Ketua BKPM, Franky Sibarani (tengah)


KENDARINEWS.COM, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mencari investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Setelah pekan lalu membujuk para investor Amerika Serikat, kali ini lembaga yang dikomandoi Franky Sibrani itu menawarkannya ke 100 investor Korea Selatan (Korsel).

Ada dua senjata yang digunakan BKPM untuk membujuk mereka. Yakni, kemudahan layanan investasi langsung konstruksi (KLIK) dan layanan izin investasi 3 jam untuk bidang infrastruktur.

Franky menyampaikan dua hal itu dalam acara Korea Business Dialogue yang berlangsung di Jakarta, kemarin (23/2) . Kegiatan tersebut juga bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, serta industri dan energi Korsel.

“Langkah ini diharapkan berdampak positif dan memperkuat arus investasi Korea Selatan yang mencapai USD 1,2 miliar pada tahun lalu,” kata Franky.

Dia memaparkan, investasi yang masuk dari Korsel tahun lalu tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2010 hingga 2015, nilai investasi yang masuk dari Negeri Gingseng itu mencapai angka USD 8 miliar.

“Selama periode lima tahun, sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam yang mencapai 45 persen,” terangnya.

Pria yang merupakan alumus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menambahkan, fasilitas KLIK dan layanan izin investasi 3 jam ini semakin memudahkan para investor yang akan menanamkan modalnya di Tanah Air. Adapun program KLIK sendiri akan diimplementasikan di 14 kawasan industri di Indonesia.

“Investor Korea Selatan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia dapat lebih cepat karena adanya layanan investasi 3 jam dan KLIK secara sekaligus,” pungkas mantan CEO Garuda Food Group itu.

Sumber : http://kendaripos.co.id/2016/02/rayu-seratus-investor-korsel-begini-trik-bkpm