Mungkin beberapa berpikir bahwa ini sama saja dengan hologram. Akan tetapi, pihak Mitsubishi membantah dan menyatakan bahwa apa yang sedang mereka kembangkan ini bukanlah hologram, melainkan sebuah gambar yang melayang.

Gambar melayang tersebut dihasilkan dari sebuah gambar hasil proses dari mekanik yang cukup rumit dimana salah satu perlengkapannya adalah Beam Splitter.

Beam Splitter disini memiliki fungsi sebagai pembelah cahaya yang membelah cahaya menjadi cahaya yang disebarkan dan cahaya yang dipantulkan melalui lembaran retro-refraktif. Cahaya yang terpencar dan terpantulkan kemudian membentuk sebuah gambar sebanyak 56 gambar secara diagonal.

Akan tetapi, teknologi yang dikembangkan oleh pihak Mitsubishi ini masih memiliki kekurangan. Kekurangannya adalah pada manusia sendiri yang masih belum terbiasa melihat gambar melayang tanpa instruksi harus darimana melihat gambar tersebut.

Untuk menanggulangi hal ini, pihak Mitsubishi kemudian menggunakan tanda visual di sebuah tembok di belakang gambar melayang tersebut sehingga orang-orang tahu kemana harus melihat.

Pihak Mitsubishi percaya bahwa teknologi yang sedang dalam tahap pengembangan dan akan dapat digunakan pada tahun 2020 ini dapat menjadi salah satu fitur yang dapat mendukung aktivitas publik sehari-hari.

Selain itu, teknologi ini juga diklaim akan dapat menjadi sebuah terobosan di dunia telekomunikasi dimana orang nantinya dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa menggunakan video call lagi.

Satu hal yang mungkin dapat dipegang dari pernyataan Mitsubishi adalah sebuah pernyataan bahwa teknologi gambar melayang ini akan dapat kita lihat di tahun 2020, tepatnya pada ajang Olympic Games yang akan diselenggarakan di Jepang.