Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
TB Hasanuddin: Ironis & Naif, TNI Dikerahkan (si Ahok) Gusur pramuria Kalijodo
Jenderal TB Hasanuddin:
Ironis dan Naif, TNI Dikerahkan Gusur PSK
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2016 , 00:03:00 WIB

TB Hasanuddin: Ironis & Naif, TNI Dikerahkan (si Ahok) Gusur Pelacur Kalijodo
TB Hasanuddin

RMOL. Bila sesuai dengan aturan, sah-sah saja bila pemerintah DKI Jakarta menggusur warga Kalijodo dan menjadikan kawasan itu sebagai daerah hijau.

"Tapi tak perlu lebay dengan mengerahkan ratusan anggota TNI untuk menghadapi PSK," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (Kamis, 25/2).

Untuk menertibkan warga Kalijodo, lanjut TB Hasanuddin, sudah cukup dengan mengerahkan Satpol PP bersama polisi. Dan pengerahan Satpol PP serta polisi ini juga memang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Mantan Sekretaris Militer Presiden ini mengingatkan bahwa TNI dilatih dengan keras dan berdarah-darah. Setelah dilatih dengan keras itu kemudian dipersenjatai dengan alat utama sistem senjara (alusista) modern untuk menghadapi peperangan dan pertempuran dalam rangka mempertahankan dan melindungi keutuhan dan kedaulatan NKRI .

"Disinilah kebanggaan dan kehormatan bagi seorang prajurit terlatih yang siap mati dalam membela negaranya," tegas TB Hasanuddin, sambil menekankan agar semua pihak menempatkan para prajurit kebanggaan negeri tersebut pada posisi semestinya.

"Tapi ironis kalau kemudian di negeri ini para pemimpinnya gagal paham, ketika TNI digunakan hanya untuk menggusur pramuria. Sementara rakyat tahu dan menjadi saksi mata, tak seorangpun anggota TNI yang siap tempur itu dipakai menghajar teroris. Sepertinya negara tak punya keinginan mengerahkan TNI untuk melawan teroris yang konon sudah merajalela," sesal TB Hasanuddin,

TB Hasanuddin menambahkan bahwa UU 34/2004 tentang TNI dalam pasal 7 ayat 2 b No 9 tercantum bahwa: membantu tugas pemerintahan di daerah. Pasal ini hanya digunakan dalam keadaan khusus, dan pelaksanaannya harus dengan kebijakan dan keputusan politik negara.

"Terlalu naif kalau kemudian ayat ini dipakai hanya untuk menggusur para pramuria," demikian TB Hasanuddin
http://www.rmol.co/read/2016/02/26/2...uk-Gusur-PSK!-


Ahok di Apel TNI dan Polri, Kalijodo Dibahas
RABU, 17 FEBRUARI 2016 | 10:22 WIB

TB Hasanuddin: Ironis & Naif, TNI Dikerahkan (si Ahok) Gusur Pelacur Kalijodo
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengikuti apel bersama di Lapangan Mako Marinir Cilandak, Jakarta, Senin 19 Januari 2015. Ahok terlihat didampingi petinggi TNI dan POLRI. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri apel bersama yang digelar di lapangan Jayakarta, Makodam Jaya, Rabu, 17 Februari 2016.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Wakil Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigjen Nandang Jumantara, dan pejabat lain turut serta dalam apel tersebut.

Sementara itu, Pangkoops Angkatan Udara Marsekal Pertama Yuyu Yustina bertindak sebagai inspektur upacara. Selain merupakan apel bulanan, apel ini dilaksanakan terkait dengan persiapan menghadapi Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI), antisipasi banjir, dan penertiban Kalijodo.

Dalam sambutannya, Yuyu mengatakan isu-isu tersebut merupakan isu strategis yang perlu mendapat perhatian bersama. "Aksi terorisme dan radikalisme yang terjadi awal tahun di Ibu Kota perlu mendapat perhatian dan penanganan serius aparat terkait. Ini menyangkut gangguan rasa aman masyarakat," ucapnya.

Selain itu, kata Yuyu, untuk mewaspadai berkembangnya gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah berkembang ke daerah-daerah.

"Ideologi ISIS bertentangan dengan Pancasila. Gafatar menimbulkan keresahan sosial di masyarakat. Gerakan ini memunculkan konflik horizontal yang ditunggangi kepentingan tertentu yang bisa menghancurkan NKRI," ujarnya.

Apel ini diagendakan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, karena hujan mengguyur Jakarta, apel bersama tersebut diundur menjadi pukul 07.50 WIB.
https://metro.tempo.co/read/news/201...lijodo-dibahas


Polisi dan TNI Dukung Ahok Bongkar Kalijodo, Jenderal Luhut: Ini Soal Prostitusi
Senin 15 Feb 2016, 19:38 WIB

Jakarta - Langkah Gubernur DKI Basuki T Purnama untuk membongkar lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara didukung penuh Kodam Jaya dan Kapolda Metro Jaya. Dukungan ini dinilai sah-sah saja mengingat tujuannya untuk memerangi prostitusi.

"Kalau Pemda membutuhkan (TNI Polri), itu perkuatan karena ini persoalan prostitusi yang ditertibkan, menyangkut narkoba juga," kata Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan usai bertemu pengurus PP Muhammdiyah di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (16/2/2016).

Baca juga: Siap Bantu Ahok, Kodam Jaya: Kita Tidak Takut Preman Kalijodo!

Luhut mengatakan secara teknis tugas dan fungsi aparat ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Soal kehadiran TNI, disebut Luhut hanya sebagai back up aparat Polri dan satpol PP yang akan melakukan penertiban.

"Paling mereka (TNI) memback up polisi dan praja. Kalau diperlukan kenapa tidak? Kalau back up itu tidak masalah," ucapnya.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana dan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian sudah menyatakan kesiapan untuk membantu proses pembongkaran Kalijodo. Aparat kepolisian pun sudah mengindentifikasi lokasi para preman di kawasan tersebut.
http://news.detik.com/berita/3142690...oal-prostitusi


"Saya Curiga Ahok Sengaja Benturkan Polri-TNI dan Masyarakat Kalijodo"
Senin, 22 Februari 2016 | 14:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Razman Arif Nasution, kuasa hukum warga Kalijodo, menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama "Ahok" sengaja membenturkan warga dengan Polri-TNI.

"Saya curiga Pak Ahok sengaja membenturkan Polri-TNI dan masyarakat Kalijodo," kata Razman di Kalijodo, Jakarta, Senin (22/2/2016).

Menurut Razman, hal itu terlihat dari cara yang dilakukan Pemprov DKI untuk menertibkan kawasan Kalijodo. Mereka menyuruh aparat kepolisian dan TNI untuk mengamankan penertiban tersebut.

"Saya berharapnya dalam razia Pekat lakukan dengan profesional, jangan dengan cara yang menimbulkan dugaan aneh-aneh," kata Razman.

Ia juga mempertanyakan asal-usul senjata tajam tersebut. Ia siap membuktikan bahwa senjata tajam bukan milik Abdul Azis atau Daeng Azis.

"Jangan dipaksa-paksa. Nanti kita uji saja. Kalau sudah (berkasnya), panggil saya sebagai kuasa hukum. Panggil saya," kata Razman.

Mengenai kecurigaan membenturkan warga Kalijodo dengan TNI-Polri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai hal itu sebagai kritik lama. Dia mengatakan, TNI dan Polri sudah dilibatkan sejak penertiban Waduk Pluit
http://megapolitan.kompas.com/read/2...akat.Kalijodo.

-------------------------------------

Tinggal si AHOK ditanya'in, kalau melibatkan TNI dan POLRI seperti operasi penggusuran pramuria di Kalijodo itu, masih berani nggak membongkar praktek pramuriaan papan atas Hotel Alexis dan hotel sejenisnya yang marak di Jakarta ini?
0
3.6K
39
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan