TAMBORA – Cerita mengenai kawasan hiburan malam Kalijodo di masa jayanya sebagai kawasan pengonsumsi bir terbesar di Ibu Kota seakan tidak pernah ada habisnya.

Kali ini penuturan datang dari Sugeng (40), salah satu pemasok bir ke kawasan ini. Sugeng mengaku, dalam sehari kawasan tersebut bisa menghabiskan ribuan botol bir setiap harinya.

“Sehari kami bisa kirim sampai 4 ribu botol bir. Memang paling banyak kita bisa kirim ke Kalijodo dibanding tempat lainnya,” ungkap Sugeng kepada Infonitas.com, Senin (22/2/2016).

Lebih lanjut Sugeng menceritakan, bukan perkara mudah untuk menjadi pemasok bir ke kawasan Kalijodo. Selain persyaratannya banyak, dengan alasan ‘keamanan dan kerahasiaan’, biaya memasukkan barang yang harus dibayarkan kepada penguasa setempat jumlahnya tidak tanggung-tanggung, sampai miliaran rupiah.

“Tahun 2010-2011 kami bayar Rp 800 juta. Tahun berikutnya naik jadi Rp 950 juta, terus 2012-2013 jadi Rp 1,2 miliar. Terakhir, 2015-2016 bisa sampai Rp 2 miliar,” klaimnya.

Tidak cukup sampai di situ. Selain fee untuk monopoli, penguasa Kalijodo juga mengeruk keuntungan dari setiap botol yang terjual.

"Dari kami Rp 20 ribu per botol, terus para penguasa menjual birnya Rp 50 ribu ke kafe di kawasan Kalijodo. Setelah itu pemilik cafe menjual kepada konsumen sebesar Rp 60 ribu setiap botolnya," tutupnya

SUMBER

Untung Banyak Tu Gan