Kaskus

News

transferleakAvatar border
TS
transferleak
(birokrasi?) RK: Kalo saya maju pilkada dki, kita ngadu program, adu taman
(birokrasi?) RK: Kalo saya maju pilkada dki, kita ngadu program, adu tamanJAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung disebut memberi sinyal akan menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Meskipun demikian, hingga kini, pria yang akrab disapa Emil itu belum juga memutuskan apakah akan maju bertarung dalam Pilkada DKI 2017 atau tidak. Ahok pun menerima tantangan Emil.

"Pak Ridwan Kamil ngomong gitu, kalau kita maju (Pilkada DKI 2017) kan ngadu nih. Taman Bandung gimana, taman Jakarta gimana, kita ngadu saja program head to head. Ya beradu dong," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (25/2/2016).

Kemarin siang, Ahok memang dikunjungi Emil serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara mendadak. Yang menarik perhatian adalah kedatangan Emil ke Ahok. Sebab, keduanya disebut-sebut akan bersaing memperebutkan kursi DKI 1.

Ahok hingga kini masih menunggu pengumpulan satu juta fotokopi KTP oleh Teman Ahok. Sementara itu, Emil merupakan salah satu dari delapan bakal calon gubernur yang akan diusung oleh DPD Gerindra DKI Jakarta.

Namun, keputusan Emil untuk maju atau tidak dalam Pilkada DKI 2017 baru akan diputuskan pada Senin (29/2/2016).

"Beliau tidak izin. Beliau juga masih merahasiakan mau maju (Pilkada 2017) atau tidak. Cuma dia sampaikan, kalau maju (Pilkada DKI 2017), kita ngadunya program. Teman mah tetap teman," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak merasa terancam jika Emil maju pada Pilkada DKI 2017. Ia justru senang banyak temannya yang berniat memimpin Ibu Kota. Ahok pun memprediksi Emil akan maju pada Pilkada DKI 2017.

"Saya enggak tahu sih. Tetapi, bisa juga ini sinyal dia mau maju (Pilkada DKI 2017)," kata Ahok. (Baca: Usai Bertemu Ahok, Ridwan Kamil Segera Umumkan Keputusannya Terkait Pilkada DKI)

http://megapolitan.kompas.com/read/2...paign=related&

Indeks persepsi korupsi Indonesia 2015: Banjarmasin paling bersih, Bandung terpuruk

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Transparency International Indonesia (TII) telah mengumumkan survei persepsi korupsi 2015 di 11 kota di Indonesia. Survei tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki indeks persepsi korupsi terendah dibandingkan dengan 10 kota lainnya.

Melalui survei yang dirilis pada Selasa (15/9) lalu, TII menampilkan hasil survei yang bertujuan sebagai alat untuk memetakan risiko korupsi di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan sejak 20 Mei hingga 17 Juni lalu ini menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki skor indeks persepsi korupsi lebih rendah dari 10 kota lainnya, yaitu dengan skor 39.

Terkait hasil survei tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapinya dengan bijak. Ridwan mengatakan dirinya akan mengapresiasi pa pun pendapat dan persepsi yang dilakukan orang lain terkait Kota Bandung.

Jika memang ada survei yang menunjukkan hasil kurang baik terkait Kota Bandung, Ridwan tidak ragu untuk melakukan perbaikan. "Kalau (hasil survei) yang baik, alhamdulillah. Kalau yang kurang baik, kita perbaiki," ujar Ridwan saat ditemui di Balai Kota Bandung pada Rabu (16/9).

Meski begitu, Ridwan juga mengatakan survei yang dilakukan merupakan survei persepsi. Hasil dari survei persepsi tersebut, lanjut Ridwan, akan sangat bergantung pada perasaan responden saat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesoner dan tidak berdasarkan sampling permasalahan riil yang ada di lapangan.

Terkait upaya pengurangan risiko korupsi, Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Bandung telah melakukan beberapa langkah perbaikan. Salah satu upaya perbaikan tersebut ialah dengan melakukan reformasi perizinan dengan menerapkan perizinan online.

Ridwan melakukan langkah tersebut karena menilai potensi korupsi kerap terjadi dalam proses pengurusan perizinan secara offline. Selain itu, Ridwan mengatakan Pemerintah Kota Bandung juga terus melakukan upaya pencegahan korupsi berdasarkan rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satu bentuk rekomendasi yang dilaksanakan ialah dengan menghubungkan perizinan dengan pajak. Dengan sistem tersebut, pihak yang diketahui tidak membayar pajak tidak akan diperpanjang perizinannya.

Sebelumnya, TII melakukan survei indeks persepsi korupsi yang dilakukan di 11 kota di Indonesia. Hasilnya Kota Banjarmasin meraih skor tertinggi dengan skor 68. Posisi Banjarmasin diikuti oleh Surabaya dengan skor 65, Semarang dengan skor 60, Pontianak dengan skor 58 serta Medan dan Jakarta Utara dengan masing-masing skor 57. Terakhir Bandung dengan skor 39.

http://www.republika.co.id/berita/na...il-berkomentar

Kalo taman bagus tapi birokrasinya ancur percuma pakemoticon-Big Grin
Ibaratnya orang sifatnya buruk didandanin pake baju mahal, tetep aja busuk....emoticon-Big Grin
Kalo dalemnya di benerin dulu, luarnya jg bakal ikutan bersih kokemoticon-Embarrassment
Diubah oleh transferleak 26-02-2016 10:49
0
2.1K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan