Quote:
Studi Mengungkapkan Mahasiswa Indonesia gagal Matematika, Sains
Jakarta Globe | 13 Desember 2012
Indonesia kelas delapan siswa tingkat buruk di bidang ilmu pengetahuan dan matematika dan terus meluncur di peringkat global, sebuah studi telah menunjukkan kunci.
The 2011 Tren Matematika Internasional dan Studi Ilmu, yang diterbitkan pada hari Selasa, menunjukkan bahwa siswa Indonesia di kelompok usia ini mencetak 406 poin rata-rata untuk ilmu pengetahuan dan 386 poin untuk matematika, terhadap nilai dasar dunia 500.
Singapura menduduki puncak daftar ilmu dengan skor 590 dan urutan kedua dalam peringkat matematika dengan 611, di belakang Korea Selatan dengan 613. Abadi Asia Timur pendidikan powerhouses Taiwan dan Jepang juga bernasib baik di kedua sungai, peringkat di lima besar dari 42 negara.
Indonesia, sebaliknya, berada di tempat ke-38 untuk matematika dan 40 untuk ilmu pengetahuan.
Hasil miskin meninggalkan bangsa tidak hanya membuntuti tetangga Malaysia dan Thailand, tetapi juga tertinggal di belakang negara-negara seperti Palestina dan Iran di kedua sungai, serta Suriah dalam ilmu.
2011 Indonesia yang nilai juga turun dari TIMSS sebelumnya pada tahun 2007. Saat itu, Indonesia delapan-anak kelas mencetak 427 untuk ilmu pengetahuan dan matematika untuk 397.
Pada tahun 2003, mereka berhasil 420 dalam sains dan 411 dalam matematika, membuat studi TIMSS 2011 yang lurus ketiga di mana nilai matematika di Indonesia telah menurun.
The 2011 TIMSS dan Kemajuan terkait dalam Studi Keaksaraan Membaca International, yang dilakukan oleh Asosiasi Internasional untuk Evaluasi Prestasi Pendidikan, dinilai hampir 900.000 siswa.
Penelitian yang diadakan setiap empat tahun "untuk mengukur tren dalam prestasi dan menunjukkan pertumbuhan atau penurunan dari waktu ke waktu," kata direktur eksekutif IEA Hans Wagemaker.
Ina VS Mullis, direktur eksekutif dari TIMSS & PIRLS International Study Center, menyarankan bahwa pelajaran matematika dan sains tidak dipromosikan sebagai kuat untuk kelas delapan siswa sebagai untuk keempat-kelas, yang juga dinilai dalam studi.
"Untuk sebagian besar, mahasiswa di seluruh dunia yang sangat positif tentang belajar matematika, ilmu pengetahuan, dan membaca," katanya dalam siaran pers.
"Namun, dalam lingkungan di mana negara-negara berusaha untuk menarik siswa dalam matematika dan ilmu pengetahuan di masa depan yang berhubungan dengan karir, itu adalah masalah kekhawatiran bahwa, oleh kelas delapan, ada erosi sikap positif terhadap pembelajaran matematika dan instruksi."
http://www.thejakartaglobe.com/home/...science/561374
Sorri pake google translate gan. Ane males translasi


Yg w bingung:
"Hasil miskin meninggalkan bangsa tidak hanya membuntuti tetangga Malaysia dan Thailand, tetapi juga tertinggal di belakang negara-negara seperti Palestina dan Iran di kedua sungai, serta Suriah dalam ilmu. "
Buset, kita kalahlawan Palestina dan Suriah? Bukannya dua tempat itu lagi hancur? Dan pemerintah SBY mau hapusin matematika dan sains?