan kebudayaan sangat berkaitan erat, Dolorosa menganggap kegiatan seni seharusnya tidak berhenti sebatas ekspresi saja. Dalam seni ada pendekatan akademis, karena seni menyangkut sebuah riset. Oleh karenanya di dalam seni ada pembelajaran, pendidikan, dan kekuatan yang bisa mendorong orang untuk berkembang.
"Mengapa seni yang kita pakai, karena ekspresi seni bisa menjadi bahasa virtual yang lebih cepat dipahami, ketimbang orang harus membaca," ungkap Dolorosa.
Belok Kiri Fest sendiri akan diramaikan dengan berbagai acara menarik, mulai dari workshop komik, pemutaran film, pentas musik, hingga diskusi dengan berbagai tema. Bersamaan dengan dibukanya Festival ini juga akan diluncurkan buku 'Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula. Melalui teks dan gambar yang ada pada buku, diharapkan generasi mendatang tahu akan kebenaran sejarah bangsa dan berperan aktif meluruskannya.
http://lifestyle.liputan6.com/read/2...rah-lewat-seni
Festival Belok Kiri Dilarang, Ini Kronologinya
SABTU, 27 FEBRUARI 2016 | 04:21 WIB

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memberi sambutan saat meresmikan acara pameran ilustrasi dan diskusi bakal Buku yang bertajuk Sejarah Gerakan Kiri Indonesia - Untuk Pemula di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta di Jakarta Pusat, 18 Desember 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Festival Belok Kiri yang rencananya bakal dimulai pada Sabtu 27 Februari 2016 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat batal digelar.
Sekretaris Jenderal komite Belok Kiri Fest Indraswari Agnes mengatakan acara batal digelar lantaran tak mendapat izin dari Pusat Kesenian Jakarta. Padahal kata Agnes, sebelumnya mereka telah mendapat izin.
"Jadi kami sudah dapat izin, lalu kami pasang baliho tapi satu hari setelah dipasang diminta paksa untuk diturunkan." kata Agnes saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Februari 2016.
Versi Agnes, Pusat Kesenian Jakarta meminta panitia mendapatkan izin terlebih dulu dari polisi. Mereka kemudian diminta mengurus ke Kepolisian Sektor Menteng.
Agnes menuturkan saat pengurusan izin polisi itu mereka seperti dipersulit karena setelah datang ke Polsek Menteng mereka diminta ke Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Alasannya acara Belok Kiri Fest mendatangkan orang dari luar Menteng.
Lewat akun Twitter @BelokKiri_Fest, panitia menjelaskan setelah datang ke Polres Jakarta Pusat, mereka justru diminta ke Polda Metro Jaya. Sayangnya pengurusan izin di Polda memakan waktu hingga beberapa hari ke depan.
Saat mengurus izin di Polda barulah terkuak kenapa acara tersebut dilarang. Polda Metro Jaya kepada panitia menunjukkan beberapa surat dari berbagai organisasi masyarakat yang menolak acara tersebut digelar.
Polisi dan pengelola tim kemudian meminta panitia membongkar display yang telah terpasang."Hingga kemudian keluarlah surat resmi dari PKJ yang tidak memberikan izin kepada #BelokKiriFest untuk menggelar acara di TIM," tulis akun tersebut.
Agnes menyayangkan sikap PKJ yang meributkan permasalahan izin. Menurutnya ini hanyalah kegiatan biasa yang berisikan diskusi, pemutaran film dan sebagainya terkait maraknya isu soal gerakan kiri. "Biasanya di TIM tidak perlu sampai izin, cukup lapor. Sama kaya mahasiswa-mahasiswa kalau mengadakan acara," ujar Agnes.
Acara Festival Belok Kiri rencananya akan digelar mulai hari ini hingga 5 Maret 2016 mendatang. Dalam daftar acara yang dibuat, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dijadwalkan memberikan sambutan pada acara pembukaan. Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli juga akan memberi sambutan.
Beberapa rangkaian acara diskusi yang akan dilaksanakan Festival Belok Kiri ini antara lain Sejarah Gerakan Kiri di Indonesia untuk Pemula, Menyoal Propaganda Orba, Gerakan Kiri dan Kiri Baru, dan Media Sosial adalah Senjata.
Panitia akan menggelar konferensi pers terkait pelarangan acara ini pada Sabtu 27 Februari 2016 pukul 15.00 WIB di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki.
https://m.tempo.co/read/news/2016/02...i-kronologinya
Belok Kiri Fest Terancam Batal Digelar
Sabtu, 27 Februari 2016 06:30 WIB (MP/flo)

Surat Larangan Melakukan Kegiatan Belok Kiri Fest (foto : Fredy WP)
Belok Kiri Fest terancam batal diadakan. Berbagai pihak menekankan pembatalan acara yang dianggap menyimpang dari ideologi bangsa itu.
Setelah mendapat pernyataan sikap dari sekelompok Gerakan Pemuda Cinta Bangsa (GPCB), pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat juga mengeluarkan surat pernyataan menolak Belok Kiri Fest diadakan di TIM.
Berdasarkan surat dari Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta, dengan nomor surat 615/-076.76, tertanggal 26 Februari 2016, panitia acara juga diminta segera mengeluarkan perlengkapan dan peralatan kegiatan dari Galeri Cipta II. Surat ini menyatakan bahwa panitia tidak dapat menunjukkan surat izin keramaian dari pihak kepolisian.
"Di TIM udah dicopotin semua displaynya," kata Alfa, panitia narahubung Belok Kiri Fest, kepada merahputih.com melalui sambungan telefon, Sabtu (27/2).
Sebelumnya, GPCB menggelar konferensi pers terkait Belok Kiri Fest, di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (26/2) siang.
Menurut gerakan pemuda tersebut, Belok Kiri Fest tidak layak diadakan karena berpotensi memecah kedaulatan NKRI. Belok Kiri Fest sedianya dibuka hari ini, Sabtu (27/2) dan berakhir pada 5 Maret 2016.
Direktur Jendral Kebudayaan RI Hilmar Farid dijadwalkan ikut memberikan kata sambutan pembukaan. Acara yang dipimpin Dolorosa Sinaga ini dijadwalkan akan diisi berbagai acara. Di antaranya pemutaran film, workshop komik, pentas musik, hingga diskusi kritis menyingkap sejarah.
Diketahui, Belok Kiri Fest merupakan agenda untuk mengingatkan kembali kekejaman orde baru saat berkuasa. Diantaranya, soal pembantaian anggota dan yang dituduh sebagai pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI). Dikhawatirkan dapat membangkitkan gerakan-gerakan kiri, agenda pun enggan mendapat izin.
http://news.merahputih.com/nasional/...digelar/38763/
------------------------------
Kata Bung Karno ... di Indonesia itu ada 3 ideologi yang mendarah-daging dalam jiwa bangsanya, yaitu Nasionalis, Agama (Islam), dan Komunis (dulu PKI). Zaman beliau berkuasa di tahun 1960-an, ketiganya dicoba digabungkan dalam konsep NASAKOM (singkatan dari NASionalis, KOMunis, Agama). Tapi akhir kesudahannya malahan gagal total dan negara justru terpuruk dalam dalam kemiskinan dan kehancuran sendi-sendi negara. Bung Karno sendiri akhirnya jadi korban dari ideanya untuk menyatukan ketiga ideologi itu, karena dituding terlalu melindungi kelompok komunis saat terjadi kudeta berdarah tahun 1965 yang dilakukan PKI.

source pic
Ideologii komunis (PKI) sempat tenggelam selama sekitar 34 tahun. yaitu di masa Soeharto dan BJ Habibe menjabat Presiden RI. Di zaman Gus Dur, ketika dia membuka hubungan diplomatik dengan CHINA Komunis yang dibekukan Soeharo dan Habibie selama 34 tahun itu. Maka dimulailah hubungan dengan negeri-negeri komunis pada mencair kembali. Bahkan di zaman rezim Megawati yang berkuasa cuman 2 tahun itu, hubungan itu semaikin erat, ditandai berdansanya Megawati dengan Presiden China waktu itu, Ziyang Zemin, dengan buah digadaikannya lapangan gas Tangguh di Papua Barat ke China.
Semenjak hubungan dengan CHINA Komunis itu akrab, mulailah aktivis kiri dan eks PKI di masa lalu serta anak generasinya, turun gunung kembali untuk membangun kekuatan politik. Di zaman Jokowi saat ini, keberanian mereka untuk tampil ke permukaan itu semakin menjadi-jadi karena merasa iklim demokrasi dan menanfaatkan hubungan akrab dengan China Komunis. Kita lihat sahjalah nati akhitrnya bagaimana.

Diubah oleh pakdejoy 27-02-2016 07:53
0
11.9K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan