Jakarta - Polisi melakukan penyamaran sebelum menggerebek klinik aborsi di Jl Cimandiri dan di Jl Cisadane, Cikini, Jakpus. Seorang polwan disusupkan menyamar sebagai pasien yang akan melakukan aborsi.

"Polwan kami menyamar ke dalam sebagai pasien, pertama diperiksa USG (ultra sonography)," kata Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Adi Vivid kepada wartawan di lokasi, Rabu (24/2/2016).

Adi menjelaskan, awalnya polwan yang berasal dari Tim Subdit (Sumber Daya Lingkungan), Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya ini, menyamar datang sendiri ke klinik di Jl Cisadane. Polwan bernama Bripka Ika itu, saat menyamar mengaku sedang hamil 4 bulan.

"Polwan kita datang ke klinik di Jl Cisadane, lalu karena polwan kita bilang sudah 4 bulan sehingga polwan diarahkan ke Klinik di Jl Cimandiri," imbuhnya.

Polwan tersebut kemudian ke klinik di Jl Cimandiri. Namun, petugas di klinik di Jl Cimandiri mencurigainya karena Polwan ini datang sendiri tanpa calo.

"Di situ mereka langsung curiga, sehingga langsung kami gerebek," imbuhnya.

Selain Bripka Ika, polisi juga menyamarkan seorang polwan lainnya ke klinik tersebut. Polwan bernama Heni bahkan sudah menjalani USG di salah satu klinik tersebut.

"Kalau kita USG kan harusnya pasien bisa melihat monitor USG, tetapi ini tidak jadi monitor itu menghadap ke dokternya," imbuhnya.

Polwan yang menyamar semakin curiga bahwa klinik tersebut melakukan aborsi ilegal. Pasalnya, setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa polwan tersebut hamil 5 minggu.

"Padahal Polwan kita ini baru melahirkan, tapi dibilang hamil 5 minggu " ungkapnya.
SUMUR