Sabung ayam alias Tajen akan diresmikan di Bali. DPRD Bali tengah memikirkan untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) mengenai persoalan tersebut.
Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, menuturkan tujuan legalisasi itu dilakukan agar Tajen tidak digelar di tempat-tempat yang tidak semestinya, seperti di dekat sekolah dan tempat lainnya.
"Jadi, tujuannya agar hal itu menghindarkan Tajen digelar di sembarang tempat," kata Adi di kantornya, Rabu, 24 Februari 2016.
Selain itu juga agar Tajen bisa dapat dengan mudah diawasi dan dikontrol. Sebab, saat ini Tajen banyak digelar di sembarang tempat dengan waktu yang tidak tertentu, bahkan hingga larut malam.
"Ayamnya juga ngantuk kalau digelar sampai dini hari. Belum lagi sudah pasti akan mengganggu ketertiban umum. Makanya perlu diatur agar tempat dan waktunya disesuaikan," kata Adi.
Meski demikian, pembuatan Perda Tajen juga membutuhkan masukan semua pihak mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerhati, akademisi dan unsur lainnya.
"Jadi, itu masih lama. Kami masih melakukan kajian dari berbagai aspek terlebih dahulu. Kami tidak tergesa-gesa mengesahkan Perda Tajen," tutur politisi PDIP ini.
Tajen adalah sebutan dari kegiatan Tabuh Rah. Kata Tajen diperkirakan berasal dari kata "Tajian". Taji merupakan sejenis pisau tajam yang memiliki 2 sisi mata pisau, yang panjangnya kira-kira sejari telunjuk orang dewasa yang dipasang di kaki ayam jago.
Tujuan dari pemasangan taji ini agar ayam jago yang diadu tersebut dapat melukai lawannya, sehingga ada darah yang menetes ke tanah. Tetesan darah inilah yang disebut "Tabuh Rah" yang artinya ritual menebarkan darah suci.
Tajen merupakan bagian dari acara ritual keagamaan tabuh rah atau prang sata dalam masyarakat Hindu Bali. Yang mana tabuh rah ini mempersyaratkan adanya darah yang menetes sebagai simbol atau syarat menyucikan umat manusia dari ketamakan atau keserakahan terhadap nilai-nilai materialistis dan duniawi.
Tabuh rah juga bermakna sebagai upacara ritual buta yadnya yang mana darah yang menetes ke bumi disimbolkan sebagai permohonan umat manusia kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindar dari marabahaya. (ase)

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/740003-bali-bakal-legalkan-sabung-ayam?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

kalau utk ritual keagamaan gak apa2 asal jangan jadi arena judi