- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tuh Kan!, Polri Kecolongan Rekrut Personel Alami Gangguan Jiwa


TS
silu.gunggu
Tuh Kan!, Polri Kecolongan Rekrut Personel Alami Gangguan Jiwa
JawaPos.com - Kasus pembantaian yang dilakukan oleh oknum polisi, Brigadir Petrus Bakus, personel Satintel Polres Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) buntut dari kecolongan saat perekrutan calon bintara polisi. Pasalnya pelaku sejak kecil mengalami gangguan kejiwaan.
Kecolongan ini diakui oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Menurutnya saat menjalani tes masuk calon anggota bintara Polri, Petrus lolos diterima kendati pun mengalami masalah kejiwaan.
"Yang bersangkutan sudah memiliki gejala penyakit itu sejak usia empat tahun. Namun saat tes (psikolog) dia bisa lolos," katanya, Jumat (26/2).
Jenderal bintang empat ini mengaku tidak dapat mendeteksi gangguan kejiwaan yang sudah dialami bertahun-tahun. Hal itulah yang menyebabkan Petrus Bakus diterima menjadi anggota bintara Polri. (Baca: Polisi Mutilasi Anak Kandung, Kapolri: Dia Sering Kesurupan)
Meski begitu, Badrodin memastikan proses hukum akan tetap berlangsung untuk anak buahnya itu. "Proses sampai saat ini masih berjalan," tegasnya.
Petrus Bakus sendiri saat membantai dua anaknya yang masih balita diduga berada di bawah alam sadar. "Kata istrinya seperti kerasukan," tuntasnya.
Diketahui Brigadir Petrus telah membantai dua anaknya di rumah dinasnya. Setelah membantai anaknya, dia juga ingin menghabisi nyawa istrinya, namun berhasil kabur setelah berpura-pura ingin mengambil air putih di dapur. (elf/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/02/26/19310/tuh-kan-polri-kecolongan-rekrut-personel-alami-gangguan-jiwa
kok bisa lolos tes kejiwaan??
edaaaaaaaan tenaaaaan!!
Kecolongan ini diakui oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Menurutnya saat menjalani tes masuk calon anggota bintara Polri, Petrus lolos diterima kendati pun mengalami masalah kejiwaan.
"Yang bersangkutan sudah memiliki gejala penyakit itu sejak usia empat tahun. Namun saat tes (psikolog) dia bisa lolos," katanya, Jumat (26/2).
Jenderal bintang empat ini mengaku tidak dapat mendeteksi gangguan kejiwaan yang sudah dialami bertahun-tahun. Hal itulah yang menyebabkan Petrus Bakus diterima menjadi anggota bintara Polri. (Baca: Polisi Mutilasi Anak Kandung, Kapolri: Dia Sering Kesurupan)
Meski begitu, Badrodin memastikan proses hukum akan tetap berlangsung untuk anak buahnya itu. "Proses sampai saat ini masih berjalan," tegasnya.
Petrus Bakus sendiri saat membantai dua anaknya yang masih balita diduga berada di bawah alam sadar. "Kata istrinya seperti kerasukan," tuntasnya.
Diketahui Brigadir Petrus telah membantai dua anaknya di rumah dinasnya. Setelah membantai anaknya, dia juga ingin menghabisi nyawa istrinya, namun berhasil kabur setelah berpura-pura ingin mengambil air putih di dapur. (elf/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2016/02/26/19310/tuh-kan-polri-kecolongan-rekrut-personel-alami-gangguan-jiwa
kok bisa lolos tes kejiwaan??
edaaaaaaaan tenaaaaan!!
0
2.2K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan