- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ular Semakin Sering Muncul Di Pemukiman Warga, Begini Cara Menghadapinya


TS
kampretosz83
Ular Semakin Sering Muncul Di Pemukiman Warga, Begini Cara Menghadapinya
Quote:
Muncul Ular Piton di Sekitar Rumah? Begini Cara Menghadapinya
Jakarta - Belakangan ini banyak warga melaporkan temuan ular piton atau sanca di lingkungan rumah mereka. Apa yang harus dilakukan bila bertemu dengan hewan melata ini? Berikut tips dari komunitas pecinta ular SIOUX Snake Rescue (SSR).
Pelaksana Umum SIOUX Snake Rescue Kisut Kisin mengatakan ular jenis pinton atau sanca tidak berbisa. Meski begitu masyarakat harus tetap waspada karena tetap saja berbahaya bila tidak hati-hati. Ada dua hal yang menjadi catatan dari ular jenis ini.
"Pertama giginya ular piton atau sanca itu besar jadi otomatis luka gigitanya besar dan bisa menimbulkan kematian bila kehabisan darah. Kedua belitannya yang bisa membuat tulang remuk dan membunuh mangsa," ucap Kisin saat berbincang dengan detikcom, Jumat (26/2/2016).
Ular yang habitatnya di alam liar itu berbeda dengan yang biasa dipelihara. Mereka akan lebih agresif bila merasa terancam. Sehingga Kisin menyarankan apabila bertemu ular jangan panik karena hal itu bisa membuat ular kaget dan merasa terancam.
"Ngeliat ular, kita biarkan saja dulu, ular bukan hewan yang hobi menyerang seperti harimau dan babi hutan, dia cenderung menghindar. Ular itu nggak bisa melihat jelas, dia mendeteksi suhu yang ada di sekitarnya, paling umum ular itu mendeteksi gerakan. Kalau lihat ular kita diam saja, dia nggak tahu," jelas Kisin.
"Ular menyerang atas dasar provokasi, yakni gerakan secara tiba-tiba. Ular itu tuli jadi kalau kita teriak nggak dengar," tambahnya.
Menurut Kisin, ular piton yang ukuran panjangnya di atas 2 meter itu cukup bahaya bila ditangani sendiri. Minimal harus ada dua orang yang menangani ular.
"Salah-salah nanti bisa terbelit dan bahaya," katanya.
Tips menangani ular piton atau sanca menurut Kisin jangan dibunuh. Misalnya bila ular tersebut ada di dalam ruangan sebaiknya di kurung dan disemprotkan wewangian.
"Kalau masuk ke dalam kamar, jebak saja di dalam kamar. Ular tidak suka bau menyengat dan bisa semprot dengan wewangian. 5-10 menit, lalu buka satu akses, pilih mau dikeluarin lewat mana, langsung pasti ularnya akan keluar lewat situ, dia cari udara yang lebih segar lewat situ,"jelas Kisin.
"Kalau ular kecil 1,5 meter atau 1 meter pakai sapu ijuk didorong keluar," tambahnya.
Bagi yang sudah terbiasa menangkap ular bisa memegang ekor piton lalu mengambil kepalanya. Kepala terlebih dahulu harus ditekan pakai alat seperti sapu agar tidak bergerak ke mana-mana. Namun cara ini khusu bagi mereka yang sudah bisa menangani ular, bagi orang awan tidak disarankan. Bila tak mau ambil resiko, bisa menghubungi orang yang biasa menangani ular seperi komunitas SIUX di nomor 087887792646.
"Jangan sampai kelilit, terutama leher kita. Kaki jangan dirapetin, kalau kaki kebelit dua-duanya selesai kita, bisa jatuh," ujarnya.
Menurutnya alasan ular bisa sampai masuk ke pemukiman penduduk karena mereka melakukan aktivitas, seperti mencari makan, ganti kulit atau kimpoi. Mereka akan mencari tempat yang dirasa aman untuk bersembunyi.
"Ular bersembunyi di tempat yang aman menurut dia. Bisa di dalam sepatu, loteng, lemari, kolong tempat tidur. Kalau di selokan itu kan banyak makanan dia seperti tikus," ucap Kisin.
Oleh karena itu, Kisin menyarankan agar rumah tidak dimasuki ular, maka jangan ada makanan ular. "Rumah harus bersih, jangan kasih alasan ular masuk ke rumah," katanya.
(slm/mad)
SUMUR
Spoiler for BERITA ULAR:
Quote:
Warga Pusat Kota Semarang Diteror Kemunculan Ular Berbagai Ukuran

Semarang - Warga Kota Semarang tepatnya di Jalan Anggrek, Kelurahan Pekunden, Semarang Tengah, diteror munculnya banyak ular. Ular berbagai ukuran itu menghebohkan karena sudah masuk rumah warga.
Peristiwa terbaru terjadi pagi hari tadi saat seorang PRT di salah satu rumah di Jalan Anggrek X, yaitu Sriyati (50) sedang mandi. Ia mengatakan tiba-tiba ular sepanjang sekitar 50 cm jatuh dari eternit.
"Saya lagi mandi, tiba-tiba dari eternit ada yang jatuh ke lantai. Saya teriak-teriak," kata Sriyati di Jalan Anggrek X, Semarang Tengah, Rabu (24/2/2016).
Sriyati segera mencari pertolongan dan datanglah Totok Bayu Wibowo (44), warga yang kerap menangani temuan ular di wilayah tersebut. Ular jenis Piton itu kemudian diambil dan diamankan.
Totok mengatakan peristiwa temuan ular itu tidak hanya sekali, bahkan puluhan kali di sekitar wilayah Jalan Anggrek. Lokasi masih berada di tengah kota dekat dengan Lapangan Simpang Lima, tepatnya di belakang Mall Ciputra.
"Sering sekali di sini. Satu bulan ini sudah banyak," kata Totok kepada detikcom.
Kemunculan ular di Anggrek memang mulai marak sejak sebulan lalu. Tidak hanya di lahan terbuka, ular juga ada di rumah-rumah kosong bahkan yang masih berpenghuni seperti peristiwa pagi tadi.
"Ya sudah sebulan ini. Kalau saya (menangkap), ukuran besar sudah ada 9 ekor, yang kecil banyak," ujar Totok.
Ukuran ular Piton yang ditangkap Totok paling besar bisa mencapai 4 meter. Ular-ular yang ditangkap kemudian di jual di pasar hewan Kartini Semarang.
"Ularnya dijual, ada yang Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu. Di pasar Kartini atau kalau ada teman yang mau," tandasnya.
Belum diketahui dari mana ular-ular tersebut berasal, namun warga menduga dari lahan kosong di sekitar wilayah Anggrek. "Mungkin dari tanah kosong soalnya tidak ada yang ternak ular. Mungkin pas hujan ular keluar dari mana-mana," pungkas Totok.
(alg/try)
SUMUR
Quote:
Ular yang Teror Warga Semarang Tak Cuma Muncul di Jalan, tapi di Meja Makan

Semarang - Seringnya ular-ular muncul di daerah Jalan Anggrek, Semarang Tengah selama sebulan terakhir membuat warga resah. Bahkan ular tidak hanya muncul di jalan, tapi di kamar mandi. Bahkan di meja makan.
Salah satu PRT yang bekerja di Jalan Aggrek RT 7 RW 5, Kelurahan Pekunden, Semarang Tengah, Sriyati (50) pagi tadi menemukan ular ketika ia mandi. Ular sepanjang sekitar 50 cm jatuh dari eternit dan mendarat di dekatnya.
"Saya lagi mandi, tiba-tiba dari eternit ada yang jatuh ke lantai. Saya teriak-teriak," kata Sriyati di Jalan Anggrek X, Semarang Tengah, Rabu (24/2/2016).
Sementara itu Wawan Gustiawan, warga Jalan Anggrek VII juga mengaku kerap mendapati tetangganya menemukan ular. Berbagai ukuran ular ditemukan di sembarang tempat bahkan ada di tempat mencuci dan meja makan.
"Tetangga saya di tempat cucian, di tempat kos itu di meja makan. Ukurannya ada yang besar dan kecil. Sudah sebulanan ini," ujarnya.
"Teror" ular tersebut tentu saja membuat warga resah. Wawan mengaku meski belum pernah ditemukan ular di dalam rumahnya, ia tetap paranoid, bahkan harus ekstra hati-hati jika masuk ke halaman rumah.
"Tentu saja warga resah. Kita mohon pemerintah daerah memberi solusi sebelum ada korban. Saya kalau masuk rumah saja paranoid, cek-cek dulu pakai kayu," ujarnya.
Warga khawatir jika persediaan makanan di habitat ular tersebut habis dan mulai memasuki perkampungan sehingga membahayakan anak-anak. Kekhawatiran itu beralasan karena sudah jarang sekali terlihat tikus di perkampungan tersebut, padahal di tempat lain yang tidak muncul ular masih sering terlihat tikus.
"Takutnya sumber makanan mereka habis, masuk ke warga. Bahaya buat anak-anak apalagi kalau malam. Tikus-tikus di sini sudah tidak ada, padahal di tempat lain banyak," tegasnya.
Belum diketahui dari mana ular-ular itu berasal. Warga menduga ular dari tanah kosong di sekitar Jalan Anggrek. Lokasi "teror" ular sebenarnya masih ada di tengah kota dekat Lapangan Simpang Lima tepatnya di belakang mal Ciputra.
SUMUR
Quote:
Tak Hanya Semarang, di Tanah Abang dan Tangerang Juga Ada Laporan Ular

Jakarta - Warga di Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat digegerkan dengan penampakan ular sanca di tempat pembuangan air atau selokan. Ular tersebut sempat terlihat beberapa kali oleh warga.
Maria Fransisca, salah satu pembaca deticom mengirimkan foto ular tersebut ke pasangmata.com. Maria mengatakan ular tersebut sempat difoto oleh warga. Ular berada di dalam selokan.
"Itu ada warga yang berhasil foto, tapi nggak berani tangkap," kata Maria kepada detikcom, Jumat (26/2/2016).
Ular itu muncul beberapa kali di titik yang berbeda sejak minggu lalu. Warga yang resah dengan kemunculan ular itu lalu melapor ke kelurahan dan petugas Damkar untuk menangkap si ular. Pada Rabu (24/2) kemarin petugas Damkar melakukan survei, namun hasilnya nihil.
"Disenter dan difoto-foto gotnya tapi ularnya nggak ketemu," ucap Maria.
Hingga Jumat, ular tersebut belum berhasil ditangkap. Warga masih terus mencari keberadaan ular pembelit yang tak berbisa itu
Selain Maria, Fadilla Noor warga Ciledug, Tangerang juga mengirimkan foto ular sanca yang berkeliaran di komplek perumahan Ciledug Indah 1 Tangerang. Ular itu memiliki panjang sekitar 3 meter dan jadi tontotan warga.
"Ditemukan ular sepanjang 3 meter lebih di selokan perumahan," ucap Fadilla.
SUMUR
Quote:
Kantor Tergenang, Ular Sanca Muncul di Kelurahan Petogogan

JAKARTA - Ular sanca kembang muncul di kantor Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ular sepanjang tiga meter itu diakui kerap muncul saat kantor itu terendam banjir.
"Saat ada genangan, tiba-tiba ular sancanya muncul di depan kantor Kelurahan. Di sini memang sering ada penemuan ular saat ada genangan," kata Anggota Satpol PP Kelurahan Petogogan M Yahya di Jakarta, Jumat (26/2/2016).
Yahya mengatakan, ular itu akhirnya diamankan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Petogogan.
Ular Sanca itu kini telah dimasukan ke dalam kandang berukuran 50 centimeter x 20 centimeter bersama dengan makanannya seekor ayam yang masih hidup. Kini ular tersebut menjadi tontonan warga.
SUMUR
waspada gan..

0
6.1K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan