Kaskus

News

neothinkpadAvatar border
TS
neothinkpad
Menko Darmin: Kita masih butuh utang luar negeri untuk pertumbuhan
Ya masih aman kok lanjutkan sampai 6800T emoticon-Big Grin


Menko Darmin: Kita masih butuh utang luar negeri untuk pertumbuhan

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut Indonesia masih membutuhkan utang luar negeri guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab, penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih rendah dibandingkan dengan pengeluaran.

"Tahun lalu (penerimaan) tidak mencapai target, tahun ini juga begitu. Sehingga tinggal pilih-pilih berapa yang kita bisa lakukan, kita perlu pengeluaran seperti apa, sehingga bagaimana memenuhinya, kemungkinan memang peminjaman perlu ada," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut Darmin, utang luar negeri tidak akan jadi masalah selama defisit APBN tidak besar. Sampai Februari 2016, defisit anggaran mencapai Rp 70 triliun.

Selain itu, jika dilihat dari total pinjaman (loan) terhadap produk domestik bruto (PDB), Indonesia termasuk negara dengan rasio pinjaman yang relatif rendah.

"Kalau dari total loan terhadap PDB kita masih termasuk negara yang relatif rendah. Tapi tahun per tahun harus lihat agar anggaran defisitnya aman, jadi kita ada koridornya masing-masing.

Bank Indonesia melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Desember 2015, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 310,72 miliar atau setara dengan Rp 4.142 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat hanya USD 304,65 miliar.

Posisi utang per Desember ini naik tajam jika dibanding Desember tahun lalu yang hanya USD 293,77 miliar. Angka utang ini juga naik dibanding awal tahun lalu yang hanya USD 301,51 miliar.

Dikutip dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri Indonesia sebesar USD 310,72 miliar ini terdiri dari utang pemerintah bersama Bank Indonesia serta utang luar negeri swasta.

Porsi utang luar negeri pemerintah mencapai USD 137,74 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 5,2 miliar. Total utang keduanya adalah USD 143,00 miliar. Total utang ini naik dari bulan sebelumnya yang hanya uSD 137,74 miliar.

Sedangkan porsi utang swasta tercatat sebesar USD 167,71 miliar. Angka utang ini naik tipis dari bulan sebelumnya yang hanya USD 166,90 miliar.

Utang luar negeri swasta juga terbagi menjadi utang perbankan dan utang non-perbankan. Utang perbankan tercatat mencapai USD 32,49 miliar. Sedangkan utang luar negeri non-perbankan tercatat USD 135,21 miliar.

Untuk non-perbankan, terbagi menjadi utang lembaga keuangan bukan bank atau nonbank financial corporation yang mencapai USD 11,26 miliar. Kemudian utang perusahaan bukan lembaga keuangan atau nonfinancial corporation sebesar USD 123,95 miliar.

[idr]




http://www.merdeka.com/uang/menko-da...rtumbuhan.html
0
8.7K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan